Pemukul Wartawan di Riau adalah Kadispers Lanud Pekanbaru
pemukulan wartawan saat meliput pesawat jatuh. ©Istimewa |
Pemukulan kepada Didik Herwanto, fotografer Riau Pos dikecam banyak kalangan. Ironisnya, anggota TNI AU yang diduga melakukan penganiayaan tersebut adalah Kadispers Lanud Pekanbaru, Letkol Robert Simanjuntak.
Sebagai Kadispers, Robert seharusnya menjaga hubungan baik dengan wartawan, bukan justru melakukan penganiayaan tentunya.
Dari rilis forum Pemred Group Jawa Pos yang diterima merdeka.com, Rabu (17/10), kejadian penganiayaan bermula saat Didik sedang memotret puing kursi pelontar yang digunakan pilot untuk menyelamatkan diri di lokasi kejadian di Jalan Amal Bhakti, Pasir Putih, Desa Pandau Jaya, Kecamatan Siak Hulu, Kabupaten Kampar, Riau.
Saat itu datanglah Kadispers Lanud Pekanbaru Letkol Robert Simanjuntak dengan pakaian dinasnya, yang berlari ke arah Didik dan berteriak "Kamu orang mati kalau mengambil gambar..." kata Didik menirukan Robert saat itu.
Robert langsung menendang Didik, mendorongnya hingga jatuh, mencekiknya, memukul kepalanya beberapa kali, menekankan lututnya ke kandung kemih Didik sambil melompat, dan tiba-tiba ada seseorang dengan kostum oranye merampas kamera Didik.
Tak hanya itu, beberapa saat kemudian datang lebih dari lima tentara dan langsung menendang dan menginjak-injak Didik secara bergantian. Padahal ketika itu Didik sudah mengaku sebagai fotografer Riau Pos dan menunjukkan Id-cardnya yang dikalungkan di lehernya. Namun Robert dkk tak peduli dan mengatakan, "Tak peduli mau wartawan Riau Pos atau siapa...” bentak Robert.
Setelah sekian lama dianiaya Robert dkk di depan masyarakat yang tak berani memisahkan, termasuk di depan anak-anak berseragam merah-putih (SD), Didik kemudian diselamatkan oleh seorang anggota POM TNI AU, dan dimasukkan ke dalam mobilnya. Meski sudah diamankan POM TNI AU, beberapa oknum TNI AU masih sempat mengancam, "Aku sudah tahu alamatmu, awas kau malam nanti ya..." ancamnya.
Selama sekitar 15 menit Didik diamankan oleh anggota POM TNI AU, dan kemudian dievakuasi ke Markas POM di Kompleks LANUD Pekanbaru. Di sana, Didik langsung melaporkan peristiwa yang dialaminya tersebut secara resmi, dan memberikan penjelasan secara kronologis. Pihak POM kemudian membawanya ke RS TNI AU tak jauh dari Markas POM untuk melakukan visum.
Sekitar pukul 14.00 WIB, Didik kemudian diantar oleh beberapa wartawan Riau Pos ke RS Eka Hospital Pekanbaru untuk melakukan pengobatan. Didik Herwanto mengalami luka serius di telinga kirinya, terlihat bengkak dan berdarah. Di sekujur punggungnya juga mengalami luka memar akibat ditendang dan diinjak oleh Robert dkk. Didik juga merasa kesakitan di pinggang sebelah kanannya, dan merasakan sakit di ginjalnya.
Sumber: Merdeka
Editor: Gurun Ismalia