Sulit bangun 12 flyover, Ahok minta bantuan mahasiswa
GEBRAKAN 100 HARI JOKOWI BASUKI #16
Jelang Pelantikan Jokowi. ©2012 Merdeka.com |
"Sekarang kita mau bangun underpass. Kita bicara secara teknis, kalau kita bangun semua pasti macet jalannya. Saya titip teknik sipil bagaimana caranya membangun underpass flyover tanpa menggunakan jalan yang besar dan membuat tambah macet."
- Ahok
Wakil Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menghadiri acara diskusi dengan mahasiswa teknik sipil beberapa perguruan tinggi Indonesia di Universitas Trisakti, Jakarta Barat. Ahok minta bantuan dan saran mahasiswa dan pakar teknik sipil untuk mengatasi kesulitan merealisasikan pembangunan 12 underpass atau flyover di perlintasan kereta api di Jakarta.
"Sekarang kita mau bangun underpass. Kita bicara secara teknis, kalau kita bangun semua pasti macet jalannya. Saya titip teknik sipil bagaimana caranya membangun underpass flyover tanpa menggunakan jalan yang besar dan membuat tambah macet," kata Ahok dalam acara 'Pemeliharaan dan perawatan bangunan sipil dan lingkungan dalam mempertahankan kinerja infrastruktur di Indonesia' di Jakarta, Kamis (1/11).
Ahok mengatakan, untuk pembangunan 12 flyover atau underpass memakan waktu satu hingga dua tahun pengerjaan. Dalam rentang waktu yang cukup lama itu, kemacetan sulit dihindarkan.
"Kita mau ngurangin macet tapi waktu bangun 1-2 tahun kan akibatnya bisa jadi macet. Nah itu yang akhirnya, tahun depan kita tidak bisa membangun sekaligus 12 flyover," ujar Ahok.
Menurut Ahok, bila pembangunan flyover atau underpass itu terlaksana, maka kereta api bisa melakukan perjalanan setiap tiga menit sekali. "Padahal kalau bisa kita lakukan, KRL bisa tiap 3 menit, kalau setiap 3 menit, 1 line itu sudah luar biasa. Kita sudah bisa mengurangi kendaraan di Jakarta Selatan, Timur, Utara, Barat," katanya.
Acara yang diselenggarakan Konteks 6 itu diikuti oleh delapan universitas di Indonesia, Universitas Trisakti, Universitas Atma Jaya Yogyakarta ( UAJY ), Universitas Pelita Harapan (UPH), Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS), Universitas Udayana, Institut Teknologi Nasional (ITENAS), Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) dan Universitas Tarumanagara (Untar).
Editor: M. Amin
Sumber :