Tampilkan postingan dengan label Idul Adha News. Tampilkan semua postingan

Tukang Becak yang Menampar Hedonisme Kita


Sungguh mengharukan membaca beberapa media dan melihat  di televisi televisi nasional cerita tentng tukang becak yang menabung rupiah demi rupiah selama sepuluh tahun untuk berkurban, “Alhamdulillah kulo tiang mboten ngadah tese saget kurban (saya orang tidak mampu bisa berkurban,” ujar Bambang saat menyerahkan sapi kurban ke Takmir Masjid Al-Ikhlas tak jauh dari rumahnya, Senin (14/10/2013).

Bambang menuturkan, sapi yang dibelinya seharga Rp 13 juta. Uang sebanyak itu ia kumpulkan dari hasil menarik becak setiap hari di celengan kayu yang dipasang di jok becaknya.

Itulah cuplikan dari seorang yang sangat sederhana tapi mempunyai kelapangan berbagi yang luar biasa. Bandingkan dengan kita yang tiap bulannya dibebani cicilan mobil kedua atau rumah kedua hanya untuk memenuhi hedonisme kita, bahkan untuk berkurbanpun kita hanya ramai ramai patungan 2 juta untuk membeli seekor sapi, bahkan banyak dari saudara kita yang tidak berkurban sama sekali, sungguh tamparan luar biasa yang kita terima di hari Idhul Adha ini.

Hari ini kita dapat pencerahan yang sangat berharga dari Bapak Bambang seorang tukang becak yang sangat sederhana, dengan tindakan nyata tanpa kata kata manis berbusa dari ustadz yang hidupnya glamour melebihi gaya hidup artis, Pak Bambang anda layak menjadi teladan bagi kita semua yang sering alpa untuk berbagi dengan sesama.


Sumber : Kompasiana.com

Khutbah Idul Adha 1433 H/2012 M di Kampus Al-Zaytun

Abdussalam Panji Gumilang

Pada tarikh 10 Dzul Hijjah 1433 H / 26 Oktober 2012 M

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

بسم الله الرحمن الرحيم

الله أكبر، الله أكبر، الله أكبر، الله أكبر، الله أكبر، الله أكبر، الله أكبر
لا إله إلا الله والله أكبر، الله أكبر ولله الحمد.

- الحمد لله رب العالمين، الرحمن الرحيم، مالك يوم الدين.
- والحمد لله الذى خلق السموات والأرض وجعل الظلمات والنور.
- والحمد لله الذى أنزل على عبده الكتاب ولم يجعل له عوجا.
- والحمد لله الذى له ما فى السموات والأرض وله الحمد فى الأولى وفى الأخرة وهو الحكيم الخبير.

- والحمد لله الذى هدانا لهذا وما كنا لنهتدى لو لا أن هدانا الله
- أشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له وأشهد أن محمدا عبده ورسوله
- وصلى الله وسلم وبارك على نبينا ومولانا محمد رسول الله وخيارته من خلقه خاتم النبيين وأشرف المرسلين وعلى أله وأصحابه ومن تبعهم بإحسان إلى يوم الدين.
- وصلى الله على نبينا كلما ذكره الذاكرون وغفل عن ذكره الغافلون.
- وصلى الله عليه فى الأولين والأخرين أفضل وأكثر وأزكى ما صلى على أحد من خلقه, وزكانا وإياكم بالصلاة عليه و أفضل ما زكى أحدا من أمته بصلاته عليه.
- أما بعد, فيا عباد الله أوصيني وإياكم بتقوى الله فقد فاز من اتقى, وأحثكم على طاعته لعلكم تفلحون.

- الله أكبر، الله أكبر, الله أكبر, الله أكبر، الله أكبر
- لا إله إلا الله والله أكبر، ولله الحمد

Pada kesempatan Idul Kurban tahun ini, 1433 H/26 Oktober 2012 M, saya mengajak semua kita, untuk lebih mengenali diri secara mendalam. Agar dapat lebih mengenal Tuhan dan bertakwa kepadaNya, dengan sebenar-benar takwa.

Dalam Ajaran Ilahi tentang penciptaan, memberikan kepada manusia tempat mulia dalam alam semesta. Manusia diperintahkan memenuhi bumi dan menguasainya.

a. Dalam hal alam semesta, sesungguhnya manusia adalah bagian dari alam ini. 


Manusia adalah debu dan diciptakan dari debu tanah. Secara biologi dan badania manusia mempunyai banyak kesamaan dengan binatang. Semuanya itu nampak jelas dalam banyak segi hidup manusia. 

Manusia sebagai onggokan daging adalah lemah, dan bergantung pada belas kasihan Allah Swt. seperti semua makhluk lainnya. Bahkan dalam memanfaatkan alam untuk melayani hajat kebutuhannya, manusia harus melayani alam ini, harus menjaganya, dan mengolahnya untuk mencapai tujuannya. 

Manusia tunduk kepada hukum-hukum yang sama, seperti kaidah alam, dan manusia dapat terpesona di tengah-tengah keagungan dunia yang menjadi tempat hidupnya.
Alam ini bukanlah melulu suatu kerangka atau latar belakang yang netral bagi hidup manusia. 

Antara alam dan manusia ada ikatan-ikatan yang sangat mendalam dan rahasia. Alam dapat digambarkan bersuka ria, berkaitan dengan peristiwa-peristiwa yang menuju kepada keselamatan manusia, sementara alam ini juga menikmati pemulihannya. 

Dipihak manusia ada simpati naluriah terhadap alam, dan manusia harus menjunjung tinggi hukum-hukum alam, harus mengakui kenyataan ketergantungannya pada alam, dan harus membanting tulang untuk mendapat makanan yang dibutuhkannya dari alam sekitarnya supaya ia dapat hidup, juga hal-hal yang dapat memperkaya kebudayaannya.

b. Namun manusia tidak bisa mendapat makna sebenarnya dari hidup dalam alam yang dilukiskan tadi. 


Binatang-binatang tidak dapat menjadi penolong yang layak baginya. Manusia mempunyai sejarah dan masa depan yang harus disempurnakan, unik ditengah-tengah makhluk dan ciptaan lainnya. Manusia diciptakan Allah sebagai khalifahNya di bumi, tergambar dalam kekuasaan manusia atas dunia ini, atau dalam daya pikirnya.

