Tampilkan postingan dengan label Pilkada Jabar. Tampilkan semua postingan

Siapa menang di Pilgub Jabar, Rieke, Aher atau Dede Yusuf?

Siapa menang di Pilgub Jabar, Rieke, Aher atau Dede Yusuf?

Rakyat Jawa Barat akan memilih pemimpin mereka hari ini. Ada lima pasangan calon yang berlaga dalam Pilgub Jabar.

Nomor 1 pasangan independen, Dikdik Mulyana Arif Mansyur-Cecep NS Toyib;
Nomor 2 Irianto MS Syafiuddin (Yance)-Tatang Farhanul diusung Partai Golkar;
Nomor 3 Dede Yusuf dan Lex Laksamana yang diusung Partai Demokrat, Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Gerindra;
Nomor 4. Ahmad Heryawan dan Deddy Mizwar yang maju dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), partai Bulan Bintang (PBB) dan partai Hanura; dan,
Nomor 5. Rieke Diah Pitaloka dan Teten Masduki yang diusung PDI Perjuangan.

Bagaimana peluang mereka?

Beberapa hasil survei menempatkan tiga besar pasangan cagub dan cawagub Jabar. Dede-Lex, Aher-Deddi dan Rieke Teten. Sementara Dikdik-Cecep dan Yance-Tatang diprediksi hanya akan menjadi penggembira.

Agaknya Partai Golkar mengulangi kegagalan di Pilgub DKI yang mengusung Alex Noerdin dan Nono Sampono yang langsung kandas dipecundangi calon lainnya. Beberapa survei menunjukkan Yance-Tatang hanya bisa menepati posisi keempat. Sedikit di atas Dikdik dan Cecep. Di antaranya survei Laboratorium Pendidikan Kewarganegaraan FKIP Unpas, yang mencatat Yance mendapat 14,6 persen. Lalu dalam survei yang dilakukan Pusat Kajian dan Kepakaran Statistika Universitas Padjadjaran (Unpad) elektabilitas keduanya hanya 8,63 persen.

Di puncak klasemen Dede Yusuf dan Lex Laksamana masih kuat. Dede Yusuf adalah wakil gubernur incumbent dan mantan artis. Cukup populer di Jawa Barat. Sementara Lex adalah mantan Sekda Jabar. Seorang birokrat yang berpengalaman. Survei di Unpas (32,7 persen) dan Unpad (31,28 persen) menempatkan mereka pada posisi nomor satu.

Sementara Aher dan Deddy Mizwar berada di posisi kedua. Aher adalah gubernur incumbent yang didukung kader militan PKS. Sementara Deddy Mizwar dikenal sebagai aktor senior yang ngetop dengan sebutan Jenderal naga Bonar. Di survei Unpad mereka mendapat 26,46 persen suara, di Unpas 21,6 persen.

Rieke-Teten juga menyodok di posisi ketiga dan terus naik. Rieke politikus muda PDIP yang ngetop sebagai si Oneng dalam film Bajaj Bajuri sementara Teten aktivis antikorupsi yang mendirikan Indonesia Corruption Watch. PDI Perjuangan tengah jumawa karena pasangan Jokowi-Ahok menang di Pilgub DKI Jakarta. Guna mendongkrak suara Rieke, Jokowi juga ditunjuk jadi juru kampanye.

Ketua Pusat Kajian dan Kepakaran Statistika (Unpad), Toni Toharudin, mengatakan, ketiga pasangan teratas ini memiliki peluang sama untuk memenangi Pilgub Jabar 2013.

"Ketiganya memiliki elektabilitas yang cukup baik, sehingga peluang sangat terbuka," kata Toni Toharudin, di Kampus Unpad Bandung, Jumat (28/12).

Sementara itu Pusat Kajian dan Pembangunan Strategis (Puskaptis) punya keyakinan berbeda berdasar hasil survei mereka. Puskaptis memprediksi Aher-Deddy menang. Tetapi Pilgub berlangsung dua putaran.

