Jokowi dalam Terawangan Ahli Metafisika

Sabtu, Juli 21, 2012 1 Comments

Joko Widodo | Davinanews.com
Jangan memilih pemimpin yang memiliki struktur indeks rendah karena dia tidak akan mampu merealisasikan hal-hal baik.


Ahli metafisika rupanya ikut berpartisipasi meramaikan pemilihan Gubernur DKI Jakarta melalui gotak gatik kode rahasia yang dipelajari secara ilmiah. Hasilnya, nama Joko Widodo lebih selaras dengan alam dan memungkinkan dia menjadi pemimpin yang berhasil ketimbang Fauzi Bowo.

Doktor dalam ilmu pengetahuan metafisika, Arkand Bodhana Zeshaprajna menjelaskan melalui indeks name dan index coherence antara keduanya, nilai Jokowi lebih tinggi ketimbang Fauzi Bowo yakni 1.0, sementara Fauzi Bowo 0.3. Adapun index coherence kedua-duanya sama-sama memiliki angka 0.8. "Pendek kata semesta mendukung karena index name Jokowi memiliki sinkronitas waktu keberuntungan yang tepat di waktu yang tepat," ujar doktor lulusan University of Metaphysics di Amerika Serikat kepada Tempo di Yogyakarta, Kamis, 19 Juli 2012.

Dengan sinkronitas waktu yang dimiliki Jokowi dan alam semesta mendukungnya, maka berbagai keberuntungan akan bersama Jokowi saat memimpin. Keberuntungan dalam memimpin ini lantaran Jokowi memiliki kemampuan dalam memanfaatkan waktu. "Jokowi orang yang tepat, pada waktu yang tepat karena memiliki sinkronitas dengan alam menurut angka indeks name itu," katanya.

Index Name adalah parameter yang menunjukkan tingkat kesesuaian antara kesempatan alamiah dan keberadaan diri. Rentang Index Name adalah 0.05 hingga 1.0. Semakin tinggi nilai Index Name maka semakin besar pula peluang yang terdapat di dalam nama tersebut untuk mencapai sukses bagi seorang pemimpin. Rentang nilai seorang pemimpin untuk Index Name adalah 0.8 - 1.0.

Index Coherence adalah parameter utama yang menunjukkan tingkat kematangan dalam satu atau beberapa bidang, keberanian dalam mengambil keputusan, daya juang, keteguhan dan kharisma. Rentang nilai Index Coherence adalah 0.1 hingga 1.0. Semakin tinggi nilai Index Coherence maka semakin besar pula daya yang terdapat di dalam nama tersebut untuk memimpin. Kesuksesan untuk seorang pemimpin mampu menjadi pemimpin jika angka Index Coherence adalah 0.7 - 1.0.

Dengan keselarasan alam inilah, Arkand berpendapat kemunculan Jokowi untuk Jakarta memang dibutuhkan orang karena berada pada titik kejenuhan. Maka dia tak heran, ketika pada putaran pertama pasangan Jokowi-Ahok telah memenangkan suara hingga 43 persen. "Karena orang sudah berada pada titik jenuh," katanya. "Nah Jokowi muncul pada timing yang tepat."

Sementara Foke, yang memiliki struktur rendah yakni 0.3 tak memiliki sinkronitas waktu dengan alam. Padahal menurut indeks coherence Foke dan Jokowi orang-orang yang dinilai memiliki kemampuan dengan indeks name 0.8. Foke, kata Arkand, jelas punya kemampuan yang baik, tetapi apa yang dibutuhkan orang tidak tepat dengan keputusannya. "Misalnya butuh A, yang ada F. Butuh F yang ada Z.Sementara pada Jokowi, dia memberi A ada A, ini karena Jokowi punya timing yang pas," kata Arkand.

Arkand menyarankan,"Jangan memilih pemimpin yang memiliki struktur indeks rendah karena dia tidak akan mampu merealisasikan hal-hal baik."

Dalam kode rahasia, Arkand juga memaparkan soal gaya kepemimpinan Jokowi dan Foke yang cocok dengan kepemimpinan mereka saat ini. Kode mayor dari struktur itu, Jokowi mendapatkan angka 4 sementara Foke angka 1. Artinya, gaya kemimpinan Jokowi lebih merakyat ketimbang Foke. Menurut kode itu, Foke bukan berarti tak memiliki kemampuan sebagai pemimpin. “Tapi dia lebih cocok menjadi kepemimpinan di atas seperti militer bukan memimpin rakyat,” kata Arkand. Tak mengherankan, kata Arkand, Foke kurang dekat dengan rakyat dan berjarak.

Arkand mengaku tak mendukung salah satu calon manapun. Dia terpanggil, karena ilmu metafisika sudah dia geluti berpuluh tahun. "Ini bukan ilmu klenik, tapi ilmiah," ujarnya. Menurut dia, segala sesuatu dalam alam semesta ini berlangsung dalam satu keteraturan. Keteraturan ini yang memungkinkan manusia menemukan berbagai pola dalam kehidupan sehari-harinya. Pengamatan menghasilkan kumpulan data yang diolah menghasilkan teori, hukum, rumus dan konstanta.




Redaktur: Yudi Dwi Ardian 
Sumber: tempo

DaVina News

Some say he’s half man half fish, others say he’s more of a seventy/thirty split. Either way he’s a fishy bastard.

Tentang DaVinaNews.com

Davinanews.com Diterbitkan oleh Da Vina Group Davinanews.com adalah situs berita dan opini yang memiliki keunggulan pada kecepatan, ketepatan, kelengkapan, pemilihan isu yang tepat, dan penyajian yang memperhatikan hukum positif dan asas kepatutan Davinanews.com memberikan kesempatan kepada para pembaca untuk berinteraksi. Pada setiap berita, pembaca bisa langsung memberikan tanggapan. Kami juga menyediakan topik-topik aktual bagi Anda untuk saling bertukar pandangan. Davinanews.com menerima opini pembaca dengan panjang maksimal 5.000 karakter. Lengkapi dengan foto dan profil singkat (beserta link blog pribadi Anda). Silakan kirim ke email: news.davina@gmail.com.