Tatkala Allah menciptakan manusia, Ia mengambil sikap dan perhatian yang sangat khusus dan mendalam terhadap manusia itu. Dan cara pendekatanNya ialah melibatkan diriNya dalam hubungan yang lebih erat dengan manusia cipataan-Nya itu, dibandingkan dengan semua cipataan lainnya. Manusia dimampukan menanggapi ucapan Allah Swt. yang penuh kasih sayang, dengan kasih sayang pribadi dan kepercayaan. Hanya dalam jawaban kasih sayang pribadi dan kepercayaan demikianlah manusia bisa menjadi “apa sebenarnya dia”.

Petunjuk/hidayah Ilahi yang olehnya manusia hidup, menempatkan manusia dalam suatu hubungan yang meninggikan dia diatas semua ciptaan lain di sekelilingnya, dan mengaruniakan kepadanya martabat sebagai makhluk Allah, yang diciptakan menurut citra Ilahi dan memantulkan kemuliaan Ilahi. Manusia memiliki martabat ini bukan sebagai perseorangan yang terisolir dihadapan Allah, melainkan hanya jika ia berada dalam hubungan yang bertanggung jawab dan penuh kasih sayang terhadap sesama manusia dan makhluk lainnya. Hanya bila ia berada di tengah-tengah lingkungan keluarganya dan dalam hubungan sosialnya, ia betul-betul memantulkan citra Ilahi.

c. Struktur diri manusia itu adalah satu kesatuan daripada: jasad/badan/daging, jiwa, dan roh, yang tidak terpisah-pisahkan.


Jiwa boleh jadi menekankan unsur perseorangan dan kuasa hidup manusia itu, dengan penekanan pada hidup batiniah, perasaan dan kesadaran dirinya. Badan, dipakai untuk penekanan kaitan sejarah dan lahiriah yang mempengaruhi hidupnya. Tetapi jiwa ialah jiwa, yang memang harus menyatu dengan badannya, dan demikian juga sebaliknya. Manusia juga mempunyai hubungan dengan Roh Allah, sehingga dia sendiri mempunyai roh, tetapi sekalipun demikian manusia tidak dapat disebut suatu roh, dan roh juga tidak dapat dianggap sebagai unsur ketiga dari diri manusia.

Manusia sebagai jasad/badan/daging, ialah manusia dalam hubungannya dengan dunia alam dan dengan umat manusia sebagai keseluruhan, tidak hanya dalam kelemahannya, tapi juga dalam kedosaannya dan kekufurannya terhadap Allah.


Segi-segi khusus atau fungsi tertentu dari manusia, yakni dorongan emosi dan perasaan, dianggap bersumber (dalam arti sebenarnya maupun kiasan) dari organ-organ badan seperti jantung, hati buah pinggang (ginjal), dan usus perut. Begitu juga darah, dianggap sebagai pusat kehidupan atau jiwa, dan khusus jantung dianggap sebagai pusat sejumlah besar kegiatan jiwa manusia, seperti kehendak, budi dan perasaan, yang merupakan segi batiniah yang tersembunyi, dalam kata lain pikiran, hati, suara hati, hati nurani. Dalam diri manusia yang satu itu, terdapat perbedaan antara manusia batiniah dan manusia lahiriah, tapi kedua segi yang berbeda ini tidak dapat dipisahkan dari manusia yang satu itu.

d. Dalam perjalanannya manusia dapat terjerumus kedalam dosa, kejahatan, kesalahan, oleh sebab penolakan manusia terhadap petunjuk Ilahi, menolak pernyatuan langkah pada jalan yang diridlai Ilahi untuk menyempurnakan tujuan ketika ia diciptakan. 


Manusia seperti itu selalu berusaha mencari pembenaran akan keberadaannya hanya dari dalam dirinya sendiri.

Manusia yang terjerumus dalam dosa, tidak berusaha hidup dalam keterikatan yang benar dengan Ilahi dan dengan persekutuan/persahabatan yang akrab dengan sesama manusia, dimana ia dapat memantulkan citra kemanusiaan yang adil dan beradab, yang berarti juga memantulkan citra kemuliaan Tuhan YME, yaitu Allah Swt.


Manusia yang terjerumus dalam dosa, selalu berusaha memaknai hidupnya melulu dalam hubungannya dengan dunia ciptaan ini, dalam arti alam sekitarnya. Akibatnya ialah: hidupnya ditandai dengan perbudakan, permusuhan, kelemahan dan kegagalan, ia sedemikian busuk dan jahat dalam tindakan, pikiran, dan hatinya; sehingga ia memutar balikkan kebenaran Ilahiah dan menjadi pendusta.

e. Kendati manusia telah terjerumus dalam dosa, manusia menurut janji Tuhan YME masih harus dipandang sebagai ciptaanNya yang terbaik sebagai citra Tuhan YME. 


Ketidaksetiaan manusia kepada Tuhan YME tidak dapat membatalkan kesetiaan Tuhan kepada manusia. Maka dihadapan Tuhan YME, manusia dari segi hidup perseorangan maupun dari segi hidup bersama, dipandang jauh lebih bernilai dari seluruh alam.

Tuhan YME memberi kepada manusia tujuan hidupnya yang sesungguhnya. Dengan iman kepada Tuhan YME, manusia yang terjerumus dalam dosa akan mendapati dirinya sedang diubah menjadi serupa dengan fitrahnya, maupun kemuliannya. Dalam iman kepada Tuhan YME, maka manusia harus menanggalkan “manusia lama” (yang terjerumus dalam dosa). Kehidupan bergelimang dosa berarti mencoreng fitrah dan merusaknya, diubah menjadi kehidupan iman yang berarti mempertahankan fitrah kemanusiaan yang adil dan beradab. Hakekat manusia dan kemanusiaannya yang adil dan beradab itu tercermin dalam gelora jiwa yang penuh syukur dan iman kepada Tuhan YME dan terwujud dalam berbagai perbuatan baik yang menekankan kepada hubungan saling menolong antara sesama manusia sebagai hakikat dari kodrat manusia. Itulah bentuk kembali kepada Tuhan bertobat kepada Tuhan atau menebus dosa-dosa kepada Tuhan YME.

