Panas Tubuh Ternyata Dapat Memberi Energi pada Gadget
Minggu ini di pameran teknologi di kota New York, Perpetua sedang menunjukkan cara baru mengisi energi gadget.
Perpetua adalah perusahaan yang memproduksi alat-alat dengan energi terbarukan.
Ini sebenarnya bukan cara baru. Teknologi ini didasarkan pada prinsip yang ditemukan hampir 200 tahun lalu oleh fisikawan, Thomas Johann Seebeck.
Seebeck menemukan kombinasi bahan, yang hangat di satu sisi dan dingin di sisi lain, menghasilkan listrik.
Gelombang panas suhu tubuh manusia sekitar 98,6 derajat Fahrenheit biasanya lebih panas dari udara di sekitarnya.
Perpetua telah mengembangkan sebuah gelang, yang menghasilkan daya yang cukup untuk elektronik kecil tapi bukan ponsel pintar, tetapi barang-barang seperti perangkat bluetooth.
Headset menggunakan teknologi yang disebut Bluetooth Energi Rendah yang hanya memerlukan sekitar 2 volt, kata Jerry Wiant, wakil presiden pemasaran di Perpetua.
Apa lagi menggunakan tingkat energi rendah? Yang pasti bukan sebuah jam tangan tradisional, katanya, tetapi misalnya alat kesehatan dan kebugaran seperti monitor jantung.
Produk pertama Perpetua adalah untuk pemerintah Amerika Serikat. Departemen Ilmu Homeland Security dan divisi Teknologi, misalnya, mendanai pembuatan jaket untuk memantau kesehatan dan keamanan dengan sensor untuk denyut jantung, pernapasan dan tingkat polutan seperti karbon monoksida.
Tapi Perpetua juga bertujuan untuk membuat produk konsumen, misalnya, jam tangan dengan tali pergelangan tangan yang juga berfungsi sebagai sumber listrik Wirelss.