FPI Bantah Serang Mapolsek Ciawi
Juru bicara Front Pembela Islam (FPI) membantah telah terjadi penyerangan terhadap Mapolsek Ciawi, Tasikmalaya, Jawa Barat oleh anggota FPI. Bahkan salah seorang laskar -- sebutan anggota FPI -- tak jelas rimbanya hingga kini.
"Tak ada penyerangan ke pos polisi dari laporan yang saya terima. Yang ada adalah lima motor laskar yang dibakar preman yang di backup oknum polisi. Satu orang laskar masih hilang hingga kini," kata Munarman dalam pesan pendeknya, Minggu (1/7).
Mantan Ketua Badan Pekerja YLBHI ini tak menjelaskan, mengapa lima motor milik laskar FPI tersebut sampai dibakar oleh kelompok yang dia klaim sebagai preman. Juga tak jelas siapa oknum polisi yang dimaksud.
Bantahan Munarman itu menindaklanjuti pernyataan Kabid Humas Polda Jabar Kombes, Martinus Sitompul yang mengatakan, jika sekelompok orang yang diduga anggota FPI merusak Mapolres Ciawi pada Minggu (1/7) dini hari. Sejumlah kaca pun rusak dilempari batu.
Informasi awal, menurut Martinus, aksi anarkis ini bermula dari pasar malam yang digelar persis di samping polsek. Pasar malam itu digelar bukan berkaitan dengan HUT Polri.
"Lalu ada keributan antara FPI dengan sekelompok pemuda karang taruna di sana. Kita lalu amankan mereka yang terlibat keributan itu. Tapi massa FPI tak puas dan lalu merusak dan melempari Mapolsek," tambah Martinus.
Namun perwira menengah itu belum mengetahui apakah ada anggota FPI yang ditangkap buntut aksi anarki itu. "Nanti saya kasih kabar lebih lanjut," tambahnya.
Versi yang lain, keributan ini dipicu oleh musik dangdut. Sejumlah anggota FPI berusaha menghentikan acara itu di mana kemudian tiga anggotanya dianiaya saat menghentikan acara itu oleh pemuda setempat. Mapolsek Ciawi yang bersebelahan dengan tempat hiburan menjadi sasaran.
Selain Mapolsek, massa juga merusak kantor sekretariat Karang Taruna Ciawi menggunakan bambu serta batu.