Setelah kita mengupas barang sedikit tentang pengenalan diri tentang manusia sebagai ciptaan Tuhan, kaitannya: manusia dan alam, tujuan manusia, struktur manusia, keterjerumusan manusia dalam dosa, manusia dan fitrahnya, mari kita kenali Bapak-Bapak Leluhur manusia dari periode ke periode, sejak diproklamirkan oleh Tuhan, bahwa Tuhan mencipta manusia sebagai khalifahNya. Manusia khalifah Tuhan ini tentunya adalah manusia yang berperadaban, karena berfungsi sebagai khalifah Tuhan di bumi.

Bapak-Bapak Leluhur umat manusia berperadaban dapat digolongkan dalam beberapa periode, dimulai dari sejak Nabi Adam As. sampai dengan periode-periode sesudahnya.

Pertama: Periode Bapak-Bapak Leluhur Kuno.
Dimulai dari Adam As. yang memperanakkan Qobil/Kain (قايين), Habil (هابيل), dan Set/Sesy (شيت). Dari putra Adam As. yang bernama Set (شيت) inilah kemudian lahir beberapa generasi sampai kepada Nabi Nuh As. yakni kalau diurai silsilahnya adalah sbb: Adam As. berumur 930 tahun, memperanakkan Set (شيت) berumur 912 tahun, memperanakkan Enos (آنوس ( berumur 905 tahun, memperanakkan Kenan (قينان) 910 tahun, memperanakkan Muhalaleel (مهللئيل) 895 tahun, mempernakkan Yared (يارِد) 960 tahun, memperanakkan Henokh (أخنوخ) 365 tahun, memperanakkan Matusaleh (متوشالحً) 969 tahun, memperanakkan Lamekh (لامخ) 777 tahun, memperanakkan Nuh As.. Dari Adam As. hingga Nuh As. berjarak ± 2000 tahun.
Kedua: Periode Bapak-bapak Leluhur di hitung sejak Nuh As. sampai dengan Ibrahim As.

Putra-putra Nuh As. adalah Sam (سام), Ham (حام), dan Yafet (يافت).
Setelah penghuni bumi tersapu oleh banjir bandang yang memusnahkan umat manusia, maka perkembangan penduduk bumi dimulai kembali dari tiga putra turunan Nuh As. Silsilahnya diambil dari Sam (سام) putra Nuh As, yang kemudian melahirkan turunan selanjutnya sampai kepada Ibrahim As., yakni:


Nuh As. 950 tahun memperanakkan Sam (سام), memperanakkan Arpakhsad (آرفكشاد), memperanakkan Selah (شالح), memperanakkan Eber (عابر), memperanakkan Peleg (فالج), memperanakkan Rahu (رعو), memperanakkan Serug (سروج), memperanakkan Nahor (ناحور), memperanakkan Terah (تارح), memperanakkan Ibrahim (ابرام/ابرهيم). Dari Nuh As. sampai dengan Ibrahim As. berjarak ± 2000 tahun.

Ketiga: Periode ini terhitung dari Bapak-bapak Leluhur, Ibrahim As. sampai dengan Isa Almasih As.

Ibrahim As. mempunyai 3 istri, yaitu Sara (سارة), Hajar (هاجر), dan Keturah (قطوره).
Periode Ketiga ini dirunut silsilahnya dari keturunan Ibrahim As melalui istrinya Sara (سارة), yakni: Ibrahim As. 175 tahun, memperanakkan Ishak, memperanakkan Yakub (يعقوب / اسرائيل), memperanakkan Yahuda (يهودا), memperanakkan Peres (فارص), memperanakkan Hazron (حصرون), memperanakkan Ram (ارام), memperanakkan Aminadab (عميناداب), memperanakkan Nahason (نحشون), memperanakkan Salmon (سلمون), memperanakkan Boas (بوعز), memperanakkan Obed (عبيد), memperanakkan Isai (ايسع/يسى), memperanakkan Daud (دود), memperanakkan Salomo (سليمان), memperanakkan Rehabean (رحبعام), memperanakkan Abia (ابيا), memperanakkan Asa (اسا), memperanakkan Yosafat (يوشفاط) memperanakkan Yoram (يورام), memperanakkan Uzia (عزيا), memperanakkan Yatam (يوثام), memperanakkan Ahaz (احاز), memperanakkan Hizkia (خزقيا), memperanakkan Manasye (منسى), memperanakkan Amon (امون), memperanakkan Yosia (يوشيا), memperanakkan Yekhonya (يكنيا), memperanakkan Sealtael (شآلتئيل), memperanakkan Zerubabel (زروبابل), memperanakkan Abehud (ابيهود), memperanakkan Elyakim (آلياقيم), memperanakkan Azor (عازور), memperanakkan Zodak (صادوق), memperanakkan Akhim (اخيم), memperanakkan Eliud (آليود), memperanakkan Eliazar (اليعازر), memperanakkan Matan (متان), memperanakkan Ya’kub (يعقوب), memperanakkan Yosef (يوسف) suami daripada Mariam (مريم) ibunda Isa Almasih (عسى المسيح) المسيح عسى بن مريم.

Dari Ibrahim As. sampai dengan المسيح عسى بن مريم ± 2000 tahun.
Keempat: Adalah lanjutan daripada periode-periode sebelumnya, yang telah diproklamirkan oleh Isa As. kepada Bani Israel yang termaktub didalam QS: 61/6; Dan tatkala Isa putra Maryam berkata: Wahai Bani Israel sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu, dengan membenarkan kitab yag telah turun sebelumku, yaitu Taurat dan memberi kabar gembira dengan datangnya seorang Rasul yang akan datang sesudahku, yang namanya Ahmad. Selanjutnya uraian daripada Nabi yang bernama Ahmad dijelaskan didalam QS: 48/29; Muhammad itu adalah utusan Allah. Muhammad Saw. utusan Allah inilah yang kemudian lahir pada 20 April 571 M / 9 Rabiul Awal tahun Fil ke 1.

