Nono Sampono Kecam Penculikan Relawannya
Nono mengatakan hal tersebut saat menjenguk salah satu relawannya yang dibacok dan diculik di Jakarta, Minggu (1/7).
Nono menyesalkan urusan daftar pemilih tetap (DPT) yang dinilai belum diselesaikan.
"Saya bingung kenapa kok sudah tahu akan ada masalah DPT dikemudian hari, tapi semua pihak seperti tenang-tenang saja membiarkan. Masih ada waktu untuk mengkoreksi dan mencegah kekecewaan yang lebih mendalam," katanya.
Menurut Nono fenomena ini bukti bahwa masyarakat Jakarta tidak terlalu peduli dengan kotanya dan terlalu nrimo bahkan mendukung terhadap berbagai bentuk penyimpangan di Jakarta ini.
Dirinya sangat sedih dengan anggota relawannya yang harus dirawat dengan 25 jahitan dan anggota lainnya yang masih diculik dan belum tahu keberadaannya.
"Saya sangat geram dan tidak akan tinggal diam sampai pelakunya tertangkap. Tapi saya yakin yang berani melakukan penculikan dan pembacokan selama masa kampanye, akan berani melakukan kecurangan di TPS saat pencoblosan," tambah Nono.
Sebelumnya, Jojo Rohi dari Komite Independen Pemantaau Pemilu (KIPP) mengatakan, kisruh soal Daftar Pemilih Tetap (DPT) dalam Pemilu Kada DKI Jakarta saat ini sebenarnya bukan persoalan teknis belaka.
Masalah ini sangat substansial dan sangat serius. Karena itu Komisi pemilihan Umum (KPU) DKI harus membela kepentingan hak politik warga DKI, bukan yang lain.
"Saya melihatnya sangat substansial. Ini soal hak politik warga negara. Karena dari sini demokrasi dalam konteks pemilu kada DKI akan teruji," katanya.
Menurut dia, Dewan Kehormatan Penyelengara Pemilu (DKPP) tengah memproses laporan dari beberapa tim sukses pasangan gubernur terhadap DPT yang telah ditetapkan KPU DKI pada 2 Juni 2012 yang berjumlah total 6.983.692 orang, sebab diduga masih banyak kelemahan, terutama nama pemilih ganda.
Pada sidang DKPP di Jakarta, Rabu (27/6) soal kisruh DPT ini belum ada putusan dan masih akan dibahas lagi.
Sumber:Antara