Tiga SPBU Petronas Tutup Operasi
SPBU Petronas sepi konsumen. @2012 VIVAnews/ Muhamad Solihin |
Sebelum tutup, SPBU sepi pengunjung dan akhirnya mangkrak.
Sejumlah stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) milik perusahaan Malaysia, Petronas, tak beroperasi. Setidaknya terdapat tiga SPBU yang memilih tutup daripada melanjutkan bisnisnya. Ketiga SPBU itu berada di Pekayon dan Kalimalang (Bekasi), serta Tanjung Barat di Jakarta Selatan.
Pantauan VIVAnews di Pekayon, SPBU ini sudah dipagari dengan warna hijau putih, warna khas Petronas. Di depan pom bensin banyak sopir taksi yang memarkir kendaraannya menunggu penumpang. Sesekali, terlihat penjaga di dalam pom bensin ini.
Paul, petugas jaga itu menangatakan pom bensin ini resmi tutup 27 September. "Saat itu alasannya stok BBM di tangki habis, tapi tidak diisi lagi," ujarnya ketika ditemui VIVAnews,Kamis 11 Oktober 2012.
Sebelumnya, menurut Paul, pom bensin ini jarang didatangi pelanggan. Hanya sesekali saja, namun tetap beroperasi. Belakangan pemiliknya memilih menutup usahanya.
SPBU kini sudah diberi pagar tidak permanen yang bisa digeser dan diberi tandai dengan tulisan "tutup".
Minimarket yang di dalam pom bensin juga sudah kosong. Barang-barang yang dijajakan seperti minuman dan makanan ringan sudah tak dapat ditemui. Yang tersisa hanyalah bilik tempat makanan dan minuman kosong, serta setumpuk kardus yang berisi sisa-sisa peralatan dan produk.
"Itu sisa makanan yang gak diangkut pemiliknya karena sudah kedaluwarsa," ujar Paul.
Paul mengaku tidak tahu bagaimana kelanjutan pom bensin yang sudah beberapa tahun berdiri ini. Ia hanya menjalankan tugas bersama tiga rekannya untuk menjaga aset-aset SPBU.
Mengenai para sopir taksi yang kerap "ngetem" di depan pom bensin, Paul mengaku membiarkan mereka. "Ya kadang biar ada teman ngobrol," katanya.
Pantauan VIVAnews di Pekayon, SPBU ini sudah dipagari dengan warna hijau putih, warna khas Petronas. Di depan pom bensin banyak sopir taksi yang memarkir kendaraannya menunggu penumpang. Sesekali, terlihat penjaga di dalam pom bensin ini.
Paul, petugas jaga itu menangatakan pom bensin ini resmi tutup 27 September. "Saat itu alasannya stok BBM di tangki habis, tapi tidak diisi lagi," ujarnya ketika ditemui VIVAnews,Kamis 11 Oktober 2012.
Sebelumnya, menurut Paul, pom bensin ini jarang didatangi pelanggan. Hanya sesekali saja, namun tetap beroperasi. Belakangan pemiliknya memilih menutup usahanya.
SPBU kini sudah diberi pagar tidak permanen yang bisa digeser dan diberi tandai dengan tulisan "tutup".
Minimarket yang di dalam pom bensin juga sudah kosong. Barang-barang yang dijajakan seperti minuman dan makanan ringan sudah tak dapat ditemui. Yang tersisa hanyalah bilik tempat makanan dan minuman kosong, serta setumpuk kardus yang berisi sisa-sisa peralatan dan produk.
"Itu sisa makanan yang gak diangkut pemiliknya karena sudah kedaluwarsa," ujar Paul.
Paul mengaku tidak tahu bagaimana kelanjutan pom bensin yang sudah beberapa tahun berdiri ini. Ia hanya menjalankan tugas bersama tiga rekannya untuk menjaga aset-aset SPBU.
Mengenai para sopir taksi yang kerap "ngetem" di depan pom bensin, Paul mengaku membiarkan mereka. "Ya kadang biar ada teman ngobrol," katanya.
Hal yang sama juga terjadi di Kalimalang dan Tanjung Barat. Kedua SPBU ini sudah dipagari seng sejak beberapa bulan lalu. Sebelum dipagari, SPBU sempat sepi dan akhirnya mangkrak.
Nasib yang mirip juga terjadi di Cibubur, tepatnya di Jalan Trans Yogi. SPBU ini sepi pengunjung. Kalau pun ada, mereka hanyalah konsumen makanan cepat saji dan minimarket yang letaknya di area SPBU.
Sebelumnya diberitakan perusahaan minyak asal Malaysia itu akan menarik bisnis ritelnya dari Indonesia. Pada lini bisnis ini, Petronas memiliki PT Petronas Niaga Indonesia yang mengelola puluhan SPBU.
Sumber VIVAnews yang mengerti rencana ini mengatakan, Petronas tengah menawarkan aset-aset SPBU, termasuk landbank yang sedianya akan dibangun SPBU. "Petronas sedang menawarkan ke Shell, tapi belum ada tanggapan," kata sumber itu.
Nasib yang mirip juga terjadi di Cibubur, tepatnya di Jalan Trans Yogi. SPBU ini sepi pengunjung. Kalau pun ada, mereka hanyalah konsumen makanan cepat saji dan minimarket yang letaknya di area SPBU.
Sebelumnya diberitakan perusahaan minyak asal Malaysia itu akan menarik bisnis ritelnya dari Indonesia. Pada lini bisnis ini, Petronas memiliki PT Petronas Niaga Indonesia yang mengelola puluhan SPBU.
Sumber VIVAnews yang mengerti rencana ini mengatakan, Petronas tengah menawarkan aset-aset SPBU, termasuk landbank yang sedianya akan dibangun SPBU. "Petronas sedang menawarkan ke Shell, tapi belum ada tanggapan," kata sumber itu.
Sumber: VIVAnews
Editor: Sindy Maurina