Nabi Muhammad Saw., bukan keturunan daripada bani Israel melainkan keturunan daripada bani Ismail bin Ibrahim As. Dalam riwayat Ismail bin Ibrahim As. adalah nenek ke-30 kepada nabi Muhammad Saw. Sekalipun yang selalu diriwayatkan dalam sejarah hanya sampai kepada nenek ke-21. Silsilahnya adalah Muhammad Saw. bin Abdullah bin Abd Muththalib (عبد المطلب) bin Hasyim (هاشم) bin Abdu Manaf (عبد مناف) bin Qushayi (قصى) bin Kilab (كلاب) bin Murrah (مرّة) bin Kaab (كعب) bin Lu ayi ( لؤيّ) bin Ghalib (غالب) bin Fihir (فهر) bin Malik (ملك) bin Nadlor (نظر) bin Kinanah (كنانه) bin Khuzaimah (خزيمة) bin Mudrikah (مدركة) bin Ilyas (الياس) bin Mudhor (مظر) bin Nizar (نزار) bin Ma’ad (معاد) bin Adnan (عدنان) bin Udad (عدد), dan terus menyambung ke atas kepada Ismail As bin Ibrahim As.. Rasulullah Muhammad berumur lebih dari 60 tahun.

Para leluhur umat manusia yang diuraikan tadi diantara mereka adalah para nabi Allah mahupun rasul utusanNya yang menyebarkan ajaran Ilahi, yang intinya adalah menegakkan ajaran Ilahi berupa Agama dan mengajak untuk tidak berpecah belah atas nama Agama, maupun perselisihan atas nama Agama, dan terus mengajak ummat manusia untuk selalu mendapatkan Rahmah, Kasih Sayang, dan BerkatNya.

Para Nabi dan Rasul utusan Allah, ada yang tampil sebagai pemimpin umat manusia, penyelamat umat manusia dan alam lingkungannya dari kepunahan, pemimpin exodus bangsanya dari sebuah Negara ketempat leluhurnya demi menghindari perbudakan dan menjadikan bangsanya sebagai pengabdi kepada Allah swt, menjadi panutan utama para orang beriman, yang kesemua mereka digolongkan orang yang penuh kesabarannya yang mempunyai kemauan kuat dan teguh hati menghadapi segala halangan dan rintangan dalam menjalankan tugasnya, dan terus berjuang dengan segenap kemampuan yang dimilikinya untuk mencapai tujuan. Para Rasul utusan Allah yang seperti ini termasuk kelompok ulul azmi, adalah para Rasul Allah yang terkenal kesabaran dan ketabahannya dalam menjalankan tugas, sehingga kesabaran mereka dipuji oleh Allah swt dan dijadikan sebagai contoh kesabaran yang baik, hal itu ditegaskan oleh Allah dalam QS 46/35 yang artinya : Maka bersabarlah kamu seperti para Rasul Allah ulul azmi yang telah bersabar. Para Rasul Allah yang termasuk ulul azmi adalah Nuh as, Ibrahim as, Musa as, Isa as, dan Muhammad saw.

Nama lima person Rasul Allah tersebut secara eksklusif disebut oleh Allah swt dalam QS 33/7 : Dan ketahuilah ketika Kami mengambil perjanjian dari nabi-nabi dan dari kamu (Muhammad), dari Nuh, Ibrahim, Musa, dan Isa putra Maryam, dan Kami telah mengambil perjanjian yang teguh.

Selanjutnya disebut dalam QS 42/13, sebagai berikut : Dia telah mensyareatkan bagi kamu (Muhammad) tentang ajaran Agama, sebagaimana telah diwasiatkanNya kepada Nuh, dan apa yang telah Kami wahyukan kepadamu, dan apa yang telah Kami wasiatkan kepada Ibrahim, Musa dan Isa yaitu : tegakkanlah agama, dan janganlah kamu berpecah belah tentangnya.

- اللهم صل على محمد وسلم ورضى الله تعالى عن كل صحابة رسول الله أجمعين والحمد لله رب العالمين.
- اللهم أنت السلام، ومنك السلام، وإليك يعود السلام، فحينا ربنا بالسلام، وأدخلنا الجنة دار السلام، تباركت ربنا وتعاليت يا ذا الجلال والإكرام.

- اللهم رحمتك نرجو فلا تقلنا إلى أنفسنا طرفة عين وأصلح لنا شؤوننا كلها لا إله إلا أنت.
- اللهم اجعلنا من المتقين الأبرار وأسكنّا معهم فى دار القرار, دار السلام ودار الإسلام للأبرار.
- اللهم وفقنا بحسن الإقبال عليك والإصغا إليك ووفقنا للتعاون فى طاعتك والمبادرة إلى خدمتك وحسن الأداب فى معاملتك والتسليم لأمرك والرضا بقضائك والصبر على بلائك والشكر لنعمائك واغفر لنا ولوالدينا ولجميع المسلمين والمسلمات الأحياء منهم والأموات برحمتك يا أرحم الراحمين وصلى الله على محمد وأله أجمعين.
- اللهم إنا نعوذ بك من الهم والحزن ونعوذ بك من العجز والكسل ونعوذ بك من البخل والجبن ونعوذ بك من غلبة الدين وقهر الرجال.

- اللهم نسألك الهدى والتقى والعفاف والغنى
- اللهم اغفر لنا وارحمنا واهدنا وعافنا وارزقنا رزقا حلالا طيبا
- اللهم إنا نعوذ بك من زوال نعمتك وتحول عافيتك وفجأة نقمتك وجميع سختك.
- اللهم إنا نعوذ بك من علم لا ينفع ومن قلب لا يخشع ومن نفس لا يسبع ومن دعوة لا يستجاب لها يا مقلب القلوب ثبت قلوبنا على دينك.
- اللهم إنا نسألك الجنة وما قرب إليها من قول وعمل ونعوذ بك من النار وما قرب إليها من قول وعمل ونسألك من الخير كله عاجله وأجله وما علمنا منه وما لم نعلم ونعوذ بك من جهد البلاء ودرك الشقاء وسوء القضاء وشماتة الأعداء.

- اللهم أت أنفسنا تقواها وزكها, أنت خير من زكاها, أنت وليها ومولاها.
- اللهم لك أسلمنا وبك آمنا وعليك توكلنا وإليك أنبنا وبك خاصمنا.
- اللهم إنا نعوذ بعزة لا إله إلا أنت. أنت الحى الذى لا يموت والمخلوق كله يموت.
- اللهم اغفر للمؤمنين والمؤمنات والمسلمين والمسلمات الأحياء منهم والأموات إنك سميع قريب مجيب الدعوات.

