DMI: Masjid bukan untuk Sarana Propaganda
Dewan Masjid Indonesia (DMI) mengingatkan kepada umat Islam di Tanah Air agar tidak menjadikan masjid sebagai sarana propaganda untuk kepentingan tertentu seperti politik dan lainnya.
Pada beberapa kota di Indonesia ada ditemukan masjid digunakan sebagai sarana agitasi politik, ideologi hingga menebar kebencian satu sama lainnya
Demikian diungkapkan Wakil Ketua Umum Pengurus Pusat DMI KH Masdar Farid Mashudi di Padang, Selasa (3/7) malam.
Ia mengemukakan hal itu seusai membuka Musyawarah Wilayah (Muswil) ke VIII DMI Wilayah Sumatra Barat.
Menurut dia, masjid harus lebih banyak digunakan sebagai pusat pencerahan akhlak dan keberagamaan mengingat persoalan utama bangsa ini yang paling mengemuka adalah akhlak dan moral.
"Apalagi masjid merupakan pusat keberagamaan yang memiliki basis yang kuat di masyarakat dan tersebar di seluruh wilayah," kata dia.
Dikatakannya, masjid harus digunakan untuk menyebarkan nilai-nilai keluhuran budi, kejujuran, kerendahan hati, saling menghargai, dan toleransi.
"Selain itu, jika masjid dikelola dengan optimal dapat menjadi pusat kebangkitan umat," kata dia.
Ia mencontohkan, jika masjid bagus pengelolaannya tentu akan memiliki data tentang kondisi jamaah dengan lengkap dan akurat.
Melalui data tersebut dapat membantu pelaksanaan program pemerintah seperti pemberantasan kemiskinan dan lainnya, kata dia.
Ketua DMI Wilayah Sumbar Yulius Said mengatakan, DMI Sumbar akan menggelar Muswil VIII guna memilih kepengurusan baru periode 2012-2017 pada 3-5 Juli 2012.
Muswil diikuti 150 utusan pengurus DMI dari 19 kabupaten dan kota serta pengurus tingkat kecamatan.
Sumber:Antara