Kampanye Terbuka Tuai Protes
Kampanye terbuka yang dilakukan dua kandidat gubernur DKI Jakarta, sepanjang akhir pekan ini dinilai kontraproduktif dan tidak mencerdaskan, serta bertentangan dengan slogan para calon sendiri.
"Berencana akan mengurangi kemacetan kok dengan menciptakan kemacetan. Kampanye dengan menciptakan kemacetan ini justru akan dicatat buruk oleh masyarakat pemilih Jakarta," kata Masykurudin Hafidz, Manajer Pemantauan Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat (JPPR).
Sepanjang hari Sabtu dan Minggu, kampanye terbuka dilakukan oleh tiga pasangan calon yaitu Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli dan Hidayat Nur Wahid-Didik J Rachbini di GOR Kuningan, dan Jokowi-Ahok di Parkir Timur Senayan.
Kegiatan itu membuat kemacetan luar biasa terutama di daerah Kuningan di akhir pekan yang biasanya jalanan lengang.
"Permohonan maaf oleh Fauzi Bowo dan Hidayat Nur Wahid tidak menjawab persoalan, mestinya keduanya sudah tahu akan membuat macet. Apalagi ini adalah hari libur dimana jalan-jalan yang mestinya kosong dan digunakan untuk masyarakat untuk berolahraga atau untuk car free day," katanya.
Bukannya menunjukkan sikap arif dan toleran kepada masarakat, kampanye terbuka lebih terkesan sebagai ajang unjuk kekuatan yaitu seberapa besar pasangan calon tersebut mendapatkan dukungan yang luas.
"Hal ini terlihat jelas dalam kampanye Hidayat Nur Wahid-Didik J Rachbini yang juga direncanakan untuk meraih rekor MURI dalam kampanye terbanyak. Demikian juga unjuk kekuatan tersebut dilakukan oleh pasangan Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli dengan menghadirkan ketua partai politik, agamawan, musisi dan artis ibu kota," kata Masykurudin.
Hal lain yang menjadi sorotan JPPR adalah pelibatan anak-anak dalam kampanye dalam kampanye Hidayat dan Fauzi.
"Pelibatan anak-anak jelas dilarang dalamkegiatan politik dan melanggar UU No. 23 tahun 2002 pasal 15 tentang Perlindungan Anak. Mestinya pasangan calon dan tim suksesnya memberitahukan untuk tidak membawa anak-anak dalam kampanye dan menfasilitasi bagaimana anak-anak berada ditempat yang aman dan nyaman saat kampanye," pungkasnya.