- ربنا تقبل منا إنك أنت السميع العليم وتب علينا إنك أنت التواب الرحيم.
- ربنا أتنا فى الدنيا حسنة وفى الأخرة حسنة وقنا عذاب النار.
- سبحان ربك رب العزة عما يصفون وسلام على المرسلين والحمد لله رب العالمين

هذا والله يرعانا ويحفظنا والحمد لله رب العالمين




Al-Zaytun, 10 Dzulhijjah 1433 H
26 Oktober 2010 M



Abdussalam Panji Gumilang
Syaykh al-Zaytun





Editor: M. Amin
Sumber : ypisemarang.blogspot.com

Kisah Hidup Pemulung Berkurban Hingga Sampai ke Jakarta

Kisah hidup pemulung berkurban hingga sampai ke Jakarta
pemulung berkurban. ©2012 Merdeka.com/ramadhian


"Emak datang ke Jakarta, kalau enggak tahun 1965. Itu juga enggak disengaja, waktu itu, sehabis mencari rumput, emak tidur-tiduran di gerbong kereta sapi, tahu-tahu pas bangun, kereta sudah ada di Stasiun kereta Pasar Turi."

 - Yati



Perjalan hidup seseorang memang tidak pernah ada yang tahu. Begitu pun perjalan hidup Emak Yati (60), pemulung yang pada Idul Adha kemarin berkurban dua ekor kambing. Kedatangan ke ibu kota tidak pernah direncanakan sebelumnya.

Di depan gubuknya, di dalam kawasan lapangan Tri Jaya, Jalan Tebet Barat Raya, Jakarta Selatan, kepada merdeka.com, perempuan tua itu menuturkan perjalanan hidupnya dari Pasuruan hingga bisa sampai ke Jakarta.

"Emak datang ke Jakarta, kalau enggak tahun 1965. Itu juga enggak disengaja, waktu itu, sehabis mencari rumput, emak tidur-tiduran di gerbong kereta sapi, tahu-tahu pas bangun, kereta sudah ada di Stasiun kereta Pasar Turi," kenang Yati, Minggu (28/10).

Sesudah dari Stasiun Kereta Pasar Turi, lanjut Yati, dirinya sudah tidak ingat. Kereta yang sudah berhenti di beberapa stasiun, membawa Yati yang kala itu masih remaja sampai ke ibu kota. Dirinya pun sudah tidak ingat dirinya berhenti di stasiun apa.

Sesudah sampai di Jakarta, Yati yang saat itu tidak tahu mau kemana, memilih tinggal di mana saja. "Seingat emak, emak tidur di mana aja, di pasar, depan toko, stasiun. Di mana aja dah," katanya, sembari sesekali diiringi gelak tawa.

Perempuan yang sudah berulang kali pindah tempat tinggal itu menceritakan, untuk bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari, dirinya bekerja sebagai pemungut puntung rokok.

Setelah sepuluh tahun tinggal di Jakarta, akhirnya pada tahun 1975, Emak Yati balik lagi ke kampungnya di Pasuruan. "Kalau enggak salah, tahun 1975 emak balik ke kampung, waktu itu emak tinggal di Velbak," tuturnya.

Namun, karena hubungan yang kurang harmonis dengan keluarganya, perempuan yang dikenal periang ini memutuskan untuk balik lagi ke Jakarta. "Habis dari kampung, emak enggak lama, terus balik lagi ke Jakarta. Emak enggak betah di kampung, berantem terus sama saudara," ujar dia.

Yati yang tidak mengetahui pasti berapa jumlah saudaranya menceritakan, sejak lahir, dia sudah dititipkan orangtua kandungnya kepada orangtua lain. 

"Emak sejak lahir sudah dikasih ke orang, umur lima tahun ditinggal meninggal sama ibu angkat, habis itu, balik ke orang tua kandung," ujar dia.

Semenjak balik ke orang tua kandung itu, Yati sering berselisih dengan saudara-saudaranya. Hal itu yang menyebabkan dirinya tidak betah tinggal di Pasuruan.

Kini, setelah lebih dari 47 tahun merantau di Jakarta, Emak Yati berencana pulang ke kampungnya setelah Menteri Sosial Salim Segaf Al-Jufri berjanji akan membuatkannya rumah di kampung.

"Kalau pemerintah itu mau ngasih tempat tinggal saya, saya daripada digusur sini, digusur sono, kalau di kampung kan, kita bisa bertani, sama saja," ujarnya seusai ditemui Mensos.



Editor: Fatimah Azizah
Sumber : 

Warga Jati Padang digegerkan hati kambing kurban berlafaz Allah

Warga Jati Padang digegerkan hati kambing kurban berlafaz Allah
Hati kambing kurban berlafaz Allah. ©2012 Merdeka.com

"Seperti tulisan bismilah." 

- Agus Rahadi

Panitia kurban masjid Al-Huda, Pasar Minggu Jakarta Selatan pagi ini dibuat heboh. pasalnya hati kambing kurban dari warga ditemukan bertuliskan lafaz Allah. Warga di jalan Jati Padang Raya, Gg Masjid Al-Huda, Jati Padang Pasar Minggu, Jakarta Selatan dibuat geger.

Penemuan lafaz Allah ini sekitar pukul 09.00 WIB. Saat itu dua orang pegawai dari Suku Dinas Peternakan dan Hewan Jakarta Selatan datang untuk mengecek apakah daging kurban yang dipotong oleh panitia dalam kondisi layak konsumsi. Namun tiba-tiba saja, salah seorang pegawai Suku Dinas Peternakan dan Hewan, Yuliasni menunjukkan hati kambing yang bergurat sebuah tulisan arab.

Dia pun lalu memberitahu ketua panitia kurban masjid Al-Huda, Agus Rahadi mengenai penemuan tersebut. Setelah diamati dengan seksama, tulisan di hati kambing tersebut berlafazkan 'Waullahu' yang artinya 'Hanya karena Allah'.

"Seperti tulisan bismilah," terang Agus Rahadi, Ketua Panitia Kurban Masjid Jami Al-Huda Jati Padang saat berbincang dengan merdeka.com, Sabtu (27/10).

Agus mengatakan, penemuan ini adalah suatu kebesaran Allah SWT. Dia juga tidak menduga, lantaran semua panitia bekerja dengan iklas dan tidak mengharapkan imbalan apa-apa. Dia sendiri menuturkan bahwa semua ini karena ke ikhlasan dari si pengurban dan juga dari panitia sendiri.

"Ini suatu kebesaran, keikhlasan dari si pengurban dan juga panitia," papar Agus.

