Penguasaan Bola "Tanpa Striker" versus Efektivitas ala Balotelli

Minggu, Juli 01, 2012 0 Comments


Preview Final Euro 2012: Spanyol vs Italia
Vicente Del Bosque (kanan) dan Cesare Prandelli (tengah).
Vicente Del Bosque (kanan) dan Cesare Prandelli (tengah). (sumber: EPA)
Masihkah Balotelli mampu menunjukkan ketajamannya, ataukah tiki-taka Spanyol yang akan senantiasa mengurung dan mengancam Italia?

Spanyol dan Italia, dua tim yang kini bakal saling jegal di final Pila Eropa (Euro) 2012, sejatinya adalah dua tim besar yang disegani. Jika Italia adalah pemegang empat trofi Piala Dunia (1934, 1938, 1982, 2006) dan satu gelar Euro (1968), Spanyol dominan di beberapa tahun terakhir dengan capaian gelar juara PD 2010 dan Euro 2008 (plus satu trofi Euro lagi tahun 1964).

Meski keduanya menuju Euro 2012 dengan (pandangan) "status" berbeda, karena Spanyol adalah favorit sementara Italia dinilai meragukan, keduanya terbukti berbagai angka sama 1-1 di laga pembuka grup C. Kedua pelatih pun, menjelang laga final ini, terkesan berpandangan bahwa ada kesamaan di antara kedua tim mereka.

"Ada beberapa catatan sejarah, tapi kami harus melihat masa kini. Kami (Spanyol dan Italia) telah tampil di turnamen yang sama: kami berada pada grup yang sama, dan sama-sama telah menang lewat adu penalti pula. Gaya permainan kami pun sangat serupa. Jadi, tidak ada perbedaan besar antara kedua tim," ungkap pelatih Spanyol, Vicente Del Bosque.

Banyak orang menyebut bahwa duel Spanyol versus Italia di final ini bisa diibaratkan juga duel antara kiper Iker Casillas versus Gianlugi Buffon. Yang lain menyebut bahwa ini adalah duel antara lapangan tengah Spanyol yang dimotori Xavi Hernandez, dengan Italia yang digerakkan Andrea Pirlo. Sementara pandangan sederhananya adalah: ini merupakan pertarungan "tiki-taka" versus "catenaccio".

Model sepak bola dengan (pertahanan) "pola gerendel" yang dipakai Italia, oleh sebagian orang memang disebut sudah mulai ditinggalkan. Namun sebenarnya tidak, karena yang terjadi adalah penyempurnaan dengan efektivitas pada penyerangan. Permainan Italia di semifinal menunjukkan itu, di mana demi menghadang serangan Jerman, "gerendel" dipakai sejak dari tengah, ke belakang sebelum kotak penalti, serta di dalam kotak penalti. Sebaliknya, dalam menyerang, Italia memanfaatkan efektivitas lapangan tengahnya dan keberadaan striker mematikan (Mario Balotelli) dengan baik.

Spanyol di sisi lain, masih konsisten dengan tiki-taka-nya yang mengutamakan penguasaaan bola memanfaatkan passing-passing cepat, akurat dan cerdas. Kadang terlihat membosankan, kata sejumlah orang, tapi nyatanya (setidaknya sejak 2008) sampai sekarang masih terbukti efektif dan memberikan hasil, hingga mereka berada di final Euro 2012 ini. Akan lebih mematikan sebenarnya jika mereka punya finisher efektif seperti David Villa, tapi kendati tidak, "tanpa penyerang" pun Spanyol membuktikan mereka bisa.

Lantas, apakah Spanyol akan lebih memilih pola "tanpa striker" itu di laga final kali ini? Sebab, dengan Fernando Torres yang tampil naik-turun, sementara Alvaro Negredo sudah terbukti "tak bermanfaat", pilihan tinggal Fernando Llorente yang tentu berisiko jika dicoba-coba di laga sepenting ini. Jadi, memakai trio Andres Iniesta, David Silva dan Cesc Fabregas di depan, bisa saja akan jadi pilihan utama.

Sementara Italia, jika saja bisa menampilkan permainan efektif seperti saat menaklukkan Jerman di semifinal, berpeluang besar meraih kemenangan. Terutama jika Balotelli bisa kembali menunjukkan bahwa orang-orang pantas "iri padanya", maka lini pertahanan Spanyol yang tak lebih hebat dibanding Jerman --selain mungkin keberadaan Casillas-- pun akan mudah ditembusnya.