"Dari hasil penelitian, Aher-Deddy 30,80% sedangkan Dede-Lex 27,04%. Dengan begitu Pilgub Jabar akan berlangsung dua putaran," ujar Direktur Puskaptis, Husin Yazid, saat memaparkan hasil Survei, di salah satu Cafe di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (10/2).

Tentu realita di survei akan berbeda dengan di lapangan. Maka bisa saja semua terjadi. Siapa yang akan menang hari ini? Pada siapa warga Jabar akan menentukan nasib mereka untuk membangun Bumi Priangan dan memberantas korupsi serta kebodohan?




Sumber : merdeka.com

Punya hak pilih? Ini panduan mencoblos Pilgub Jabar

Punya hak pilih? Ini panduan mencoblos Pilgub Jabar
Surat suara Pilgub Jabar. ©2013 Merdeka.com

Pilgub Jabar 2013 sudah di depan mata. Minggu (24/2) warga Jabar yang akan menentukan siapa pemimpinnya dalam 5 tahun ke depan. Bagi yang merasa memiliki hak pilih, KPU mengimbau agar semua datang untuk mencoblos ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) di daerahnya masing-masing.

KPU menyediakan waktu, mulai pukul 07.00-13.00 WIB. Pemilih yang datang di luar itu tidak bisa memilih.

Sekadar mengingatkan teknis paduan pencoblosan Pilgub Jabar, berikut caranya:

Pemilih datang ke TPS masing-masing membawa kartu pemilih yang telah disebar sebelumnya. "Ingat datang ke TPS tidak memakai atribut pasangan calon, seperti kaos bergambar pasangan calon," kata Ketua KPU Jabar, Yayat Hidayat, di Bandung, Sabtu (23/2).

Adapun teknis pencoblosan yang dilakukan, pemilih masuk ke bilik suara yang sudah dibekali oleh Petugas Pemungutan Suara (PPS).

Surat suara dibuka dan pilihlah salah satu calon yang menurut Anda terbaik. Setelah menentukan pilihannya cobloslah calonnya bukan di contreng. Coblosnya bisa di nomor pasangan, di foto salah satu pasangan.

"Yang sah itu surat suara cuma di coblos, di contreng tidak bisa, apalagi di gambar-gambar," ungkapnya.

Setelah menggunakan hak pilih, pemilih akan dicelupkan ke dalam tinta. Itu artinya menandakan bahwa Anda sudah menggunakan hak pilihnya.

Dia menambahkan hasil surat suara yang sudah di coblos akan dituangkan di berita acara atau formulir C1. "Formulir ini akan diserahkan ke KPU," ujarnya.

Dari data yang dihimpun merdeka.com, KPU Jabar menyediakan 74.500 lebih TPS yang disebar di 26 kab./kota. Rata-rata setiap TPS bisa melayani hingga 600 orang.

Perlu diingat beberapa menit Anda datang ke TPS akan menentukan pemimpin dalam 5 tahun ke depan.


Sumber : merdeka.com

3 Kisah mistis selimuti Dede Yusuf di Pilgub Jabar


Segala macam cara digunakan untuk menang oleh para kandidat cagub dan cawagub Jawa Barat. Tidak hanya berusaha meraih simpati massa, dunia mistis pun diselami demi menduduki kursi Jawa Barat I.

Ki Gendeng Pamungkas, 'dukun politik' ini pernah menyebut bahwa dunia spiritual ikut dikerahkan dalam Pilgub Jawa Barat. Menurut Ki Gendeng secara spiritual, pasangan nomor Ahmad Heryawan dan Deddy Mizwar paling tidak diuntungkan.

Pasangan paling diuntung secara mistis, menurutnya adalah Dede Yusuf. Bahkan seorang ustaz mengaku telah mengerahkan 1 juta jin untuk membantu memenangkan mantan aktor laga ini.

Benarkah Dede Yusuf secara mistis memang. Berikut tiga kisah mistis yang menyelimuti Dede Yusuf di Pilgub Jawa Barat:


1. 1 Juta jin akan menangkan Dede

Seorang Ustaz bernama Ujang Busthomy mengaku telah mengerahkan satu juta jin untuk membantu Dede Yusuf menang dalam Pilgub Jawa Barat. Menurut Ujang, Dede Yusuf adalah calon yang cocok untuk membawa Jawa Barat menjadi lebih baik.