Agus sendiri tidak mengetahui kambing atas nama siapa yang hatinya berlafazkan Allah tersebut. Pasalnya, dari 7 Sapi dan 22 Kambing kurban tersebut sudah dalam keadaan terpotong dan diketahui saat dua pegawai Sudin Peternakan dan Hewan datang mengecek langsung kesehatan hewan kurban lewat organ hati.

"Saya juga tidak tahu, tadi semuanya sudah terpotong," kata Dia.

Untuk guratan di hati kambing tersebut juga dikatakan Agus bertuliskan huruf arab gundul. Jika dilihat dengan seksama terdapat huruf Hijaiyah, Wau,Lam Alif dan tiga titik sebagai tanda baca. "Ada titik 3, kalau dibaca 'Hanya karena Allah' jadi itu tanda baca, kalau di situ, itu namanya berhenti dis itu," jelasnya.




Editor: M. Amin
Sumber : 

Lembaga amil zakat lebih sensitif dari bank

Lembaga amil zakat lebih sensitif dari bank
zakat fitra. ©2012 Merdeka.com/imam buhori

Sejak Orde Reformasi 1998, lembaga-lembaga penghimpun sekaligus pengelola dana sosial dan zakat kian berkembang. Untuk lembaga amil zakat tidak hanya didominasi oleh lembaga amil zakat yang didirikan pemerintah. Tidak sedikit lembaga amil zakat didirikan oleh yayasan.

Memang ada sisi baik dan buruknya akan banyaknya lembaga amil zakat. Dana zakat yang jumlahnya diperkirakan bisa mencapai Rp 217,3 triliun. Pendapatan dari zakat pada tahun lalu baru mencapai Rp 1,7 triliun. Jumlah yang sangat jauh dari potensi yang dimiliki masyarakat muslim Indonesia. 

Apa saja penyebabnya, menurut Agustianto, akademisi yang juga konsultan ekonomi syariah, salah satunya adalah kurangnya koordinasi sejumlah lembaga amil zakat dalam menyusun agenda bersama dalam menggenjot pendapatan dari zakat.

Berikut penuturan Agustianto, saat ditemui Islahuddin, wartawan merdeka.com di Gedung Syariah Mandiri, Jalan Muhammad Husni Thamrin, Jakarta Pusat pada Kamis (25/10) sore. 

Bagaimana pengelolaan dana yang bersumber dari sedekah, kurban, zakat di Indonesia?

Kalau di Indonesia sekarang ini, lembaga-lembaga pengelola zakat ini namanya sudah bukan lagi lembaga sosial murni. Lembaga-lembaga itu menyebutnya sebagai sosial entrepreneur. Jadi mereka berlomba untuk meyakinkan dan membangun kepercayaan dari masyarakat. Karena itu mereka harus bisa menampilkan manajemen-manajemen yang transparan dan profesional.

Saya melihat pengelolaan dana sosial dari mulai sedekah, kurban, hingga zakat itu umumnya dikelola dengan profesional dan amanah. Selain itu juga jujur dalam pendistribusiannya kepada masyarakat yang berhak menerima. Jadi hasilnya akan berbeda jika hanya dikelola oleh monopoli tunggal. Misalnya, kalau hanya pemerintah yang mengelolanya, jadi tidak ada persaingan.

Bukankah itu akan lebih baik jika hanya dikelola oleh satu lembaga?

Lebih bagus tersebar dalam banyak lembaga, tapi harus tetap dikontrol dan diaudit. Sehingga terjadi persaingan, saling berlomba dalam mengejar kebaikan, antara satu lembaga yang satu dengan yang lain.

Apakah Anda melihat koordinasi dari lembaga-lembaga zakat, sedekah, hingga wakaf?

Sebenarnya ada semacam koordinasi, tapi perlu dioptimalkan. Langkah nyatanya, forum zakat harus sesering mungkin melakukan pertemuan antar mereka dan saling berbagi potensi-potensi zakat dan penyalurannya. Misalnya Rumah Zakat dan lembaga lainnya memberitahukan perolehan zakatnya berapa dan penyaluran ke mana.

Jadi harus ada laporan ke mana sasaran, pengucuran dana sedekah, korban, zakat, dan segala macamnya itu. Tidak terjadi tumpang tindih.

Berarti selama ini tidak ada transparansi dalam pengelolaannya?

Transparansi pengelolaan dana itu saya lihat baik di Baznas atau sudah ada dalam tiap lembaga itu. Kalau tidak transparan, orang tidak akan percaya, masyarakat harus tahu.

Itu sebabnya, biaya yang besar bagi lembaga zakat ini yang tahu pengelolaannya juga memperhitungkan biasa publikasi ke media. Terutama untuk sosialisasi untuk menjelaskan ke masyarakat dengan transparan, dari mana sumber dananya dan ke mana alokasinya. Saya sering mendapatkan semacam, buklet atau buku-buku yang menjelaskan transparansi dana lembaga-lembaga penerima zakat. Mulai dari Rumah Zakat, Baitulmaal Muamalat, PKPU, dan yang lainnya. Mungkin karena dana publikasi itu tidak banyak, maka banyak informasi yang tidak sampai kepada masyarakat luas di luar pengelola zakat.

Seperti apa Anda melihat lembaga zakat kita saat ini, terutama dalam sistem pengelolaan dana?

Saya kekurangan informasi dalam hal itu, tapi saya yakin bagaimana pun Forum Zakat sebagai sebuah forum lembaga zakat, tentu sudah melakukan itu. Kalau itu tidak dilakukan orang tidak akan percaya lagi terhadap lembaga zakat.

Lembaga amil zakat itu sensitif, bahkan lebih sensitif dari lembaga perbankan. Jadi perlu kita tumbuhkan lembaga zakat yang terkoordinir dan memenuhi syarat. Memenuhi syarat, berarti sudah punya data penerima zakat (mustahiq), data lokasi kantong-kantong kemiskinan, kemudian memiliki badan hukum, harus memiliki personil-personil yang terlatih dalam zakat. Kemudian nanti perlu juga ada semacam standar lembaga-lembaga mana saja yang bisa mengelola zakat. Ke depan harus ada pelatihan-pelatihan zakat lebih lanjut.

Itu harapan atau memang sudah dilakukan?

