Kurma di Semarang Laris Manis Jelang Ramadhan
Ilustrasi penjual kurma | Flickr.com |
Penjualan buah kurma di berbagai kios buah khas Timur Tengah ini di Kota Semarang, Jawa Tengah, terus mengalami peningkatan menjelang bulan Ramadhan 1433 Hijriah.
Seperti dituturkan Kasmadi (57) penjual kurma di kawasan Kauman, Semarang, Rabu, penjualan kurma belakangan ini mengalami kenaikan mencapai 50 persen dibanding hari-hari biasa.
Kalau hari-hari biasa, kata dia, kurma yang terjual hanya sekitar lima kilogram/hari, namun sejak sepekan terakhir menjelang puasa penjualan kurma bisa mencapai 10 kg setiap harinya.
"Omzet penjualan kurma sekarang ini mencapai Rp200 ribu/hari. Padahal, biasanya saya hanya mendapatkan omzet penjualan sekitar Rp100 ribu/hari," kata pedagang yang telah berdagang kurma sejak lima tahun lalu itu.
Ia mengaku bahwa permintaan kurma pada tahun ini mengalami kenaikan dibandingkan tahun lalu dilihat dari omzet, sebab omzet penjualan kurma yang diperoleh menjelang Ramadhan tahun lalu rata-rata Rp150 ribu/hari.
"Lumayan, tahun ini memang sedang ramai. Banyak orang yang mencari kurma. Kalau tahun lalu memang tak seramai tahun ini," kata Kasmadi.
Senada dengan itu, Luluk (23) pedagang kurma di kawasan yang sama mengatakan bahwa penjualan buah tersebut mengalami peningkatan pada masa menjelang Ramadhan, tingginya permintaan kira-kira sudah nampak sepekan lalu.
"Omzet saya ya... naik, kira-kira kenaikannya 50 persen dibandingkan penjualan kurma di hari-hari biasa," katanya.
Kalau pada hari biasa sanggup menjual kurma sekitar 10 kg/hari, kata dia, saat ini kurma yang terjual bisa mencapai 20 kg/hari. Apalagi, sejak tiga hari belakangan ini.
Kenaikan permintaan atas kurma, kata dia, berdampak juga pada peningkatan harga kurma antara Rp2.000 hingga Rp5.000/kg untuk berbagai jenis kurma, misalnya kurma Lulu dari Rp30 ribu/kg menjadi Rp35 ribu/kg.
Editor: Eveline Patricia | Sumber: Republika