Kentongan Raksasa, Simbol Semangat untuk Memulai Menulis
Sarasehan Jurnalistik Ramadan 2012
Menulis apa saja, melanjutkan tradisi dan kebiasaan para kiai dan ulama terdahulu yang rajin menulis.
Sebanyak delapan orang karyawan Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) dikomandani H Ramin Warsito, Kepala Rumah Tangga, tampak terengah-engah menahan berat. Meski puasa, mereka tetap semangat bekerja memindahkan kentongan raksasa dari ruang utama MAJT ke ruang serbaguna.
Ya, kentongan "Ijo" karya KH Ahmad Sobri, pengasuh pondok pesantren Al-Falah, Tinggarjaya, Jatilawang, Kabupaten Banyumas itu pagi ini akan ditabuh Plt Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi menandai dimulainya Gerakan Santri Menulis - Sarasehan Jurnalistik Ramadan 2012 yang digelar Harian Suara Merdeka dan Harian Wawasan.
Menurut Warsito, untuk memindahkan kentongan setinggi 2,5 meter itu sedikitnya dibutuhkan delapan orang dewasa. "Menurut pembuatnya, kentongan ini terbuat dari kayu nangka. Cukup berat memang," katanya. Menurut Ketua Panitia Agus Fathuddin Yusuf, kentongan sebagai simbol bunyi semangat agar para santri mulai membiasakan diri menulis. "Menulis apa saja, melanjutkan tradisi dan kebiasaan para kiai dan ulama terdahulu yang rajin menulis," ujarnya.
Pada kesempatan itu Komisaris Utama Suara Merdeka Ir Budi Santoso, yang juga pendiri Budi Santoso Fondation akan menyampaikan sambutan sekaligus menyerahkan hadiah kepada para pemenang Lomba Kartun tingkat Nasional. Selanjutnya mereka akan meninjau pameran kartun yang digelar di gedung perpustakaan MAJT, beberapa meter dari lokasi upacara Gerakan Santri Menulis.
Setelah dibuka, para peserta akan diajak berdiskusi sekitar Dakwah melalui Teknologi Informasi yang menghadirkan pembicara dari Telkom Jateng & DIY dan Cybernews Suara Merdeka. Para peserta bisa berdialog dengan Pemimpin Redaksi Suara Merdeka Amir Machmud NS, Direktur Operasional Hendro Basuki, Direktur Pemberitaan Suara Merdeka Sasongko Tedjo, Pemimpin Redaksi Wawasan Agus Toto Widyatmoko, para Redaktur Pelaksana Suara Merdeka dan para redaktur.
Ditambahkan Gus Din, sapaan akrab Agus Fathuddin Yusuf, Gerakan Santri Manulis putaran kedua, Kamis (26/7) berlangsung di Pondok Pesantren Tahfidzul Quran Al-Hikmah, Karangasem, Sayung Kabupaten Demak (Kiai Muchson Alhafidz). Selanjutnya
Jumat (27/7) di Pondok Pesantren Sirajuttholibien, Desa Brabo Kecamatan Tanggungharjo, Kabupaten Grobogan (KH Baidlowi Syamsuri).
Jumat (27/7) di Pondok Pesantren Sirajuttholibien, Desa Brabo Kecamatan Tanggungharjo, Kabupaten Grobogan (KH Baidlowi Syamsuri).
Putaran keempat, Sabtu (28/7) di Pondok Pesantren Daarul Falah, Jl Sewonegoro 29, Jekulo, Kudus yang diasuh oleh KH Achmad Basyir. Selanjutnya Minggu (29/7) di Pondok Pesantren Walisongo, Sungkul, Plumbungan, Karangmalang, Kabupaten Sragen (KH Ma’ruf Islamuddin)
Putaran keenam, Senin (30/7) di Pondok Pesantren Al-Kahfi, Somalangu, Kabupaten Kebumen (KH Afifuddin Khanif/Gus Khanif). Selanjutnya Selasa (31/7) di Pondok Pesantren Raudhotul Quran, Desa Sirau 02/02, Kecamatan Kemranjen, Kabupaten Banyumas (KH Attabiq Yusuf).
Rabu (1/8) di Pondok Pesantren Daarul Abror, Bukateja, Kabupaten Purbalingga (KH Abror Mushodiq). Putaran kesembilan, Kamis (2/8) di Pondok Pesantren Modern Aquran, Jalan Pelita, Kecamatan Buaran, Kota Pekalongan (KH Abdul Aziz).
Gerakan Santri Menulis akan diakhiri, Jumat (3/8) di Pondok Pesantren Tarbiyatul Islam AlFalah, Grogol, Kelurahan Dukuh,Kecamatan Sidomukti, Kota Salatiga (KH Zumri).
Pimred Suara Merdeka Amir Machmud NS merasa bersyukur karena aktivitas mengajak santri menulis ke pesantren sejak tahun 1994 telah memasuki tahun ke-18. "Pesantren yang mengajukan menjadi sahibul bait cukup banyak. Insya Allah akan kami
layani di luar bulan suci Ramadan," tuturnya.
layani di luar bulan suci Ramadan," tuturnya.
Beberapa pihak yang sudah menyatakan bersedia mendukung kegiatan tersebut diantaranya PT Djarum, Telkom Jateng & DIY, PT Sidomuncul, Bank Jateng, Bank BNI, Gumaya Tower Hotel, PT Sango Ceramics Indonesia, Pertamina, Universitas Dian Nuswantoro (Udinus), Universitas Islam Sultan Agung (Unissula), Universitas Wahid Hasyim Semarang (Unwahas), PT Indofood Sukses Makmur, FKB DPR RI, dan CV Aneka Ilmu Semarang.
Redaktur: Fatimah Azizah
Sumber: Foxnews.com/Al Arabiya