Pasokan Narkoba Terbesar RI Berasal dari India

Kamis, Juli 05, 2012 0 Comments


Tanam Ganja
Gorries Mere
Gorries Mere (sumber: Antara)
Hampir seluruh narkotika berasal dari luar negeri

Narkotika merupakan masalah global dan mesti ditanggulangi bersama.  

Badan Narkotika Nasional (BNN) serta kepolisian, mesti memutus jaringan internasional guna, menangkal peredaran barang haram itu masuk ke Indonesia. 

"Penanganan narkotika tidak bisa ditangani hanya dengan satu bidang atau satu sektor. Narkotika permasalahan dunia, permasalahan PBB, permasalahan seluruh bangsa-bangsa di dunia," ujar Ketua BNN Komisaris Jenderal Polisi, Gorries Mere, usai menghadiri  pemusnahan barang bukti narkoba, di Area Pemusnahan dan Dokumen Angkasa  Pura Bandara Soekarno-Hatta, Kamis (5/7).

Dikatakan Gorries, hampir seluruh narkotika berasal dari luar negeri. 

Pun dengan sindikat  pengedarnya. Sekitar 80 persen bahan barang haram itu berasal dari  India. 

"Barang narkoba ini ada dua macam, barang tanaman dan sintetik. Heroin dan opium adanya di Golden Triangle, di Asean, seperti  Asia Barat, Afganistan, Iran, serta Pakistan. Kokain adanya di Amerika Selatan, Peru, Bolivia, atau Kolombia. Jenis tanaman hanya ganja yang ada di Indonesia. Itu bisa ditanam di 172 negara. Pada dasarnya barang haram itu berasal dari luar, 80 persen sumber bahannya dari India, 17 persen dari Cina dan sisanya dari negara-negara lain. Sindikatnya juga  dari luar negeri, sementara Indonesia sebagai penggunanya," tambahnya.

Gorries menuturkan, pihaknya sudah bekerjasama dengan luar negeri dalam menangani masalah ini. 

"Kami bekerja sama antar negara untuk menangkap sindikat-sindikat internasional. Tiap tahun, kami bekerja sama melakukan sidang-sidang dengan negara-negara lain, sidang regional, Asia, dan rapat secara global. Dalam rapat itu, ditetapkan target-target dunia dan kita kejar bersama," paparnya.  

Gorries mengungkapkan, sebagian besar narkotika masuk ke Indonesia melalui jalur laut. Sisanya, lewat udara dan darat.

"Kami  temukan masuknya 80 persen melalui laut, selebihnya melalui udara dan  daratan di perbatasan. Kemudian, caranya melalui pintu-pintu resmi di  pelabuhan dan bandara. Selain itu, di lautan bebas ada juga dengan  menggunakan mother ship atau kapal besar, kemudian kapal kecil datang  mengambil," katanya. 

Dijelaskan Gorries, untuk mengatasi peredaran, pihaknya dan kepolisian perlu memutus jaringan internasional dan regional.

"Aparat  kepolisian bersama BNN sebagai leading sektor dengan penegak hukum  lainnya, harus melakukan kegiatan pemutusan jaringan. Karena mereka  jaringan internasional dan regional, maka dilakukan pemutusan dan  penghancuran jaringan. Kita buat penguatan di pos masuk atau pintu  resmi, di bandara, pelabuhan, dan perbatasan-perbatasan," tuturnya. 

Gorries  pun mengajak semua komponen untuk bersama-sama memerangi masalah  narkotika. Bukan hanya masalah peredaran, namun juga rehabilitasi  pengguna.

DaVina News

Some say he’s half man half fish, others say he’s more of a seventy/thirty split. Either way he’s a fishy bastard.

Tentang DaVinaNews.com

Davinanews.com Diterbitkan oleh Da Vina Group Davinanews.com adalah situs berita dan opini yang memiliki keunggulan pada kecepatan, ketepatan, kelengkapan, pemilihan isu yang tepat, dan penyajian yang memperhatikan hukum positif dan asas kepatutan Davinanews.com memberikan kesempatan kepada para pembaca untuk berinteraksi. Pada setiap berita, pembaca bisa langsung memberikan tanggapan. Kami juga menyediakan topik-topik aktual bagi Anda untuk saling bertukar pandangan. Davinanews.com menerima opini pembaca dengan panjang maksimal 5.000 karakter. Lengkapi dengan foto dan profil singkat (beserta link blog pribadi Anda). Silakan kirim ke email: news.davina@gmail.com.