Bicara gaya, Jokowi tak mau didikte Sutiyoso
GEBRAKAN 100 HARI JOKOWI BASUKI #36
"Ga akan selama lima tahun saya akan tetap blusukan."
- Jokowi
Mantan Gubernur DKI Sutiyoso (Bang Yos) menyorot Gubernur Joko Widodo (Jokowi). Menurut Bang Yos, sebaiknya Jokowi melakukan tindakan nyata daripada blusukan. Atas kritikan Bang Yos ini, Jokowi tidak mau didikte.
"Kalau saya lima tahun mau blusukan terus, ke kampung terus, banyak aspirasi dari bawah terus saya harus banyak di lapangan," kata Jokowi, Senin (19/11).
Menurut Jokowi, setiap gubernur punya gaya sendiri. "Blusukan kan ga harus ke kampung-kampung aja bisa aja di rumah sakit di kelurahan apakah pelayanan baik atau belum. Ini adalah bentuk manajemen, kalau manajemen perencanaan sudah digarap," ujarnya.
Jadi soal gaya, Jokowi tegas tak mau berubah. "Ga akan selama lima tahun saya akan tetap (blusukan)," tegas Jokowi.
Soal gaya memimpin memang beda-beda. Jokowi juga tidak mempermasalahkan gaya wakilnya Ahok yang keras terhadap para kepala dinas. Menurut Jokowi, Ahok memang seperti itu. "Tiap orang punya gaya sendiri-sendiri. Ya itu gaya pak wakil gubernur," tukas Jokowi.
Sejarawan Jakarta JJ Rizal menilai, blusukannya Jokowi ke kampung-kampung di Jakarta sebagai realiasi ide populisnya saat kampanye. Tetapi, Jokowi dinilai salah dalam melihat identitas Jakarta.
"Seharusnya Jokowi meniru Gubernur Wiyogo yang mengakui Jakarta sebagai kampung besar. Jokowi blusukan ke kampung-kampung, tapi dia tidak mau mengakui Jakarta sebagai kampung besar," ujar Sejarawan JJ Rizal di Jakarta, Sabtu (27/10).
Rizal mengatakan, jika Jokowi mau melihat Jakarta sebagai kampung besar, hal itu akan memudahkannya dalam menganalisis permasalahan ibukota. "Kalau dia mau mengakui, itu akan membuat peran dia menjadi lebih konkrit," kata dia.
Selanjutnya, kata Rizal, permasalahan Jakarta yang harus diselesaikan Jokowi berujung pada satu muara yaitu pembangunan yang tidak adil. "Selama ini pembangunan Jakarta lebih berorientasi kepada orang yang punya ketimbang orang yang tidak punya, lebih berorientasi kepada orang gedongan ketimbang orang kampung," tegas dia.
Lebih lanjut, Rizal menegaskan, profil Jokowi sebagai gubernur tidak dapat disamakan dengan Ali Sadikin. Karena kompleksitas permasalahan Jakarta saat ini jauh lebih besar dibandingkan masa kepemimpinan Ali Sadikin. "Zaman dan tantangannya sudah berbeda," pungkas Rizal.
Editor: M. Amin
Sumber :