Pemerintah Tetapkan 1 Ramadan Jatuh Hari Sabtu
Menteri Agama Suryadharma Ali | Davinanews.com |
Menteri Agama Suryadharma Ali, Kamis, resmi menetapkan bahwa awal puasa Ramadan kali ini jatuh pada hari Sabtu lusa.
"Dengan mengucapkan bismilallahirahmanirahim kami memutuskan dan menetapkan tanggal satu Ramadan 1433 Hijriah jatuh pada hari Sabtu tanggal 21 Juli 2012," kata Suryadharma menutup Sidang Isbat di kantor Kementerian Agama RI di Jakarta, Kamis.
Setelah mendengarkan laporan dan pandangan dari berbagai organisasi Islam, Menteri Agama kemudian memutuskan hasil sidang Isbat itu dengan mengetukkan palu.
Beberapa ormas Islam menetapkan lain mengenai awal puasa ini, yaitu pada Jumat 20 Juli 2012, namun sebagian besar ormas menyetujui perhitungan pemerintah bahwa puasa Ramadan 1433 H dimulai Sabtu tanggal 21 Juli lusa.
"Sesuai laporan Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah dan mempertimbangkan hasil rukyat dari berbagai daerah bahwa hilal tidak dapat dilihat, maka 1 Ramadan jatuh pada Sabtu," Suryadharma Ali.
Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Kementerian Agama Kementerian Agama, Ahmad Jauhari, dalam sidang isbat mengatakan perwakilan Kemenag di 38 daerah menyatakan Kamis ini (19/7) tidak melihat hilal (bulan sabit muda pertama yang dapat dilihat setelah terjadinya konjungsi).
Keputusan penetapan awal Ramadan tersebut diambil Menteri Agama setelah mendengar berbagai tanggapan dari sejumlah organisasi Islam, seperti Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, Perhimpunan Al-Irsyad, Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia, Front Pembela Islam, dan sejumlah organisasi Islam lain.
Perwakilan Muhamadiyah tidak hadir dalam sidang isbat tersebut karena organisasi Islam itu telah memutuskan 1 Ramadhan 1433 H jatuh esok Jumat (20/7).
Sidang itu juga dihadiri perwakilan Komisi VIII DPR RI, dan perwakilan sejumlah instansi pemerintahan, seperti Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional (Bakorsurnatal), dan Observatorium Boscha Institut Teknologi Bandung.
Dalam sidang itu, hadir pula perwakilan negara-negara sahabat seperti Palestina, Irak, Arab Saudi, Yaman, Turki, Malaysia, Sudan, dan Brunei Darussalam.
Editor: Eveline Patricia | Sumber: Republika