Di balik mundurnya Hary Tanoe dari Partai Nasional Demokrat
Belum genap sebulan Komisi Pemilihan Umum mengumumkan sepuluh partai lolos sebagai peserta pemilihan umum 2014, kisruh sudah berlangsung di salah satu partai lolos verifikasi itu, yakni Nasional Demokrat (NasDem). Ketua Dewan Pakar Hary Tanoe mundur.
Padahal, bos MNC Grup ini baru awal Desember tahun lalu masuk partai bikinan pemimpin Media Grup Surya Paloh itu. "Saya telah mengundurkan diri sebagai ketua dewan pakar dan anggota majelis nasional. Terhitung hari ini saya bukan lagi anggota Partai NasDem," ujar Hary Tanoe dalam jumpa pers di Jalan Pangeran Diponegoro No 29, Jakarta Pusat, Senin (27/1).
Pada kesempatan itu, dia menyebutkan alasan mundurnya. Dia menyesalkan rencana Surya Paloh ingin menjadi ketua umum partai. Menurut dia, Surya Paloh seharusnya meneruskan tradisi NasDem mengutamakan pemimpin muda. "Para senior seharusnya berdiri memberi dukungan di belakang, bukan mengambil alih pimpinan."
Sumber merdeka.com mengungkapkan perseteruan kedua tokoh itu memuncak beberapa waktu lalu. Sebabnya, Surya Paloh menolak keinginan Hary Tanoe menjadi ketua majelis nasional. Saking tegangnya, mereka hampir berkelahi. "Pak Surya mencekik leher baju Pak Hary. Dia membuat gerakan seakan ingin memukul," kata petinggi partai menolak disebutkan identitasnya itu saat dihubungi merdeka.com melalui telepon selulernya hari ini.
Padahal, bos MNC Grup ini baru awal Desember tahun lalu masuk partai bikinan pemimpin Media Grup Surya Paloh itu. "Saya telah mengundurkan diri sebagai ketua dewan pakar dan anggota majelis nasional. Terhitung hari ini saya bukan lagi anggota Partai NasDem," ujar Hary Tanoe dalam jumpa pers di Jalan Pangeran Diponegoro No 29, Jakarta Pusat, Senin (27/1).
Pada kesempatan itu, dia menyebutkan alasan mundurnya. Dia menyesalkan rencana Surya Paloh ingin menjadi ketua umum partai. Menurut dia, Surya Paloh seharusnya meneruskan tradisi NasDem mengutamakan pemimpin muda. "Para senior seharusnya berdiri memberi dukungan di belakang, bukan mengambil alih pimpinan."
Sumber merdeka.com mengungkapkan perseteruan kedua tokoh itu memuncak beberapa waktu lalu. Sebabnya, Surya Paloh menolak keinginan Hary Tanoe menjadi ketua majelis nasional. Saking tegangnya, mereka hampir berkelahi. "Pak Surya mencekik leher baju Pak Hary. Dia membuat gerakan seakan ingin memukul," kata petinggi partai menolak disebutkan identitasnya itu saat dihubungi merdeka.com melalui telepon selulernya hari ini.
Dia memperkirakan Hary bakal merapat ke Golkar. "Sinyal ke arah itu sudah ada."
sumber: merdeka.com