"Saya yakin, dia (Dede) bisa bawa perubahan ke depan, dengan mengerahkan 1 juta pasukan jin saya," kata Ujang kepada merdeka.com via pesan pendek, Senin (11/2).

Ujang merasa bosan dengan kepemimpinan yang ada, sehingga atas dasar pilihannya sendiri ingin bantu Dede Yusuf. "Iya dong saya dukung Dede Yusuf. Iya biar menang saja," ujar Ujang.

Namun dia enggan menjelaskan lebih rinci prosesi mengerahkan jinnya dalam Pilgub Jabar ini. "Pokoknya pasti menang," ujarnya.

2. Dede Yusuf dapat surat ghaib

Saat kampanye di terminal Cicaheum, Dede Yusuf didatangi seorang kakek tua yang mengenakan kaos loreng. Kakek yang kemudian diketahui bernama Andreas (62) memberikan sepucuk surat, Dede pun langsung memasukkan surat tersebut ke sakunya.

"Surat itu berasal dari guru spiritualnya Dede Yusuf, saya cuma menyampaikan saja," kata Andreas, di terminal Cicaheum Bandung, Kamis (14/2).

Dia enggan membeberkan apa isi pesan yang ada di dalamnya. Menurut kakek tua itu, hanya Dede Yusuf dan guru spiritualnya yang tahu apa isi surat tersebut.

Lalu siapa guru spiritual tersebut, Andreas juga bungkam. "Maaf saya tidak bisa mengasih tahu," ungkapnya.

3. Dede Yusuf diuntungkan secara mistis

Ki Gendeng Pamungkas pernah menyebut bahwa pasangan Dede Yusuf-Lex Laksamana dan Rieke-Teten secara spiritual lebih diuntungkan. Menurut paranormal yang ngetop di era orde baru ini, pasangan Aher justru paling apes

"Aher-Deddy dalam posisi tak menguntungkan. Ada dua kekuatan besar yang menghadangnya. Dari Dede-Lex dan Paten (Rieke-Teten)," ujar Ke Gendeng.

"Dari segi nama, Dede-Lex dan Oneng-Teten sangat bagus dari sisi eksistensi spiritual Jawa Barat yang dikenal sebagai Tatar Pasundan. Aher-Deddy berat," ungkapnya beberapa waktu lalu di Cibinong, Bogor.

Sumber : merdeka.com

Kampanye di Depok, Rieke ngaku sudah tak oneng lagi


Calon gubernur Jawa Barat Rieke Diah Pitaloka pagi ini berkampanye di Kota Depok. Rieke memulai orasi politiknya dengan bercanda kepada pendukungnya. Candaan itu seputar peran yang diperankannya di sebuah sinetron komedi Bajaj Bajuri.

"Alhamdulillah sekarang sudah tidak jadi Oneng, karena Bang Bajuri tidak narik lagi, sekarang jualan bubur," katanya saat orasi politik di acara Jalan Santai Rieke-Teten di Depok, Minggu (17/2).

Rieke mengkritisi situasi masyarakat saat ini yang dinilainya bertambah sulit. Dia juga mengimbau kepada warga jika ada pasangan cagub-cawagub Jabar yang membagi-bagikan uang untuk diambil.

"Nggak apa-apa ambil saja, siapa tahu duit rakyat," katanya.

Menurutnya, saat mencalonkan di Jakarta, Jokowi tak pernah membagi-bagikan uang dan sembako. Tapi mantan wali kota Solo itu tetap terpilih menjadi gubernur DKI Jakarta.

"Belum 100 hari tapi masyarakat sudah punya kartu pintar dan sehat," katanya.

Rieke berjanji jika terpilih akan membuat kartu Jabar bangkit. Dengan kartu itu tak akan ada lagi warga Jabar yang ditolak masuk sekolah karena miskin.

"Jadi sama rakyat anaknya tidak kuliah bukan tidak mau karena pendidikan mahal," katanya.




