Emir Mengadu ke Megawati
Tersangka kasus korupsi pembangunan PLTU Tarahan, Lampung, Emir Moeis, yang juga Ketua Komisi XI DPR RI, mengadukan masalahnya kepada Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI Perjuangan), Megawati Soekarnoputri.
"Saya juga akan menemui Bu Megawati dalam rangka mengadukan hal ini, tapi Ibu Mega yang akan ke Jakarta karena tugasnya sudah selesai. Bu Mega hanya bilang, ya sabar saja. Bagaimana selayaknya seorang ibu lah," kata Emir dalam keterangan persnya di Gedung DPR RI, Jakarta, Rabu.
Selain itu, dirinya juga akan meminta bantuan hukum kepada partai maupun kuasa hukumnya. "Saya bukan orang hukum tentu saya minta untuk didampingi baik dari partai maupun dari luar partai," katanya.
Ketua Komisi XI DPR RI itu tak mau berkomentar, apakah penetapannya sebagai tersangka lebih bernuansa politis. "Ah, saya tidak berani bilang seperti itu. Kita lihat dulu substansinya. Ya saya orang politik, tentunya tidak jauh dari politik dong, tapi saya gak mau statemen seperti itu, kita lihat saja subtansinya," ungkap Emir.
Lebih lanjut Ketua DPP Bidang Keuangan dan Perbankan PDI Perjuangan itu menyatakan, penetapannya sebagai tersangka sangat aneh dan tak tahu apa substansinya.
"Terus terang saja subsantasinya apa, saya belum tahu. Saat ini saya masih menduga-duga saja, yang katanya PLTU Tarahan yang itu merupakan proyek internasional, kalau tidak salah ya," kata Emir.
Bahkan, ia menunggu pemanggilan dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sehingga mengetahui substansi dari penetapannya sebagai tersangka.
"Jadi paling pas komentar saya nanti ketika sudah dipanggil KPK dan ditanyakan macam-macam sehingga saya tahu substansinya apa. Nah untuk sekarang saya masih meraba-raba apa substansinya. Saya mau tahu saja, supaya jelas," ungkap Ketua Komisi XI DPR RI itu.
Terkait pembangunan PLTU itu, Emir yang merupakan politisi PDI Perjuangan itu mengetahuinya. "Saya tahu kalau itu merupakan proyek besar sebab saya juga pernah di komisi energi (Komisi VII), cukup tahu saya atas proyek itu," ungkap dia.
Emir menjelaskan, dirinya juga tak pernah sama sekali datang ke proyek tersebut meski kenal dengan mantan Direktur PLN, Eddy Widiono.
"Iya memang teman saya, tetapi tidak pernah membicarakan Proyek Tarahan. Saya tidak pernah datang ke proyek Tarahan. Urusan dengan pegawai/direksi-direksi Tarahan itu kan katanya di bawah perusahaan Indopower dan saya gak pernah berurusan dengan Indopower," kata dia.
Redaktur: Gurun Ismalia
Sumber: antara