Prabowo Subianto, The Untold Stories
Suryadharma Ali dan Prabowo Subiyanto |
Sebelum saya gabung dan berjuang dengan Gerindra, tentu saya teliti dulu rekam jejak Gerindra dan Prabowo. Pada akhir tahun 1998 saya juga pernah mendampingi pejabat dari Washington DC mewawancarai Prabowo selama 3 jam. Berbagai tuduhan dan fitnah ke Prabowo saya teliti satu per satu. Mulai dari tuduhan penculikan, kerusuhan 1998, sampai keluarga.
Saat Prabowo memilih untuk jadi tentara walau beliau bisa kuliah di universitas terbaik AS.
Prabowo masuk AKABRI, karena terinspirasi oleh kisah kedua pamannya yang gugur tahun 1946 bersama Mayor Daan Mogot. Prabowo juga ingin melanjutkan perjuangan ayahnya dan kakeknya: jiwa dan raga 100% untuk Merah-Putih.
Saat memimpin Kopassus, kualitas kepemimpinan Prabowo legendaris. Sampai sekarang anak buahnya masih loyal. Prabowo pastikan kesejahteraan semua prajuritnya. Di medan perang, Prabowo selalu pimpin dari garis terdepan. Bahkan, ada tiga momen di Timor Timur ketika Prabowo diduga gugur karena putus kontak radio. Beliau sangat berani. Keberanian dan dedikasi Prabowo menjadikan Kopassus salah satu pasukan elit terbaik dunia. Dihormati dan disegani.
Prestasi Prabowo sebagai Danjen Kopassus, a.l.: pembebasan sandera di Pegunungan Mapenduma, Papua. Prabowo juga memimpin pendakian tim Indonesia ke puncak gunung Everest. Ia tidak mau kita dikalahkan Malaysia. Sekarang kita bicara 1998. Saat itu, keberpihakan Prabowo pada proses demokrasi dan reformasi mengagetkan. Mungkin karena Prabowo08 pernah sekolah di luar negeri, kala itu beliau termasuk perwira yang mendukung reformasi.
Tuduhan #1:
Prabowo cerai karena tidak becus mengurus keluarga.
Sebenarnya: Beliau diusir keluarga Cendana. Prabowo dianggap mengkhianati keluarga Cendana karena dua hal: Berani menganjurkan Presiden Suharto untuk mundur.
Tuduhan #2:
Prabowo tidak gunakan senjata dan malah membiarkan demonstran masuk ke kompleks DPR/MPR.
Tuduhan #3:
Prabowo menculik & membunuh aktivis demokrasi.
Sebenarnya: Tim Mawar bergerak cegah terorisme.
Sebelum Tim Mawar dapat perintah mengamankan terduga teroris, terjadi peledakan bom di Jakarta Januari 1998. Peledakan bom ini, salah satunya di Tanah Tinggi ditujukan untuk ganggu Sidang Umum MPR bulan Maret 1998. Pada saat itu, perintah "mengamankan" bisa diartikan "menghabisi". Tim Mawar tidak menghabisi mereka yang diamankan. Malahan, mereka yang diamankan dan dilepas oleh Tim Mawar, sebagian sekarang bergabung di Gerindra. Apakah mereka mau bergabung dengan Gerindra jika Prabowo benar kejam seperti dituduhkan?
Nah, bagaimana dengan mereka yang masih hilang? Silakan cek hasil investigasi TEMPO edisi Widji Thukul. Hasil investigasi TEMPO menyimpulkan, ada tim lain yang bergerak!
Bukan hanya Tim Mawar Prabowo. Apakah Prabowo tahu siapa mengamankan mereka?
Kalaupun ia tahu, Prabowo terikat sumpah prajurit. Prabowo adalah prajurit sejati. Baginya sumpah prajurit adalah harga mati. Nama baik TNI harus ia jaga. Bagi Prabowo, lebih baik ia jadi tertuduh selamanya daripada nama baik TNI tercoreng karena ia buka mulut.
Tuduhan #4:
Prabowo dalang kerusuhan Mei 1998.
Sebenarnya: Prabowo adalah kambing hitam. Kerusuhan Mei 1998 dipicu oleh naiknya harga BBM tanggal 4 Mei karena tekanan IMF untuk cabut subsidi. Sudah menjadi rahasia publik, bagaimana Prabowo membujuk Panglima ABRI untuk turun tangan kendalikan situasi. Namun pada saat-saat genting, Panglima ABRI malah tinggalkan Jakarta untuk upacara seremonial di Malang.
