PKS: Foke Harus Ubah Komunikasi yang Arogan
"Keharusan beliau (Foke) mengubah citra diri, komunikasinya arogan, komunikasinya tidak merakyat," kata anggota Dewan Syuro PKS Hidayat Nur Wahid di Gedung Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (16/8/2012).
Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengharuskan Calon Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo alias Foke untuk mengubah citra serta komunikasi politiknya yang selama ini dinilai arogan dan tidak merakyat. Keharusan itu tertuang dalam kontrak politik dukungan PKS untuk pasangan Foke-Nachrowi Ramli (Nara) di putaran kedua Pilkada DKI Jakarta.
"Keharusan beliau (Foke) mengubah citra diri, komunikasinya arogan, komunikasinya tidak merakyat," kata anggota Dewan Syuro PKS Hidayat Nur Wahid di Gedung Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (16/8/2012).
Seperti diberitakan, berbagai pihak mengkritik sikap Foke selama hampir lima tahun menjabat Gubernur DKI. Foke kerap emosional ketika ditanya wartawan mengenai berbagai problem di Ibukota, di antaranya terkait kemacetan yang semakin parah dan banjir.
Hidayat mengatakan, hal lain yang tertuang dalam kontrak politik itu, yakni komitmen Pemprop DKI terhadap APBD yang lebih berpihak pada warga. Hal lain terkait pemberintahan yang baik dan bersih serta komitmen dalam pemberantasan korupsi.
"Pak Fauzi Bowo sampaikan kesanggupannya untuk melaksanakan. Artinya yang kami kritik diakomodasi menjadi program beliau. Jadi kami berikan dukungan tidak gratisan. Tapi jangan diartikan kami minta duit atau minta jabatan. Itu semua fitnah," kata mantan calon gubernur DKI itu.
Ketika ditanya apakah PKS yakin Foke akan menjalankan semua permintaan PKS jika terpilih nanti, Hidayat menjawab, "Ada klausul yang katakan akan ada evaluasi setiap tahun terhadap apa yang dilakukan Foke."
Redaktur: Yudi Dwi Ardian
Sumber: Kompas