Sumber : merdeka.com

Ini kata warga Bandung tentang artis pilgub Jabar

Ini kata warga Bandung tentang artis pilgub Jabar
Cagub-Cawagub Jabar. ©2012 Merdeka.com

"Kalau kita lihat para calon dari artis memang sudah kenal. Apalagi kalangan artis yang sudah begitu dikenal di layar kaca setiap harinya, tapi apakah dia mampu? Ini kan yang jadi pertanyaan." 

- Lukman 

Pilgub Jabar 2013 mendatang akan disemarakan kalangan artis. Sebut saja Deddy Mizwar, Dede Yusuf, dan Rieke Diah Pitaloka. Secara popularitas, oke mereka tidak diragukan, namun akankah seiring dengan elektabilitasnya?

Ini kata Warga Bandung soal itu.

"Kalau kita lihat para calon dari artis memang sudah kenal. Apalagi kalangan artis yang sudah begitu dikenal di layar kaca setiap harinya, tapi apakah dia mampu? Ini kan yang jadi pertanyaan," kata Lukman (30), warga Kiaracondong Bandung, Jumat (16/11).

Menurut, bapak dua anak ini semua orang, baik itu pemulung, tukang sampah, birokrat dan lainnya itu adalah hak masing-masing untuk ikut dipilih. Asalkan apa maksud dari pencalonan.

"Kalau hanya mencari tahta semata, janganlah, kasian warganya. Jadi walaupun banyak artis sekarang ini, kita tidak akan gegabah untuk memilih calon pemimpin yang bakal menjadi orang nomor satu di Jabar ini," ungkapnya.

Ditemui terpisah Maryani (40) PNS guru ini mengaku, bahwa pesta demokrasi tahun 2013 ini memang lebih menarik dan kompetitif. Jika dilihat artisnya, dia menyebut calon yang ada ini bukan sembarang artis.

"Kita semua tahu kapasitas Rieke di DPR, Dede Yusuf juga bisa membawa Jabar ke arah baik. Tidak ada citra buruk dari mereka. Jadi ga masalah. Tapi saya ingin cari orang yang bisa dekat dengan rakyat. Kaya Jokowi, pasti rakyat Jabar senang," ungkapnya.

Sementara itu pengamat politik dari Universitas Parahyangan, Asep Warlan menuturkan, keberadaan artis sudah mulai diterima masyarakat saat terjun ke dunia politik. Namun di Pilgub ini justru ini juga menjadi ajang pembuktian.

"Ini harus dibuktikan, agar masyarakat lebih percaya bahwa artis juga bisa memimpin Jabar," tuturnya saat dihubungi wartawan.

Lanjut Asep, jika pencalonan sekarang dari kalangan artis kini bisa sukses, pada Pemilukada yang akan datang masyarakat tak ragu lagi memilih artis.






Editor: M. Amin
Sumber : 


