Ubah Haluan, Ignatius Dukung Anas Soal Hambalang
Anggota DPR dari F-Partai Demokrat Ignatius Mulyono tiba-tiba mengubah pendirian. Semula, dia mengaku pernah diperintah Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum untuk mengurus sertifikasi tanah proyek Hambalang.
Sebelum disampaikan oleh Ketua Badan Legislasi DPR itu, keterangan senada juga diungkap oleh Nazaruddin, yang jadi tersangka korupsi, sebagai indikasi keterlibatan Anas dalam proyek megakorupsi Hambalang.
Namun saat dikonfirmasi di Jakarta, hari ini, Ignatius justru putar haluan. Dia mengamini pernyataan Anas yang dilontarkan dalam wawancara, seusai pemeriksaan di KPK, Rabu (27/6).
Ignatius menyebut tidak pernah diperintah urus sertifikat dan tak pernah benar-benar mengurusnya. "Saya hanya diminta menanyakan proses tanahnya menpora itu, kok nggak selesai-selesai. Itu kita tanyakan kepada BPN," kata Ignatius.
"Apa yang ditanyakan adalah apa dia (Anas) menyuruh saya mengurus sertifikat, ya saya kan memang tidak disuruh mengurus sertifikat," tambahnya.
Dia malah membantah pernah menyebutkan bahwa dirinya diperintah Anas untuk mengurus sertifikasi itu. Menurutnya, kata-kata 'perintah Anas' bukan datang dari mulutnya. "Saya katakan, saya diminta tolong oleh ketua fraksi dan bendahara fraksi menanyakan tanahnya Menpora, kok belum selesai. Itu saja," tutur dia.
Pernyataan Anas di KPK juga dianggapnya bukanlah hendak menjerumuskannya. Sebagai anggota fraksi yang patuh dan taat, kata Ignatius, diminta tolong demikian bukanlah hal sulit untuk dilakukan.
Ignatius juga menilai Nazaruddin berusaha menjerumuskan Anas dengan mendorong opini seakan-akan Anas-lah yang meminta tolong dirinya mengurus sertifikasi itu.
Padahal saat itu Anas baru menjadi Ketua F-PD di DPR selama sebulan. "Saya kan ditanya pihak KPK karena pernyataan Nazar. Di BAP-nya Pak Nazar kan bilang, Pak Nazar menyarankan Pak Anas untuk minta tolong kepada senior politik dari Demokrat Pak Igantius Mulyono, anggota Komisi II. Itu makanya, saya diundang KPK untuk menjelaskan," tutur dia.
Sebelumnya, Anas Urbaningrum mengaku dicecar penyelidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) soal pengurusan sertifikat tanah Bukit Hambalang, Sentul Jawa Barat.
"Ditanyakan apakah betul saya memerintahkan Pak Mulyono (Ignatius Mulyono, anggota Komisi II DPR) untuk mengurus sertifikat," kata Anas, usai dimintai keterangan penyelidik KPK selama tujuh setengah jam di kantor KPK, Rabu (27/6).
Atas pertanyaan penyelidik tersebut, Anas menjawab dia sama sekali tidak pernah memerintahkan Mulyono untuk mengurus sertifikat tanah Hambalang.