Tuduhan #5:
Prabowo dicopot karena mau kudeta Habibie.
Sebenarnya: Prabowo justru bergerak utk amankan Habibie.
Sebagai Pangkostrad, Prabowo mengikuti protap untuk mengamankan Ring-1 saat ibukota kembali memanas. Prosedur tetap ini dijalankan Prabowo tanpa sepengetahuan Panglima ABRI. Panglima ABRI keliru analisa situasi. Panglima ABRI berasumsi, pergerakan pasukan ke Ring-1 harus atas perintah beliau. Beliau lapor ke Presiden Habibie. Karena informasi ini, Presiden Habibie berasumsi Prabowo ingin kudeta. Prabowo dipanggil menghadap. Jika Prabowo benar ingin kudeta, apakah ia akan datang ke Istana dan datang sendirian tanpa pasukan? Mendengar perintah Presiden Habibie untuk melepas jabatan sebagai Pangkostrad, Prabowo08 kaget. Namun sebagai prajurit yang taat, ia ikuti perintah Presiden Habibie, lepaskan jabatan Pangkostrad dan jadi Dansesko ABRI.
Tuduhan #6:
Prabowo ke Yordania untuk menghindari hukuman.
Kenyataaan: Menghindari fitnah.
Prabowo adalah mantan Danjen Kopassus. Beliau terlatih di bidang intelijen dan kontra-inteligen. Kondisinya saat itu: ada pihak-pihak yang membutuhkan kambing hitam. Kalau bisa semua dituduhkan ke Prabowo. Prabowo sadar, risikonya terlalu besar jika ia tetap di Jakarta.
Rumahnya bisa "diisi" senjata, dan sebagainya. Oleh karena itu beliau memilih untuk pergi ke luar negeri. Ke Yordania dan Malaysia. Menghindari fitnah.
Tuduhan #7:
Prabowo kaya karena korupsi di masa Orba.
Sebenarnya: Tahun 1998 Prabowo jatuh miskin.
Rumah di Indonesia tidak punya, tabungan hanya cukup untuk hidup beberapa bulan saja di pengasingan.Prabowo harus kerja keras sebagai pengusaha di luar negeri untuk dapat hidup dengan layak. Mengikuti jejak adiknya. Karena pengalaman sebagai pengusaha di luar, Prabowo jadi tahu benar bagaimana asing eksploitasi SDA Indonesia.
Tuduhan #8:
Prabowo tidak ada sumbangsih untuk negeri pasca 1998.
Sebenarnya: Sumbangsihnya luar biasa.
Sumbangsih yang terbesar adalah: Mendirikan Gerindra, partai politik moderen yang terbuka dan jelas visinya. Gerindra tidak meminta mahar politik untuk mereka yang ingin maju sebagai bupati, walikota, gubernur dan legislatif. Gerindra juga membuat rekomendasi berdasarkan kompetensi. Contoh: Ridwan Kamil didorong jadi Walikota Bandung. Contoh: Saya masuk ke Gerindra, karena ikut seleksi terbuka. Biaya formulir hanya Rp. 50.000 saja. Yang lain juga sama. Selain Gerindra, Prabowo juga fokus tingkatkan prestasi olahraga kita. Khususnya pencak silat dan berkuda.
Dalam masa kepemimpinan Prabowo, timnas pencak silat kita tidak pernah kalah di turnamen internasional. Tahun 2014 ini, Prabowo juga berhasil jadikan tim polo berkuda kita terbaik di Asia. Kalahkan Cina, India, dan Korsel. Di bidang pertanian, Prabowo sebagai Ketua HKTI kembangkan bibit-bibit unggul untuk tingkatkan panen per hektar.
Di bidang pendidikan, sudah tidak terhitung lagi berapa banyak beasiswa sekolah dan kuliah yang diberikan Prabowo. Baru-baru ini, Yayasan Pendidikan Kebangsaan Prabowo jalin kerjasama beasiswa S1 dengan Kerajaan Yordania.
Penulis : Bondan "Mak nyus" Haryo Winarno
Editor : Mas Yudi Dua