Jokowi Unggul di Lima Wilayah
Hasil Rekapitulasi Suara Pilkada DKI
Ilustrasi Jokowi-Foke | Indopos |
Jokowi-Ahok memperoleh 193.446 suara. Sedangkan, Foke-Nara mendapatkan 170.006 suara.
Hebat sekali Jokowi-Ahok ini. Dari hasil rekapitulasi suara Pilkada DKI 2012, Jokowi ternyata unggul di semua wilayah. Jakarta Pusat, Jakarta Timur, Jakarta Barat, Jakarta Selatan, dan Jakarta Utara berhasil dikuasai. Di Jakarta Pusat, pasangan calon Joko Widodo-Basuki T Purnama itu memperoleh suara terbanyak. Hal tersebut mengacu hasil rekapitulasi penghitungan suara di wilayah Jakarta Pusat yang digelar di Redtop Hotel, Selasa (17/7).
Jokowi-Ahok memperoleh 193.446 suara. Sedangkan, Foke-Nara mendapatkan 170.006 suara. Dari delapan kecamatan di Jakpus, Foke-Nara hanya berjaya di tiga kecamatan yakni Menteng, Tanah Abang dan Johar Baru. Sedangkan di lima kecamatan lainnya, suara terbanyak diperoleh Jokowi-Ahok. Jokowi-Ahok juga meraih suara terbanyak di Jakarta Utara.
Dari 6 kecamatan, pasangan calon nomor urut 3 ini unggul di 5 kecamatan. Berdasarkan data KPU Jakarta Utara pasangan berbaju kotak-kotak ini unggul di kecamatan Penjaringan, Koja, Gading, Tanjung Priok, dan Pademangan dengan total perolehan suara 325.569. Sementara pesaing terberatnya, pasangan nomor urut 1, Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli terpaut cukup jauh dengan hanya meraih 214.449 suara.
Untuk peringkat ketiga diduduki pasangan Hidayat-Didik dengan 75.330 suara. Kota administratif Jakarta Utara memiliki 1.162.153 pemilih terdaftar di DPT. Dari jumlah tersebut, sebanyak 700.635 di antaranya menggunakan hak pilih pada hari pemungutan suara 11 Juli 2012. Proses rekapitulasi suara untuk wilayah Jakarta Utara berlangsung di Hotel Harris, Jalan Artha Gading Blok M, Kelapa Gading.
Rekapitulasi suara disaksikan Ketua KPU Jakarta Utara Dedy Iskandar serta saksi dari keenam pasangan calon dan perwakilan Panwaslu DKI. Jokowi-Ahok juga menunjukkan kedigdayaannya di Jakarta Barat. Berdasarkan hasil rekapitulasi suara Pemilukada DKI 2012 di wilayah administrasi Kota Jakarta Barat, pasangan yang dianggap membawa perubahan ini jauh mengungguli kelima pesaingnya.
Kepastian kemenangan Jokowi di Jakbar itu berdasar pada rekapitulasi yang dilakukan KPU Kota Jakarta Barat di Hotel Twin Plasa, Selasa (17/7). KPU Jakbar merekapitulasi hasil pemungutan suara dari delapan kecamatan. Total suara yang diraih Jokowi-Ahok adalah 467.081. Sementara pesaing terdekatnya, pasangan Foke-Nara, hanya meraih 327.495 suara.
Sementara itu pasangan Hidayat Nur Wahid dan Didik Rachbini dengan perolehan 86.824 suara menempati posisi ketiga. Di posisi keempat, pasangan Faisal Basri dan Biem Benjamin memperoleh 39.023 suara. Untuk urutan kelima diisi pasangan Alex Noerdin dan Nono Sampono dengan 38.018 suara. Sementara urutan paling buncit diisi pasangan Hendardji dan Ahmad Riza Patria dengan 19.291 suara. KPU Kota Jakarta Timur (Jaktim) juga telah menyelesaikan proses rekapitulasi surat suara Pilkada DKI 2012.
Proses rekapitulasi berlangsung di Hotel Desa Wisata Jalan Raya TMII dan dipimpin langsung ketua KPU Kota Jakarta Timur, Chairil Anwar serta dihadiri saksi dari semua pasangan calon serta perwakilan Panwaslu. Berdasarkan hasil rekapitulasi dari 10 kecamatan di Jakarta Timur, pasangan Jokowi- Ahok meraih suara terbanyak dengan total jumlah 502.616 suara.
Sementara suara terbanyak kedua diraih pasangan calon incumbent, Fauzi Bowo(Foke)-Nachrowi Ramli (Nara) dengan perolehan suara 438.393. Dari 10 kecamatan di Jakarta Timur, pasangan Foke-Nara hanya unggul di kecamatan Cipayung dan Kecamatan Kramat Jati. Kecamatan Kramat Jati sendiri merupakan wilayah domisili cawagub Nachrowi Ramli.