Aher Bantah Curi Start Kampanye



"Sebagai warga Jabar kalau bersama pasti bisa. Kita membangun kebersamaan dan terbukti sejumlah hal yang kita inginkan tercapai seperti sekolah gratis dan kesehatan murah."
Ahmad Heryawan (Aher)
Gubernur Jabar Ahmad Heryawan (Aher) yang maju kembali mencalonkan diri pada Pilgub mendatang, membantah acara 'Jalan Sehat Bersama Kang Aher' yang digelar di seputar Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Kamis (15/11) merupakan ajang kampanye dirinya menjelang Pilgub Jabar 2013.
Menurut Aher, ini hanya kegiatan olahraga yang biasa diikutinya. "Ini kegiatan olahraga, makanya saya nggak banyak janji, karena memang bukan kampanye," kata Aher setelah acara tersebut, kemarin.
Meski membantah bukan kampanye, sambutan Aher pada acara itu justru kental dengan nuansa kampanye. Sebagai contoh, ia menyebut sejumlah keberhasilan yang diklaim telah diraihnya selama menjadi gubernur Jabar.
"Sebagai warga Jabar kalau bersama pasti bisa. Kita membangun kebersamaan dan terbukti sejumlah hal yang kita inginkan tercapai seperti sekolah gratis dan kesehatan murah," kata Heryawan.
Menurut Aher, di sejumlah daerah di Jawa Barat biaya berobat ke Puskesmas sudah digratiskan. Namun tak dipungkiri masih banyak juga daerah yang belum menggratiskan biaya berobat ke Puskesmas.
"Memang masih banyak yang harus bayar tapi meskipun bayar, biayanya masih lebih murah dibandingkan ongkos angkot atau ojeg," katanya.
Aher mengatakan, ke depan ia akan berupaya agar biaya berobat gratis ke Puskesmas, seperti di Sumedang dan Bekasi bisa menular ke daerah lain.
Mengenai pendidikan gratis, kata Aher, untuk tingkat SD dan SMP sudah berjalan. Ke depan kata politisi PKS ini, ia akan mengupayakan pendidikan gratis hingga tingkat SMA.
"Kalau SD dan SMP sudah gratis. SMA kapan gratisnya, ini agak sedikit berat karena APBD kita terbatas. Paling tidak nanti yang tidak mampu dulu," ujarnya.
Acara 'Jalan Sehat Bersama Kang Aher' diikuti ribuan warga, terutama kaum hawa. Rute jalan sehat ini dimulai dari Lapangan Gasibu - Jalan Diponegoro - Jalan Supratman - Jalan Katamso - Jalan Surapati dan kembali ke Lapangan Gasibu.
Pada acara itu Aher dan istri Ny Netty Prasetyani, sempat membagikan beberapa door prize. Satu diantaranya adalah door prize dua unit sepeda motor kepada peserta yang beruntung.
Aher dan Netty juga sempat unjuk kabisa menyanyi di atas panggung. Kali ini mereka berdua diiringi band pengiring menyanyikan lagu alm Chrisye berjudul Damai Bersamamu.


Editor: M. Amin
Sumber : 

                            Tribunnews.com

Eks Timses Jokowi Perkuat Tim Rieke-Teten

Mantan Timses Jokowi Perkuat Pemenangan Rieke-Teten
Budi Purnomo Karjodihardjo, mantan Koordinator Bidang Komunikasi dan Media Center Tim Kampanye Jokowi - Basuki /TRIBUNNEWS.COM/FX ISMANTO

"Dengan penunjukkan Kang Budi ini, maka koordinasi dan kerjasama antara Tim Pemenangan Kampanye dengan media massa di Jawa Barat diharapkan akan lebih optimal lagi." 
- TB Hasanuddin
Budi Purnomo Karjodihardjo mantan Koordinator komunikasi dan media centre tim kampanye Jokowi-Ahok saat Pilgub DKI lalu, kini memperkuat tim pemenangan untuk pasangan Rieke Diah Pitaloka dan Teten Masduki dalam Pilgub Jabar.
Ketua plh DPD PDI Perjuangan Jawa Barat, Rieke-Teten TB Hasanuddin menunjuk Budi Purnomo sebagai Koordinator Media Center Tim Pemenangan.
Dalam rilisnya, Sabtu 17/11/2012), TB Hasanuddin menjelaskan, pengumuman mengenai penunjukkan Budi sebagai Koordinator Media Center ini juga sudah dipublikasikan dalam Rapat Koordinasi dengan para pengurus DPC se-Jabar.
"Dengan penunjukkan Kang Budi ini, maka koordinasi dan kerjasama antara Tim Pemenangan Kampanye dengan media massa di Jawa Barat diharapkan akan lebih optimal lagi, " kata TB Hasanuddin.
TB Hasanuddin menyampaikan terima kasih dan apresiasi khusus kepada pers yang selama ini mendukung Tim Pemenangan Rieke-Teten, dengan berita-berita yang positif dan konstruktif.
"Kerjasama yang baik terus kita lanjutkan, kalau ada kritik dan masukan juga mohon dapat dikomunikasikan langsung kepada saya dan teman-teman media center," katanya.
Selaain sukses menjadi Koordinator Bidang Komunikasi & Media Center Tim Kampanye Jokowi-Ahok, Budi Purnomo juga masih menjadi Koordinator Save Indonesia (atau Komunitas Ayo Selamatkan Indonesia/KASI).


