Terbius Pesona Jokowi
Gebrakan 100 Hari Jokowi Basuki #1 - #8
Jokowi. Foto: detikfoto |
"Sangat beralasaan masyarakat menjadi terpesona oleh kinerja Pak Jokowi. Masyarakat memang sudah lama mengharapkan pemimpin yang mudah mereka lihat di lapangan, mudah diakses dan mungkin bertatap muka langsung."
[Fadli Zon, Wakil Ketua Umum
Partai Gerindra]
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) langsung turun ke masyarakat sejak hari pertama kerjanya. Tak pelak, masyarakat DKI Jakarta benar-benar terbius pesona sang gubernur yang luwes dan merakyat ini.
Setelah resmi dilantik menjadi Gubernur DKI Jakarta pada 15 Oktober 2012 lalu, Jokowi memang bergerak cepat. Kini setelah sepekan lebih Jokowi bekerja keras, masyarakat DKI Jakarta benar-benar terbius dengan pesona gaya kepemimpinan Jokowi yang sangat khas.
"Sangat beralasaan masyarakat menjadi terpesona oleh kinerja Pak Jokowi. Masyarakat memang sudah lama mengharapkan pemimpin yang mudah mereka lihat di lapangan, mudah diakses dan mungkin bertatap muka langsung," kata Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Fadli Zon, kepada detikcom, Selasa (23/10/2012).
Pada hari pertama kerjanya, Jokowi langsung mengunjungi kampung-kampung kumuh di bantaran sungai dan pinggir rel Kereta Api. Jokowi juga langsung menggelar pertemuan dengan Menteri Negara BUMN Dahlan Iskan untuk membahas rencananya membangun rumah susun deret di pinggir rel Kereta Api. Dahlan Iskan pun menegaskan dukungannya.
Jokowi memulai hari keduanya pada Rabu (17/10) sangat pagi, yakni pukul 07.30 WIB. Jokowi pun mengelilingi perkampungan di seluruh Jakarta. Pada hari ketiganya menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta, Jokowi melakukan pertemuan khusus dengan Mensos Salim Segaf Al Jufri dalam rangka merevitalisasi kawasan kumuh di sekitar Ciliwung. Sementara Wagub DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) terus melakukan sidak di sejumlah titik.
Jokowi dan Ahok pun terus mendekatkan diri dengan masyarakat dalam upaya merealisasikan janji-janji kampanyenya. Keduanya menggelar pertemuan intens dengan pihak terkait menyangkut realisasi monorel. Kemudian pada hari kelima kerjanya (20/10), Jokowi menggelar pertemuan dengan Menteri Perumahan Rakyat Djan Faridz untuk membahas rencananya membangun kampung deret di bantaran sungai.
Di hari keenam (21/10), Jokowi menggelar pertemuan dengan Menteri Pariwisata dan Industri Kreatif Mari Elka Pangestu. Jokowi pun menyampaikan niatnya membangun creative public space di kawasan Kota Tua. Jokowi pun kian dikenal masyarakat Jakarta.
Melihat gerak cepat Jokowi yang semakin mendapatkan tempat di hati masyarakat Jakarta, Fadli semakin yakin persoalan di Jakarta akan cepat diatasi.
"Saya kira bagus ya Jokowi dan Basuki langsung bekerja dan langsung menyentuh titik-titik persoalan. Pemimpin yang bijak itu tidak ada di balik meja tapi melihat langsung. Dengan begitu dia bisa langsung merasakan dan bisa langsung mencari solusinya. Mereka bekerja cukup bagus," ujar Fadli optimistis.
Di hari ke delapan bekerja, pada hari ini, Jokowi melakukan sejumlah inspeksi mendadak ke sejumlah kantor Kelurahan dan Kecamatan di DKI Jakarta. Ternyata pelayanan masyarakat di Jakarta belum optimal, terbukti loket pelayanan masyarakat di kantor Kecamatan Cempaka Putih dan Kelurahan Senen belum dibuka saat Jokowi melakukan sidak pada pukul 08.00 WIB. Jokowi pun akan mengumpulkan camat dan lurah se-Jakarta untuk mengajari cara melayani warga.
Untuk persoalan ini, Fadli menilai reformasi birokrasi mendesak dilakukan. "Birokrasi di DKI harus mengikuti langgam dari Jokowi-Basuki, mereka harus mengikuti, jangan sampai lokomotifnya cepat, namun gerbongnya tertinggal. Penataan birokrasi di DKI ini penting, birokrasi harus melayani bukan minta dilayani," ujarnya.
Meskipun demikian tugas Jokowi membenahi Jakarta tidaklah mudah. "Ini kan bukan pekerjaan seperti membalik telapak tangan," tandasnya.
Editor: M. Amin
Sumber :