Dukung Foke, Hidayat Dicibir Warga Jakarta
HNW | Facebook |
Mantan Calon Gubernur (Cagub) DKI Jakarta Hidayat Nur Wahid mengaku kerap dicibir warga Jakarta, setelah mengalihkan suaranya ke incumbent Fauzi Bowo (Foke)-Nachrowi Ramli (Nara) di putaran kedua Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta.
"Saya kira banyak fitnah, distorsi yang ditujukan kepada saya maupun kepada PKS. Saya tidak pernah mengkritik Pak Jokowi ketika maju sebagai Cagub. Saya tahu persis karena itu hak beliau. Sesungguhnya yang dimunculkan seolah-olah bahwa saya mempermasalahkan beliau maju sebagai Cagub pengalihan isu," ujar Hidayat kepada wartawan di Kompleks MPR RI/DPR RI, Senayan, Jakarta, Kamis (16/8/2012).
Masalah yang sesungguhnya terjadi, menurut Hidayat adalah sejauhmana pihak Jokowi mau berkomitmen melaksanakan amanat sampai warga Jakarta sampai 2017 jika terpilih sebagai Gubernur DKI Jakarta nantinya.
"Saya sudah menyatakan hal sejenis, ketika saya dikritik bahwa saya hanya menjadikan Gubernur sebagai batu loncatan untuk jabatan lain. Saya dengan tegas katakan itu tidak benar. Kalau saya terpilih jadi Gubernur, saya akan laksanakan amanat ini sampai tahun 2017 dan tidak akan berhenti di tengah jalan," tambahnya.
Lebih lanjut dia menuturkan, deklarasi semacam itulah yang pihaknya tunggu dari Jokowi-Ahok. "Jadi kalau ada yang katakan saya tidak konsisten, karena saya juga mencalonkan diri sementara Pak Jokowi tidak boleh, itu pengalihan isu," terangnya.
Bahkan Hidayat mengaku pengalihan itu bisa menjadi fitnah yang akan merugikan nama baiknya sebagai mantan Ketua MPR. Hidayat yang ditemui tengah berpuasa, sempat terpancing emosi dan mengancam akan membawa kasus ini ke ranah hukum.
"Jadi banyak fitnah, banyak yang akan kami bisa tindaklanjuti secara hukum, karena itu fitnah yang menjurus pada SARA, menghadirkan pencemaran nama baik, menyangkut perbuatan tidak menyenangkan. Apa yang kami lakukan, bukan tidak konsisten. Kami konsisten dengan apa yang kami kritikkan," pungkasnya.
Redaktur: Yudi Dwi Ardian
Sumber: Sindonews