Pemain Persema Lupakan Gaji Demi Hindari Degradasi
Para pemain Persema akhirnya memutuskan tetap meladeni PSM Makassar di Stadion Gajayana, Minggu dan melupakan tunggakan gaji 3,5 bulan demi menghindari degradasi akibat pengurangan tiga poin karena mogok bertanding.
Kapten Persema Bima Sakti di Malang, hari ini mengakui, untuk sementara dirinya dan rekan-rekannya melupakan gaji dan bonus dulu. Mereka akan tetap meladeni tamunya PSM Makassar dan siap memberikan yang terbaik bagi tim.
"Kami akan fokus menjalani pertandingan dulu dan meraih kemenangan sempurna. Masalah gaji dan bonus yang belum dibayarkan konsorsium kami lupakan dulu," ujarnya.
Akibat mogok tanding menghadapi Persija Jakarta (25/6), Persema dinyatakan kalah WO dan poinnya dikurangi tiga, sehingga posisinya melorot cukup tajam, dari posisi "runner up" turun ke posisi ketujuh klasemen sementara Liga Primer Indonesia (LPI) 2011-2012.
Keputusan para pemain Persema untuk tetap bertanding tersebut setelah LPIS mengeluarkan ancaman, jika Persema kembali mogok bertanding, maka akan terdegradasi ke divisi utama.
Karena pascamogok tak menjalani latihan sama sekali, maka persiapan Persema untuk menghadapi tamunya menjadi kurang matang. Namun demikian, pelatih Persema Slave Radovski tetap optimistis jika anak asuhnya akan emmberikan yang terbaik dan mampu mengalahkan PSM.
"Saya berharap pemain kembali bersemangat untuk melakoni dua laga sisa, yakni menghadapi PSM Makassar dan Arema FC. Saya juga berharap lini depan kami tetap produktif dan banyak mencetak gol," ujarnya.
Sebab, lanjutnya, Persema membutuhkan banyak gol jika ingin kembali meraih posisi runner up, walaupun hanya sementara.
Menanggapi minimnya persiapan Persema menjelang laga menghadapi PSM tersebut, manajer Persema Asmuri mengaku, dirinya tetap optimistis anak asuh Slave Radovski tersebut mampu meraih kemenangan.
"Kami yakin anak-anak masih bisa untuk menambah pundi-pundi poinnya scara maksimal saat menghadapi PSM nanti sore," kata Asmuri yang juga mantan anggota DPRD Kota Malang tersebut.