Setahu saya sudah dilakukan lembaga-lembaga zakat ini. Termasuk badan amil zakat di daerah-daerah.

Apa maksud Anda, lembaga penerima infak dan zakat ini jauh lebih sensitif dari Bank?

Kalau kepercayaan itu hilang dari masyarakat, maka orang tidak mau lagi berzakat melalui lembaga amil zakat. Maka dia harus betul-betul dipercaya oleh masyarakat, karena sedikit kepercayaan itu, akan hilang atau tergores. Maka orang akan enggan untuk berzakat melalui lembaga amil zakat. Dia harus bisa menjelaskan kepada masyarakat dengan transparan, jujur, tentang pemasukan dan distribusi dana kemana sasaran dana itu digunakan.

Selama ini apakah ada aturan yang ketat pada lembaga zakat?

Lembaga amil zakat yang diakui pemerintah itu sangat sedikit jumlahnya. Tidak boleh sebuah lembaga amil zakat itu amatiran. Tidak boleh liar, harus memiliki badan hukum. Ketetapan hukumnya bisa saja sebagai lembaga sosial atau sebagai yayasan, yang penting ada badan hukumnya.

Lembaga amil zakat yang ada di tingkat provinsi misalnya, harus disahkan oleh gubernur melalui Kanwil Kementerian Agama. Dari situ peran pemerintah bisa sebagai wasit dan pengawas.

Seperti apa lembaga zakat yang ideal itu?

Lembaga yang melakukan pengumpulan dan pengelolaan hingga pendistribusian dana zakat secara profesional. Kemudian harus terpercaya, transparan, dan bisa dipertanggungjawabkan setelah adanya audit dari akuntan publik. Kenapa perlu akuntan publik, karena lembaga zakat mengelola dana masyarakat.

Di Indonesia, kalau dana zakatnya sudah di atas 10 miliar itu sudah bisa dibilang cukup bagus dan profesional, seperti Rumah Zakat, Dompet Dhuafa, PKPU, Baitulmaal Muamalat, dan beberapa lembaga zakat perusahaan-perusahaan besar lainnya. 

Biodata

Agustianto

Tempat, tanggal, lahir: Medan , 17 Agustus 1967

Pendidikan:
Madrasah Ibtidaiyah Alwashliyah, Salafiyah (1979)
Madrasah Tsanawiyah Alwahliyah, Salafiyah (1984)
Madrasah Aliyah Salafiyah (YMPI)
S1 Falkultas Syariah IAIN-Sumatera Utara (1992)
S2 Konsentrasi Syariah IAIN-SU (1998)
S3 Ekonomi Islam UIN Jakarta (2004)

Jabatan:
Sekjen Ikatan Ahli Ekonomi Islam Indonesia (IAEI)
Anggota Pleno Dewan Syariah Nasional - Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI)
Ketua Departemen I Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Pusat

Pekerjaan:
Dosen Program Pascasarjana Ekonomi dan Keuangan Syariah Universitas Indonesia
Konsultan Fikih Perbankan dan Keuangan Syariah

Kegiatan Akademis:
Dosen Pascasarjana Islamic Economics and Finance (IEF) Universitas Trisakti
Dosen Pascasarjana Manajemen Bisnis dan Keuangan Islam Universitas Paramadina
Dosen Pascasarjana Ekonomi Islam UI Az-Zahra
Dosen Pascasarjana IAIN Syech Nurjati Cirebon
Dosen Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta
Dosen Ekonomi Syariah Universitas Prof. HAMKA Jakarta




Editor: Fatimah Azizah
Sumber : 

Potensi zakat Rp 100 Triliun, kurban Rp 1,5 Triliun

Potensi zakat Rp 100 Triliun, kurban Rp 1,5 Triliun
agustianto. ©2012 Merdeka.com

Ketua Umum Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), Didin Hafidhuddin pada Agustus lalu, memperkirakan potensi zakat nasional akan menembus angka Rp 217,3 triliun per tahun. Sebelumnya pada 2010, dia memperkirakan potensi zakat nasional mencapai Rp 100 triliun.

Perkiraan peningkatan potensi itu terus naik. Namun pendapatan dari zakat yang dikumpulkan pada 2010, kurang dari Rp 1,5 triliun. Baru pada 2011 lalu, pendapatan zakat mengalami peningkatan hingga mencapai Rp 1,7 triliun. 

Bila menilik angka potensi dan pendapatan zakat tiap tahun di atas, pendapatan dari zakat masih memiliki banyak kendala. Padahal itu baru dari zakat, belum lagi perhitungan pendapatan dari infak, sedekah, hingga wakaf.

Berikut penuturan Agustianto, akademisi yang juga konsultan ekonomi syariah, saat ditemui Islahuddin, wartawan merdeka.com di Gedung Syariah Mandiri, Jalan Muhammad Husni Thamrin, Jakarta Pusat, pada Kamis (25/10) sore. 

Berapa nominal zakat, infak, sedekah, dan wakaf jika dikalkulasi secara keseluruhan?

Potensi zakat dua tahun lalu sekitar Rp 100 triliun. Itu adalah potensi minimal, itu diukur dari Produk Domestik Bruto (PDB) kita, saat itu PDB-nya Rp 4000 triliun dan zakatnya 2,5 persen, maka sudah pasti potensi zakat kita 100 triliun. Tapi kalau PDB kita sekarang sudah Rp 6000 triliun maka potensi zakat sekarang bisa mencapai 150 triliun, 2,5 persen dari Rp 6000 triliun.

Ini kalau kita bercermin pada negara muslim di Timur Tengah maupun di Afrika. Mereka zakatnya minimal 2,5 persen dari PDB-nya. Jadi kalau itu benar-benar dilakukan, potensi zakat kita sangat luar biasa.

Apakah sistem itu sudah dilakukan di Indonesia?

Belum. Secara persentase kita masih jauh. Pendapatan dari zakat kita baru pada angka dua triliun. Nilai Rp 100 triliun hanya potensi saja. Tapi nilai zakat yang bisa didapatkan tidak sampai 1,5 triliun.

Nilai-nilai potensi itu sudah masuk dengan pendapatan dari sedekah, kurban, atau yang lainnya?

Tidak, itu hanya perhitungan potensi zakat saja. Tapi kita bisa juga menghitung secara kasar. Seperti zakat fitrah, kadang-kadang tidak bisa dihitung dengan akurat, tidak bisa setiap masjid memperlakukan jamaahnya seperti nasabah bank.