Sedangkan untuk 8 kecamatan lainnya perolehan suara terbanyak diraih pasangan Jokowi-Ahok. Sementara itu jumlah total suara di wilayah kota administratif Jakarta Timur sebanyak 1.278.520. Dengan total suara sah sebanyak 1.251.243 dan suara tidak sah 27.277. Usai rekapitulasi di tingkat kabupaten/kota, surat suara akan diserahkan kepada KPU Provinsi DKI untuk dihitung kembali. Hasil rekapitulasi KPU DKI inilah yang nantinya ditetapkan sebagai hasil pemungutan suara pilkada DKI 2012.
Sementara itu, rekapitulasi hasil penghitungan suara di Hotel Maharadja, Jl. Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Jokowi-Ahok juga unggul di enam kecamatan di Cilandak, Kebayoran Lama, Kebayoran Baru, Pesanggrahan, dan Pasar Minggu dengan perolehan suara 357.172. Disusul pasangan nomor urut satu, Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli dengan perolehan 319.389 suara.
Sementara pasangan Herdardji Soepanji dan Ahmad Riza Patria, nomor urut dua, menjadi juru kunci dengan perolehan suara 18.361. Hidayat-Didik memperoleh 126.989, menduduki posisi ketiga. Pasangan Faisal dan Beim Benjamin berada pada posisi keempat dengan perolehan 62.685. Alex Noerdin dan Nono Sampono berada pada urutan kelima dengan perolehan 43.119 suara.
Total pemilih yang menggunakan hak pilih sebanyak 927.715, dari 947.780 pemilih yang terdaftar di daftar pemilih tetap. Jumlah pemilih yang tidak menggunakan hak suara sebanyak 20.065. Foke Unggul di Kep Seribu Pasangan calon gubernur incumbent, Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli hanya unggul di Kepulauan Seribu. Hasil perolehan suara di kabupaten tersebut berbeda dengan hasil perolehan suara di lima wilayah kota administrasi di Jakarta yang memenangkan pasangan calon Joko Widodo-Basuki T Purnama.
Pasangan Foke-Nara mendapat suara terbanyak di Kepulauan Seribu. Pasangan nomor urut 1 tersebut meraih suara sebanyak 6.916 suara. ’’Pasangan nomor 1 mendapat 6.916 suara,’’ kata Ketua KPU Kepulauan Seribu, M Sidik lewat pesan singkat kepada wartawan, Selasa (17/7). Peraih suara terbanyak kedua adalah pasangan Alex Noerdin-Nono Sampono dengan perolehan 3.010 suara. Sementara, Jokowi-Ahok yang unggul di lima wilayah administrasi Jakarta hanya menempati posisi ketiga dengan 1.273 suara.
Untuk posisi keempat ditempati pasangan Hidayat Nur Wahid-Didik J Racbini dengan 1.105 suara. Posisi lima dan enam masing-masing dari dua pasangan independen yang perolehan suaranya hanya berbeda tipis. Pasangan Faisal Basri-Biem Benyamin memperoleh 125 suara, sedangkan Hendarji Soepandji-Riza Patria mendapatkan 124 suara.
Kepulauan seribu sendiri memiliki 16.355 pemilih yang tercatat dalam Daftar Pemilih Tetap(DPT). Dari total pemilih, sebanyak 3.801 orang tidak menggunakan hak pilihnya alias golput. ’’Yang tidak gunakan hak pilih, 3.801,’’ pungkas Sidik. Usai rekapitulasi di tingkat kabupaten/kota, lanjut dia, surat suara akan diserahkan kepada KPU Provinsi DKI untuk dihitung kembali. Hasil rekapitulasi oleh KPU DKI inilah yang nantinya ditetapkan sebagai hasil pemungutan suara pilkada DKI 2012.
Tak Ditipu Lembaga Survei
Lembaga survei salah memprediksi kemenangan pasangan calon incumbent, Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli dalam Pilkada DKI 2012. Fauzi Bowo yang biasa disapa Foke justru kalah dari pasangan calon yang diusung PDIP Perjuangan dan Partai Gerindra, Joko Widodo-Basuki Tjahaja Purnama. Foke mengaku tidak merasa tertipu dengan hasil prediksi lembaga survei.
Ia menilai, lembaga survei sudah bekerja sesuai prosedur. ’’Itu pernyataan keliru. Saya tidak pernah membuat statement seperti itu. Lembaga survei bekerja sesuai kaidah dan keahliannya. Memang hasilnya tidak sesuai ekspektasi,’’ ujar Foke kepada wartawan di gedung DPRD DKI Jakarta, Selasa (17/7).
Sebelum pencoblosan berlangsung, beberapa lembaga survei seperti LSI, JSI, Indo Barometer serta lembaga survei lainnya memberikan data pasangan Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli bakal menjadi pemenang dalam raihan suara Pilkada Jakarta. Bahkan dalam data lembaga survei tersebut, Foke bisa menyelesaikan Pilkada cukup hanya dalam satu putaran.
Namun, kenyataan pahit harus diterima Foke. Dalam berbagai hasil perhitungan cepat pasangan Jokowi-Ahok yang meraih suara terbanyak. Sementara Foke-Nara hanya berada di posisi kedua.
Editor: Yudi dwi Ardian | Sumber: Indopos