Umat Minta Hentikan Isu SARA di Pilkada DKI
Pakailah agama untuk pendidikan, berpolitik yang santun, menghormati kemanusiaan.Pemilihan kepala daerah (Pilkada) DKI Jakarta diminta bebas dari isu suku, agama, ras, antargolongan (SARA).
"Kami menyerukan hentikan kampanye, slogan, ucapan yang sifatnya merendahkan kelompok manusia yang berbeda," kata Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Ahmad Syafi'i Mufid di Jakarta Sabtu.
Ahmad ditemui usai acara silahturahmi dan buka puasa "Stop SARA" di kantor Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu DKI), Jakarta, Sabtu.
Dia mengingatkan semua pihak agar tidak menggunakan agama sebagai alat untuk menjatuhkan pasangan lain.
"Persoalan SARA memang sudah tidak bisa dipungkiri, tapi ini sudah saling menjatuhkan dengan mengatasnamakan agama," kata Ahmad.
Lebih lanjut dia mengemukakan sebaiknya agama dijadikan sebagai pedoman moral serta mendidik masyarakat dalam berpolitik.
"Pakailah agama untuk pendidikan, berpolitik yang santun, menghormati kemanusiaan," katanya.
Pendidikan berpolitik tersebut, menurutnya, bisa dilakukan dengan cara memberikan pengertian tentang kriteria-kriteria pemimpin yang baik.
Dia mencontohkan, seperti pemimpin yang amanah, serta bertanggungjawab.
"Misalnya dalam Islam, pilihlah yang memiliki keriteria tersebut dan biarkan rakyat yang memutuskan," kata Ahmad.
Menurut Ahmad, FKUB sudah mengundang dua pasangan calon untuk berdiskusi dengan FKUB membahas tentang memahami aspirasi umat beragama.
"Masyarakat ingin Jakarta tetap jadi kota religius, bersih, indah, dan maju. Dan itu ditangkap oleh semua pasangan," kata Ahmad.
Redaktur: Yudi Dwi Ardian
Sumber: antara