PDIP Bantah Jokowi Pengusung Sekulerisme
PDI Perjuangan mensinyalir adanya kampanye hitam (black campaign) berupa sebutan pengusung sekulerisme kepada calon Gubernur DKI Jakarta yang diusungnya, Joko Widodo alias Jokowi.
Klaim itupun langsung dipatahkan oleh Hamqa Haq, Ketua Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi), organisasi sayap PDI Perjuangan.
"Jokowi bukan sekuler, ia adalah pengamal Islam Rahmah, yang mengutamakan kedamaian, kebhinekaan, dan kesejahteraan wong cilik, kesuksesan pengusaha ekonomi lemah seperti yang sudah dipraktekkan di Solo," kata Hamqa dalam keterangan persnya di Jakarta, Rabu (4/7).
Menurutnya, sebagai Pengamal Islam Rahmah, Jokowi memang memiliki gaya yang tidak menggembar-gemborkan soal Islam. Bagi kader PDI Perjuangan seperti Jokowi, kata dia, yang penting bagaimana nilai-nilai Islam terlaksana untuk kedamaian dan kesejahteraan rakyat.
"Sehingga yang lebih penting setiap warga negara dapat hidup aman dan nyaman," tegasnya.
Kualitas demikian jauh lebih bermanfaat bagi siapapun bila dibandingkan dengan tokoh yang Islam tekstual, Islam syiar, dan meriah, tapi menyusahkan orang lain serta tidak mampu menyejahterakan rakyatnya.
"Mau dikatakan pejuang Islam tapi jstru melanggar nilai kemanusiaan yang diajarkan Islam," kata dia.
Dia melanjutkan bahwa dirinya yakin masyarakat mampu Jokowi sebagai seseorang yang tidak tekstual namun sangat kontekstual yang langsung ke perbaikan nasib rakyat.
Sebelumnya diberitakan bahwa calon gubernur (Cagub) DKI Jakarta yang memiliki pemikiran sekuler mulai dikampanyekan untuk ditolak. Secara khusus, kampanye itu berusaha menohok pasangan Jokowi-Basuki, yang menggunakan kemeja kotak-kotak ala koboi. Selain itu, pernyataan Basuki di sebuah televisi nasional bahwa Negara harus lebih patuh pada ayat konstitusi daripada ayat suci, dijadikan bahan perdebatan.