Tak Kapok Soal SARA, Rhoma Serukan Dukung Foke
Ilustrasi | Facebook |
Sejumlah ulama dan dai menggelar syukuran atas penghentian kasus Rhoma Irama terkait dengan dugaan pelanggaran pidana pemilu di Majelis Taklim Islamic Centre, Kwitang, Jakarta Pusat. Selama dua pekan, Panitia Pengawas Pemilu DKI Jakarta menggelar penyelidikan dan kemudian memutuskan kasus ceramah Rhoma berbau suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA) itu tidak akan berlanjut ke kepolisian.
"Alhamdulillah, tidak terbukti dakwah Rhoma itu kampanye terselubung," kata K.H. Abdullah Rasyid Abdullah Syafii, putra pendiri Perguruan Asyafi’iyah, almarhum K.H. Abdullah Syafi’ie, di Kwitang, Jakarta Pusat, Senin, 13 Agustus 2012.
Berbarengan dengan syukuran ini, sebelas ulama meyatakan sikap atas situasi terkini soal isu SARA. Mereka antara lain tuan rumah pimpinan Majelis Taklim Habib Ali Al-Habsyi, Habib Abdurrahman Al-Habsyi; K.H. Manarul Hidayat; Toyib; Abu Hanifah; Fikri Zainuddin M.Z.; dan Ahmad Lutfi. "Kami mendukung bahwa dakwah bukan kampanye terselubung, melainkan tugas utama mubalig," ujar Rasyid, yang bertindak sebagai juru bicara.
Rasyid meminta Panwaslu DKI Jakarta tidak menakuti ulama dengan pelarangan membahas isu SARA. Mereka juga mengimbau warga Jakarta tidak terprovokasi oleh kelompok yang menyebarkan isu SARA.
Habib Abdurrahman Al-Habsyi mengimbau jemaahnya memilih calon Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo di putaran kedua nanti. ”Jangan mau dipimpin bukan orang Islam," ujarnya di depan ribuan jemaah masjid yang menyemut sejak sore hari.
Abdurahman memang tidak menyebut secara eksplisit nama rival Fauzi Bowo, yakni Joko Widodo dan Basuki Tjahaja Purnama. Namun dia menggambarkan pesaing Fauzi ini tidak tepat untuk dipilih sebagai pemimpin oleh seorang muslim."Calon yang satu Islamnya kental, yang satu acak-acakan," ujarnya.
Rhoma yang duduk bersila di tengah para ulama mengungkapkan terima kasih atas dukungan mereka. "Syukur atas putusan Panwaslu dan terima kasih atas dukungan (ulama)," ujarnya.
Berkat keputusan itu, Rhoma tetap akan menyerukan jemaahnya untuk mendukung calon Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo. "Tak ada alasan untuk saya kapok," ujarnya.
Menurut Rhoma, Islam kondusif untuk kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Namun, kata dia, untuk memilih seorang pemimpin berdasarkan Al-Quran harus yang seiman. "Jangan memilih pemimpin yang nonmuslim," ujarnya sambil mengutip ayat Al-Qur''an.
Redaktur: Yudi Dwi Ardian
Sumber: Tempo