Jokowi Diminta Tidak Jumawa dan Lengah
Foke dan Jokowi |
Pengamat Charta Politika Yunarto Wijaya menilai, Joko Widodo (Jokowi) tidak perlu takut menghadapi Fauzi Bowo yang saat ini mendapat dukungan dari banyak partai politik pada Pilgub DKI putaran kedua. Namun demikian, yang perlu diwaspadai Jokowi adalah efek dari kejumawaan setelah memenangkan pemilihan gubernur putaran pertama.
Dengan kemenangan putaran pertama tersebut, menurut dia, kini Jokowi seolah-olah menjadi incumbent dibandingkan Foke. "Jokowi jangan sampai lengah, kalau lengah maka Foke akan mengambil alih, mengingat Foke sebagai Gubernur Jakarta, tentu memiliki infrastruktur yang lebih baik," kata Yunarto, Selasa (21/8).
Menurut Yunarto, berdasarkan studi empiris, dalam pemilihan kepala daerah faktor Ketokohan memiliki pengaruh yang sangat besar. Sedangkan dukungan partai politik, tidak memiliki pengaruh linear terhadap kemenangan suatu calon.
"Ini karena tingkat loyalitas terhadap partai rendah, dan cenderung memilih figur. Dukungan dari partai itu sifatnya kosmetik politik saja," katanya.
Mengenai teror granat di Solo, ujar dia, menjadi batu ujian bagi Jokowi untuk membuktikan kepada masyarakat Jakarta bahwa dirinya memiliki kemampuan dalam menangani masalah keamanan.
"Ini merupakan batu ujian, bisa menjadi ajang pembuktian namun bisa juga menjadi bumerang dalam ajang pemilihan gubernur putaran kedua nanti," katanya di Jakarta.
Yunarto Wijaya mengatakan Jokowi perlu membuktikan kepada masyarakat Jakarta bahwa dirinya mampu menangani keamanan dengan baik mengingat masih banyak masyarakat yang meragukan dirinya.
"Mengingat situasi Jakarta yang jauh lebih kompleks, dan lebih rawan terhadap gangguan keamanan, ini menjadi sangat penting. Bagaimana ia mampu meredam, agar eskalasi masalah ini tidak menjadi membesar, dan tetap memberikan rasa aman bagi masyarakat," katanya.
Editor: Yudi Dwi Ardian
Sumber: Merdeka