Editor: M. Amin
Sumber : 

                     Tribunnews.com

Golkar Jabar sibuk sosialisasikan Yance-Tatang

Golkar Jabar sibuk sosialisasikan Yance-Tatang
Irianto MS Syafiuddin alias Yance. ©2012 Merdeka.com

"Misalnya dengan kegiatan kesenian, seperti Wayang. Wayang ini masih digemari dan menjadi sarana efektif untuk menyampaikan edukasi politik."

Pulihono

DPD Partai Golkar Jawa Barat tengah gencar melakukan sosialisasi pasangan cagub-cawagub Irianto MS Syafiuddin alias Yance dan Tatang Farhanul Hakim. Bukan cuma lewat media visual, partai berlambang pohon beringin ini juga disibukkan dengan ragam kegiatan untuk langsung dekat dengan rakyat.

Wakil Sekretaris DPD Partai Golkar Jabar Pulihono mengatakan, relawan pasangan yang dijuluki 'Intan' itu juga ikut membantu memperkenalkannya. "Bukan cuman mesin partai yang bekerja dari tingkat pusat sampai ke tingkat paling bawah sebagai komitmen, ada juga relawan yang membantu," katanya kepada wartawan, Jumat (16/10).

Menurut dia, semua elemen partai ikut menyosialisasikan program kerja Yance-Tatang. "Jadi mereka memberikan pemahaman tentang calon yang diusung, seluruh elemen partai bergerak menembus ke sela-sela kelompok masyarakat," ujarnya.

Cara yang digunakan untuk media sosialisasi adalah kesenian dan budaya sebagai salah satu media penyampai pesan program Jabar ke depan.

"Misalnya dengan kegiatan kesenian, seperti Wayang. Wayang ini masih digemari dan menjadi sarana efektif untuk menyampaikan edukasi politik," ujarnya.




Editor: M. Amin
Sumber : 

Deddy Mizwar: Berpolitik hak setiap warga negara



"Pengamat itu kan macam-macam. Setiap orang punya hak dan kita harus menghargai hak setiap warga negara. Mungkin ada pengamat politik yang merasa pintar, lalu lebih bisa lebih mampu dan lebih pandai."

Deddy Mizwar

Kalangan politikus dan pengamat politik memandang sebelah mata dengan kehadiran para artis yang mencalonkan diri di pemilihan umum kepala daerah. Terhadap cibiran itu, aktor senior Deddy Mizwar yang maju sebagai cawagub di Pilgub Jabar, tak mau ambil pusing.

"Pengamat itu kan macam-macam. Setiap orang punya hak dan kita harus menghargai hak setiap warga negara. Mungkin ada pengamat politik yang merasa pintar, lalu lebih bisa lebih mampu dan lebih pandai," ujar Deddy saat ditemui di Mapolda Metro Jaya, Rabu (14/11).

Deddy coba menanggapi pandangan miring itu dengan diplomatis. Menurutnya, manusia itu belajar dari lahir sampai ke liang lahat. Jadi, kalau ada orang yang tidak perlu belajar dan sudah merasa pintar maka sebenarnya dirinya sudah mati sebelum waktunya.

"Yang terpenting sekarang ialah niat untuk merasakan apa yang rakyat butuh. Selain itu, komitmen juga penting," jelasnya.

Deddy akan mendampingi calon incumbent Ahmad Heryawan di Pilgub Jabar 2013. Partai Keadilan Sejahtera (PKS), PPP dan Hanura, menjadi kendaraan politik keduanya untuk melawan kandidat lainnya.




