Isu SARA Foke Unggul, Isu Perubahan Jokowi Menang
Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo memberi keterangan pada acara deklarasi dukungan PKS kepada pasangan Foke-Nara dalam Pilkada DKI putaran kedua, di Kantor PKS, Jakarta, Sabtu (11/8). ANTARA/Wili |
Pengamat politik dari Lembaga Survei Indonesia (LSI) Burhanuddin Muhtadi menilai saat ini sedang terjadi pertarungan isu dari dua kubu yang berkompetisi dalam Pemilihan Gubernur Jakarta. Putaran kedua pemilihan akan digelar 20 September, sehingga para kandidat hanya punya waktu kurang dari sebulan untuk memenangkan pertarungan.
Menurut Burhanuddin, jika sampai September depan, publik Jakarta lebih banyak disuguhi perdebatan politik mengenai suku, agama, ras dan golongan (SARA) para kandidat, maka hampir pasti pasangan Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli yang akan diuntungkan.
Terlebih, Sabtu 11 Agustus 2012 ini, Partai Keadilan Sejahtera sudah menyatakan dukungan pada Foke-Nara. PKS mengikuti jejak partai berbasis Islam lain seperti PPP dan PAN, yang sudah lebih dulu mengumumkan dukungannya pada Foke.
“Warga Jakarta simpatisan PKS memilih calon berdasarkan agama,” kata Burhanuddin, mengutip sebuah survei. Selain itu, massa PKS cenderung mengikuti arahan partainya. “Anggota dan simpatisan PKS tidak akan memilih kandidat non-muslim,” kata Burhanuddin.
Sebaliknya, jika kubu Jokowi-Ahok berhasil mendesakkan isu perubahan sebagai perbincangan publik, maka mereka akan diuntungkan. “Kubu Jokowi harus memframing pilkada ini sebagai upaya mendesakkan perubahan,” katanya. Jika itu berhasil dilakukan, Burhanuddin menilai jago PDIP-Gerindra ini bisa menang. “Sebab publik di Jakarta sebenarnya menginginkan perubahan,” katanya.
Redaktur: Yudi Dwi Ardian
Sumber: Tempo