"Saya memperkirakan berhadapan dengan Spanyol yang biasa: tim berani yang selalu menguasai bola tapi juga terus menekan Anda. Mereka kemasukan gol paling sedikit di turnamen ini, dan meski saat mereka bermain tanpa striker, mereka selalu bisa menciptakan peluang," kata Cesare Prandelli pula.

"Saya benar-benar berharap kami bisa (tampil) positif dan menjalankan pola permainan kami melawan mereka. Kekuatan Spanyol bukan hanya (ball) possession, tapi juga cara mereka mendapatkan bola kembali. Kami harus memanfaatkan momen-momen yang kami dapat, dan memaksimalkan kelebihan kami di lini-lini tertentu," papar Prandelli soal rencana strateginya.

Lalu bagaimana rencana Spanyol, apakah memang tak perlu memainkan striker di laga ini? "(Permainan) Italia sudah berubah; mereka mengawalinya dengan baik mklawan kami, dan terus bertambah baik. Jadi mereka adalah lawan yang pantas di pertandingan final. Ada perubahan mendasar dalam pola sepak bola Italia di tahun-tahun terakhir, dan mereka akan bermain sebagaimana di laga-laga sebelumnya," ujar Del Bosque tanpa hendak menyebut rencana timnya.

Agaknya, apa yang akan terjadi dalam pertandingan final Euro kali ini, harus ditunggu saja wujudnya ketika kedua tim saling berdiri berhadapan di tengah lapangan, di Kiev nanti malam.


Pertandingan final: SPANYOL vs ITALIA
Stadion:
 NSK Olimpijskyj, Kiev (Ukraina)
Wasit: Pedro Proenca (Portugal)


Hasil 5 pertemuan (resmi) terakhir :
10/06/12: Spanyol 1 - Italia 1
22/06/08: Spanyol 0 - Italia 0 (Spanyol menang 4-2 adu penalti)
09/07/94: Italia 2 - Spanyol 1
14/06/88: Italia 1 - Spanyol 0
12/06/80: Spanyol 0 - Italia 0


SPANYOL
Hasil laga sebelumnya:

10/06/12: vs Italia 1-1 (seri)
14/06/12: vs Irlandia 4-0 (menang)
18/06/12: vs Kroasia 1-0 (menang)
23/06/12: vs Prancis 2-0 (menang)
27/06/12: vs Portugal 0-0 (menang adu penalti 4-2)

Pencetak gol:
9-F.Torres (2), 10-C.Fabregas (2), 14-X.Alonso (2/1P), 21-D.Silva (1), 22-J.Navas (1)

Prakiraan formasi (4-3-3):
1-Casillas(C); 3-Pique, 15-S.Ramos, 17-Arbeloa, 18-J.Alba; 14-Xabi Alonso, 16-Busquets, 8-Xavi; 6-Iniesta, 21-Silva; 10-Fabregas.
Pelatih: Vicente del Bosque (Spanyol)


ITALIA
Hasil laga sebelumnya:

10/06/12: vs Spanyol 1-1 (seri)
14/06/12: vs Kroasia 1-1 (seri)
18/06/12: vs Irlandia 2-0 (menang)
24/06/12: vs Inggris 0-0 (menang adu penalti 4-2)
28/06/12: vs Jerman 2-1 (menang)

Pencetak gol:
9-M.Balotelli (3), 21-A.Pirlo (1), 10-A.Cassano (1), 11-A.Di Natale (1)

Prakiraan formasi (4-4-2):
1-Buffon(C); 6-Balzaretti, 19-Bonucci, 3-Chiellini, 15-Barzagli; 5-Thiago Motta, 8-Marchisio, 16-De Rossi, 21-Pirlo; 10-Cassano, 9-Balotelli.
Pelatih: Cesare Prandelli (Italia)
Sumber:UEFA
 

DaVina News

Some say he’s half man half fish, others say he’s more of a seventy/thirty split. Either way he’s a fishy bastard.

Tentang DaVinaNews.com

Davinanews.com Diterbitkan oleh Da Vina Group Davinanews.com adalah situs berita dan opini yang memiliki keunggulan pada kecepatan, ketepatan, kelengkapan, pemilihan isu yang tepat, dan penyajian yang memperhatikan hukum positif dan asas kepatutan Davinanews.com memberikan kesempatan kepada para pembaca untuk berinteraksi. Pada setiap berita, pembaca bisa langsung memberikan tanggapan. Kami juga menyediakan topik-topik aktual bagi Anda untuk saling bertukar pandangan. Davinanews.com menerima opini pembaca dengan panjang maksimal 5.000 karakter. Lengkapi dengan foto dan profil singkat (beserta link blog pribadi Anda). Silakan kirim ke email: news.davina@gmail.com.