Malaysia Kuasai Impor Makanan Minuman RI
Menjelang puasa dan Lebaran, produk makanan dan minuman di Indonesia akan semakin dibanjiri produk impor. Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Seluruh Indonesia (Gapmmi), menyatakan, negara pengimpor produk makanan dan minuman terbesar di Tanah Air adalah Malaysia, China, Thailand dan Singapura.
"Menjelang Hari Raya Idul Fitri, Malaysia akan mengirimkan produknya dalam jumlah yang besar karena letak geografis yang sangat dekat dengan Indonesia," kata Sekretaris Jenderal (Sekjen) Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Seluruh Indonesia (Gapmmi), Franky Sibarani kepada pers di Jakarta, hari ini.
Franky menuturkan, Gapmmi belum bisa memprediksi besarnya nilai impor makanan dan minuman asal Malaysia itu. Pada 2011, impor makanan dan minuman dari Malaysia mencapai 23,69 persen, atau menguasai 4-5 persen pasar makanan dan minuman di Indonesia. Disusul China 14,22 persen, Thailand 9,7 persen dan Singapura 8,8 persen," paparnya.
Berdasarkan data pusat statistik (BPS), pada kuartal I-2012, impor makanan dan minuman mengalami kenaikan 1,28 persen mencapai US$1,2 miliar dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Franky menambahkan, banyaknya produk impor makanan dan minuman di Indonesia karena kurangnya daya saing produk dari dalam negeri dan lemahnya perlindungan pemerintah terhadap produk lokal.
"Pemerintah harus melindungi industri makanan dan minuman khususnya skala kecil menengah agar memiliki daya saing yang tinggi dan mampu membendung serbuan produk impor," tegasnya.