RI-Irlandia Tandatangani Kerja Sama Pendidikan Ketrampilan Digital
Chairman ICDL Indonesia, MYR Datuk Agung Sidayu (kiri) dan Mr. Damien A. Sullivan, CEO ECDL Foundation (kanan) sedang menandatangani perjanjian kerjasama dalam bidang pendidikan ketrampilan digital, di Hotel Ritz Carlton Jakarta, Rabu (13/4). (FOTO : DA VINA) |
Bertempat di Hotel Ritz Carlton Jakarta, Rabu (13/3) dalam rangka meningkatkan kemampuan program digital generasi muda, Pemerintah Indonesia dan Irlandia bekerja sama dalam bidang pendidikan. Kerjasama tersebut ditandai dengan penandatanganan kerjasama di bidang pendidikan antara The International Computer Driving License (ICDL) yang diwakili ICDL Asia, Mr. Damien A. Sullivan, CEO ECDL Foundation dengan Chairman ICDL Indonesia, MYR Datuk Agung Sidayu yang juga selaku ketua Yayasan Pendidikan Indonesia (YPI).
"Implementasi ICDL digital skill programme ini dilaksanakan di 4000 sekolah di bawah Kementerian Agama," kata Menteri Anggaran dan Reformasi Birokrasi Irlandia, Brendan Howlin, dalam kunjungan kerjanya di Jakarta, (14/3).
Pada akhir 2012, Kementerian Agama telah menandatangani MOU dengan ICDL Indonesia untuk implementasi ICDL Concept di Madrasah dan Pesantren di Indonesia. Dengan kerja sama tersebut, maka Kemenag telah merecognize ICDL untuk di implementasikan di Madrasah dan Pesantren di seluruh Indonesia. Meski demikian, karena jumlah keseluruhan Madrasah dan Pesantren di Indonesia mencapai 67.000 unit, maka ICDL Indonesia akan melaksanakan di 4.000 Madrasah di Pulau Jawa pada triwulan I 2012.
Menurut Brendan, sejumlah fokus kerjasama yang akan dilakukan Irlandia di Indonesia adalah pendidikan, termasuk platform di bidang pendidikan. Brendan menyatakan bahwa Irlandia memiliki keunggulan dalam riset dan pengembangan, teknologi informasi dan komunikasi (TIK), nano teknologi serta pendidikan. Ini pula yang akan dikerjasamakan di Indonesia. "Kerja sama Irlandia dengan Pemerintah RI memang tidak hanya dalam bidang pendidikan. Kami juga menawarkan Indonesia kerjasama dalam meningkatkan hubungan ekonomi," katanya.
Menurutnya, krisis ekonomi global yang melanda dunia, dirasakan pula oleh Irlandia selama hampir tiga tahun. Saat stabilitas sudah kembali relatif stabil, Irlandia melihat bahwa peluang global terbuka luas di kawasan Asia termasuk Indonesia. "Indonesia adalah anggota G-20 yang memiliki profil ekonomi kuat. Awal 2013 ini, menjadi titik tolak baru bagi kebangkitan Irlandia yang ditandai antara lain dengan meningkatnya GDP dan tercapainya stabilitas pasar modal. Saat ini, Irlandia juga dipercaya memegang posisi presidensy Uni Eropa terhitung sejak Januari, berlangsung selama enam bulan ke depan. Momen ini dimanfaatkan sebaik mungkin untuk juga meningkatkan hubungan antara Indonesia dengan Uni Eropa," katanya.
Howlin mengungkapkan, tercatat saat ini lebih dari 1.000 perusahaan Eropa yang berinvestasi di Indonesia dan menciptakan lebih dari sejuta lapangan kerja. Ekspor Indonesia ke Eropa tahun lalu tercatat sebesar 14,7 miliar Euro (19,8 miliar dolar AS). Surplus bagi Indonesia mencapai lebih dari 3 miliar Euro. Sedangkan, posisi Irlandia dalam Uni Eropa ini dapat dimanfaatkan untuk menjangkau pasar Eropa yang memiliki potensi besar dengan 455 juta warga di dalamnya. Karena hal itu, Irlandia berminat meningkatkan hubungan ekonomi dengan Indonesia.
Ekspor dari Irlandia pada 2011 mencapai 15,2 miliar Euro, diharpakan akan meningkat seiring dengan terbangunnya kerjasama yang baik antar negara termasuk Indonesia. Howlin juga menambahkan, ia tertarik dalam melakukan kerjasama di research bidang ICT. Ini diwujudkan melalui berbagai peningkatan teknologi melalui berbagai agenda. "Irlanadia bukan negara besar, tetapi punya keunggulan bidang ICT, meski tak sebesar Amerika Serikat atau Australia," katanya.
Sementara itu Bambang Hedianto, Managing Director ICDL Indonesia saat di hubungi Davinanews.com melalui telepon selularnya menyampaikan bahwa kerjasama tersebut merupakan langkah stategis bagi ICDL khususnya dan pemerintahan RI tentunya dalam menjalin hubungan bilateral yang saling menguntungkan.
Lebih lanjut Bambang menyampaikan bahwa pencapaian ICDL Indonesia selama 12 bulan ini merupakan prestasi sangat yang luar biasa dikarenakan tidak ada satupun negara yang dapat menandingi perolehan ATC (Approve Test Center) ICDL Indonesia. " Kami seakan tidak menyadarinya dimana kami dapat mencapai perolehan ATC yang hampir mendekati angka 4.000 ATC. Dan itu pun baru sebatas di pulau Jawa, belum menyebrang ke luar pulau Jawa. " tutup Bambang sambil geleng-geleng kepala serasa tidak percaya atas hasil kerja tim nya yang begitu luar biasa tersebut.
Sementara itu Bambang Hedianto, Managing Director ICDL Indonesia saat di hubungi Davinanews.com melalui telepon selularnya menyampaikan bahwa kerjasama tersebut merupakan langkah stategis bagi ICDL khususnya dan pemerintahan RI tentunya dalam menjalin hubungan bilateral yang saling menguntungkan.
Lebih lanjut Bambang menyampaikan bahwa pencapaian ICDL Indonesia selama 12 bulan ini merupakan prestasi sangat yang luar biasa dikarenakan tidak ada satupun negara yang dapat menandingi perolehan ATC (Approve Test Center) ICDL Indonesia. " Kami seakan tidak menyadarinya dimana kami dapat mencapai perolehan ATC yang hampir mendekati angka 4.000 ATC. Dan itu pun baru sebatas di pulau Jawa, belum menyebrang ke luar pulau Jawa. " tutup Bambang sambil geleng-geleng kepala serasa tidak percaya atas hasil kerja tim nya yang begitu luar biasa tersebut.
[dvn/myd]