Jokowi Harus Batalkan Proyek Pengelolaan Sampah di Sunter
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) berbincang dengan mantan Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo saat acara pelantikan pada Rapat Paripurna Istimewa DPRD DKI Jakarta, Senin (15/10/2012). Jokowi dan Ahok menjabat sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta untuk periode 2012-2017. TRIBUNNEWS/HERUDIN |
Jika proyek ini dilanjutkan meski cacat lelang, maka bisa menyandera Gubernur DKI Jokowi yang baru saja dilantik. Kalau memang ketiga peserta lelang ITF tidak lolos verifikasi, ya lelang harus dibatalkan.
[Ivan Parapat]
Belum sehari dilantik sebagai Gubernur DKI, Jokowi sudah dihadapkan pada segunung masalah Jakarta. Satu diantaranya adalah permainan proyek yang ada di Pemprov DKI.
Ketua Jakarta Procurement Monitoring (JPM), Ivan Parapat, menjelaskan Pemprov DKI dibawah kepemimpinan Jokowi harus berani membatalkan rencana pembangunan pengelolaan sampah modern Intermediate Treatment Facilities (ITF) Sunter di Jakarta Utara.
Ia menjelaksan alasan proyek tersebut harus dibatalkan karena pihaknya menilai dari tiga perusahaan yang berhak mengikuti proses lelang beauty contest, tidak ada satupun perusahaan yang mempunyai dana mencukupi hingga 30 persen atau Rp 390 miliar dari total nilai proyek Rp 1,3 triliun seperti yang disyaratkan.
"Jika proyek ini dilanjutkan meski cacat lelang, maka bisa menyandera Gubernur DKI Jokowi yang baru saja dilantik. Kalau memang ketiga peserta lelang ITF tidak lolos verifikasi, ya lelang harus dibatalkan," tegas Ivan di Jakarta, Senin (15/10/2012).
Dikatakannya, panitia lelang Dinas Kebersihan harus melakukan tender ulang agar benar-benar memperoleh perusahaan pengelolaan sampah yang berkualitas. Menurutnya dalam pelaksanaan lelang, Dinas Kebersihan tidak boleh main-main karena bisa menjadi beban Jokowi yang baru saja memimpin Jakarta.
Adapun ketiga perusahaan yang mengikuti beauty contest tersebut yakni PT Phoenix Pembangunan Indonesia (kerja sama dengan Singapura), PT Jakarta Green Initiatives (kerja sama dengan Jepang), dan PT Wira Gulfindo Sarana (kerja sama dengan India).
Sumber: Tribunnews
Editor: M. Amin