Sama juga dengan setiap untuk lebaran besok (Idul Adha) dengan penyembelihan hewan kurban. Saat ini, jumlah masjid di Indonesia sudah mencapai 800.000 masjid. Itu belum kita menghitung musala. Nah, kalau satu masjid ada satu ekor hewan kurban, berarti ada 800.000 ekor hewan kurban.

Sekarang itu, hewan kurban itu tidak hanya disembelih di masjid-masjid, tapi juga digelar oleh lembaga-lembaga sosial. Lembaga sedekah atau zakat, seperti Dompet Dhuafa, Pos Keadilan Peduli Umat (PKPU), Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), Lembaga Amil Zakat Infaq dan Sodaqah (Laziz), Rumah Zakat, dan yang lainnya.

Jika dinominalkan berapa nilainya dalam hitungan rupiah?

Itu harus kalikan semuanya. Kita tidak bisa bilang lagi jumlahnya 800.000. Saya menduga, ada sekitar satu juta ekor kurban untuk Hari Raya Kurban. Satu juta orang yang berkurban dikalikan dengan Rp 1,5 juta. Jadi kalau satu juta kurban kali Rp 1,5 juta, ini sudah mencapai sekitar Rp 1,5 triliun untuk kurban saja. Itu dengan catatan orang yang berkurban satu lembu untuk tujuh orang.

Biodata
Agustianto

Tempat, tanggal, lahir: Medan , 17 Agustus 1967

Pendidikan:
Madrasah Ibtidaiyah Alwashliyah, Salafiyah (1979)
Madrasah Tsanawiyah Alwahliyah, Salafiyah (1984)
Madrasah Aliyah Salafiyah (YMPI)
S1 Fakultas Syariah IAIN-Sumatera Utara (1992)
S2 Konsentrasi Syariah IAIN-SU (1998)
S3 Ekonomi Islam UIN Jakarta (2004)

Jabatan:

Sekjen Ikatan Ahli Ekonomi Islam Indonesia (IAEI)
Anggota Pleno Dewan Syariah Nasional - Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI)
Ketua Departemen I Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Pusat

Pekerjaan:
Dosen Program Pascasarjana Ekonomi dan Keuangan Syariah Universitas Indonesia
Konsultan Fikih Perbankan dan Keuangan Syariah

Kegiatan Akademis:
Dosen Pascasarjana Islamic Economics and Finance (IEF) Universitas Trisakti
Dosen Pascasarjana Manajemen Bisnis dan Keuangan Islam Universitas Paramadina
Dosen Pascasarjana Ekonomi Islam UI Az-Zahra
Dosen Pascasarjana IAIN Syech Nurjati Cirebon
Dosen Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Jakarta
Dosen Ekonomi Syariah Universitas Prof. HAMKA Jakarta




Editor: Fatimah Azizah
Sumber : 

Keluarga Soeharto kurban 30 ekor sapi

Keluarga Soeharto kurban 30 ekor sapi
Soeharto. Merdeka.com/Arie Basuki
"Totalnya, tahun ini ada 35 hewan kurban, 30 sapi, dan lima ekor kambing."

[Maftuh Basyumi]

Keluarga mantan Presiden Soeharto menyumbang 30 ekor sapi untuk disembelih dalam hari raya Idul Adha 2012 di Masjid Agung At Tin.

"Ada 30 ekor sapi dari keluarga mantan Presiden Soeharto yang diserahkan ke Masjid Agung At-Tin," kata Ketua Pelaksana Harian Pengurus Masjid Agung At-Tin Maftuh Basyumi di Jakarta, Jumat (26/10).

Untuk hari raya Idul Adha tahun ini, katanya, tidak ada yang berbeda dibandingkan dengan tahun sebelumnya yaitu hewan kurban sebagian besar disumbang keluarga Soeharto.

Namun, menurut dia, ada juga warga yang menyumbang hewan kurban seperti kambing sebanyak lima ekor.

"Totalnya, tahun ini ada 35 hewan kurban, 30 sapi, dan lima ekor kambing," ujarnya seperti ditulis antara.

Menurut dia, pembagian daging hewan kurban kepada masyarakat diberikan dengan sistem kupon yang sebelumnya telah didistribusikan. Dia mengatakan, langkah itu untuk menghindari kericuhan akibat berdesak-desakan mengambil daging hewan kurban.

"Kami tidak ingin ada kericuhan dan sebagainya, kami melakukan ini sejak awal," katanya.

Ketua panitia hari raya Idul Adha Masjid Agung At Tin, M Noerkan Boedi Santoso mengatakan panitia mempersiapkan tenaga pemotong hewan kurban sebanyak 105 orang.

Jumlah itu terdiri dari 20 orang panitia masjid dan 85 orang dari peternakan di Tapos, Bogor.

"Sapi dari keluarga Pak Soeharto diambil dari Tapos, Bogor dan tenaga pelaksana pemotongan dari sana juga," kata Noerkan.

Menurut dia, panitia juga telah mendatangkan 10 orang dokter hewan untuk memeriksa dan memastikan kesehatan hewan kurban di masjid tersebut.

Langkah itu sebagai upaya untuk membuat masyarakat aman dan nyaman mengonsumsi daging hewan kurban serta memenuhi standar pemotongan hewan.

"Kami ingin memberikan pelayanan sebaik mungkin, termasuk memastikan kesehatan dan keamanan hewan kurban," ujarnya.




Editor: Fatimah Azizah
Sumber : 

Tentang DaVinaNews.com

Davinanews.com Diterbitkan oleh Da Vina Group Davinanews.com adalah situs berita dan opini yang memiliki keunggulan pada kecepatan, ketepatan, kelengkapan, pemilihan isu yang tepat, dan penyajian yang memperhatikan hukum positif dan asas kepatutan Davinanews.com memberikan kesempatan kepada para pembaca untuk berinteraksi. Pada setiap berita, pembaca bisa langsung memberikan tanggapan. Kami juga menyediakan topik-topik aktual bagi Anda untuk saling bertukar pandangan. Davinanews.com menerima opini pembaca dengan panjang maksimal 5.000 karakter. Lengkapi dengan foto dan profil singkat (beserta link blog pribadi Anda). Silakan kirim ke email: news.davina@gmail.com.