Pasca Deklarasi Ical, Golkar Susun Tim dan Strategi Pemenangan
Sudah Bulat
Partai Golkar percaya diri dengan deklarasi ketua umum Aburizal Bakrie menjadi calon presiden untuk pemilihan presiden 2014.
Wakil Ketua Umum Partai Golkar Agung Laksono mengatakan dengan deklarasi yang telah dilakukan, Partai kini bisa fokus kepada strategi pemenangan.
“Kalau sudah bulat dari partai dan tidak ada perbedaan lagi, itu malah lebih baik untuk partai. Jadi ada waktu untuk sosialiasi kampanye susun strategi pemenangan,” ujarnya kepada wartawan di Bandara Halim Perdanakusuma, Senin (2/7).
Menurutnya, perbedaan pendapat yang ada di dalam internal partai merupakan dinamika.
Bahkan Agung mengklaim perbedaan tersebut sudah bisa diselesaikan.
Saat ini partai berlambang pohon beringin ini, akan terus melakukan survei untuk melihat kekurangan dan kelemahan calon.
Selain itu Golkar juga akan langsung menyusun tim pemenangan, dan juga cara kampanye yang baik untuk bisa meraih suara.
Dengan deklarasi yang telah dilakukan, Golkar juga bisa sekaligus menjajaki calon wakil presiden yang pas mendampingi Ical.
Agung mengatakan, untuk cawapres partai manargetkan akan melakukan pengumuman pada akhir tahun 2013.
Menurutnya, Golkar akan melihat seluruh faktor dalam menetapkan calon wakil presiden yang pas untuk disandingkan dengan Ical.
”Faktor dari (etnis) Jawa atau luar Jawa, militer atau luar militer, pengalaman, tua atau muda, semuanya menjadi pertimbangan,” ujarnya,
Golkar juga akan melihat jika dari hasil survei.
Jika nantinya Golkar mendapatkan suara pada pemilihan umum di atas 30 persen, maka calon wakil presiden akan diambil dari internal partai. Namun jika di bawah 25 persen, maka Golkar pun akan berkoalisi.
Seperti diketahui, pada Rapat Pimpinan Nasional Partai Golkar di Bogor, Jawa Barat Jumat (29/6) lalu, telah mendeklarasikan Ical sebagai calon presiden tunggal partai Golkar.
Jusuf Kalla tidak hadir
Mengenai ketidakhadiran mantan Ketua Umum Golkar Jusuf Kalla, Agung mengatakan JK diundang oleh partai.
”Mungkin karena kesibukan beliau di Palang Merah Indonesia,” ujarnya.
Terkait dengan kabar yang mengatakan JK akan dicalonkan oleh partai lain, menurut Agung Golkar tidak mempersoalkan hal itu.
”Partai Golkar tidak mempersoalkan. Sebelum resmi, kita anggap rumor saja. Dia dicalonkan siapa, partainya saja tidak tahu,” ujarnya.
Selain itu, Agung juga tidak mempersoalkan pengumuman deklarasi Ical pada hari Jumat, yang bertepatan dengan pengumuman Komisi Pemberantasan Korupsi terkait korupsi pengadaan Al Quran.
KPK menetapkan anggota DPR dari Partai Golkar, Zulkarnaen Djabar sebagai tersangka.
”Saya tidak mau komentar mengenai hal itu, bisa politis, bisa tidak,” ujarnya.
Kasus korupsi ini pun bisa mengganggu nama partai, oleh karena itu Golkar mendesak agar pengusutan kasus segera cepat diselesaikan.
Golkar pun akan menyediakan tim advokasi jika dibutuhkan oleh Zulkarnaen.