Editor: Gurun Ismalia
Sumber : 

Relawan Jokowi sumbang mobil untuk Rieke-Teten

Relawan Jokowi sumbang mobil untuk Rieke-Teten
Pasangan Rieke-Teten berkemeja kotak-kotak.. ©2012 Merdeka.com

"Ada relawannya Jokowi yang mau kasih pinjam mobil katanya."
- Rieke Diah Pitaloka
Resmi menjadi calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Barat, pasangan Rieke Diah Pitaloka dan Teten Masduki mendapat sokongan dari pelbagai pihak. Salah satunya dukungan berupa kendaraan operasional dari relawan Joko Widodo (Jokowi) ketika berkampanye di Pilgub Jakarta lalu.
"Ada relawannya Jokowi yang mau kasih pinjam mobil katanya," ungkap Rieke didampingi Teten Masduki saat berkunjung di Transcorps Bandung di Bandung, Selasa (13/11).
Selain kendaraan operasional, anggota Komisi IX DPR itu mengaku mendapat kiriman kemeja kotak-kotak. Kemeja itu diberikan oleh rekannya yang kini memimpin Jakarta.
Menurut Rieke, bantuan itu diberikan sebagai simbol untuk meneruskan semangat perjuangan di Pilgub Jabar 2013. "Kita dapat beberapa baju (kotak-kotak) berapa ratus potong. Sokapa aja lah saya terima," candanya.
Rieke menyampaikan ucapan terima kasih atas bantuan yang diberikan kepada dirinya untuk memenangi Pilgub Jabar. "Saya sangat berterimakasih pada semua pihak yang akan membantu, saya tidak lihat besar kecilnya, tapi ini adalah bentuk perubahan Jabar," ujar Rieke.
Seperti halnya Jokowi, Rieke mengaku tidak memiliki modal besar untuk kampanye dengan dana besar-besaran. Dia mengklaim, totalitas, komitmen kuat, dan kecintaan terhadap rakyat Jawa Barat menjadi modal utama selama berkampanye nanti.
"Kang Teten pernah mendapat sumbangan dari pengamen di Bandung yang memberikan Rp 36 ribu. Terus ada lagi Rp 5 juta, kemarin ada kencleng yang di galang di Kabupaten Bekasi," pungkasnya.

Editor: M. Amin
Sumber : 

Taktik Pilgub Jakarta tidak mempan di Jawa Barat

perbedaan seragam pasangan jokowi dan rieke. ©2012 Merdeka.com

"Jawa Barat itu berbeda dengan DKI, dengan jumlah pemilih terbesar dipastikan beragam, seperti pemilih yang menyukai orang religius, modern dan lainnya."

Asep Kartiwa

Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Barat 2013-2018 hampir dipastikan akan diikuti lima bakal calon pasangan, empat dari partai dan sisanya perseorangan atau independen. Pengamat politik Universitas Padjadjaran (Unpad) Asep Kartiwa menegaskan taktik pada Pilgub DKI tidak berpengaruh terhadap 36 juta jiwa pemilih di Jawa Barat.

"Jawa Barat itu berbeda dengan DKI, dengan jumlah pemilih terbesar dipastikan beragam, seperti pemilih yang menyukai orang religius, modern dan lainnya," kata Asep saat dihubungi wartawan di Bandung, Senin (12/11).

Asep menilai peta kekuatan pertarungan di Pilgub Jabar 2013 akan merata. Dia melihat tidak bisa menentukan pemenang hanya dari satu sisi. "Saya melihat peta kekuatan pasangan calon yang ada memiliki peluang yang sama," ujar dia.

Menurut Asep, peran partai dalam sosialisasi pasangan harus gencar dilakukan. Mesin partai juga harus bekerja keras untuk mempromosikan calonnya agar dicintai masyarakatnya. "Kerja keras tentu harus dilakukan mesin politik partai, untuk mendandani calonnya," terangnya.

Asep tak menampik, calon yang menggaet pasangan dari kalangan artis bermaksud untuk mendongkrak popularitas. "Dari sekian banyak warganya, adalah salah satu cara yang mudah memilih artis, itu agar mudah dikenal," tandasnya.

KPU menetapkan lima pasang cagub dan cawagub Jabar. Dari jalur partai politik ada pasangan Rieke Diah Pitaloka-Teten Masduki (Paten), selanjutnya ada Dede Yusuf-Lex Laksamana. Lainnya ada Ahmad Heryawan-Deddy Mizwar, terakhir ada Irianto MS Syafiuddin alias Yance dan Tatang Farhan Nurkahim.

Sementara satu-satunya pasangan dari jalur non partai adalah Dikdik Mulyana Arif Mansur-Cecep NS Toyib (Dikdik-Toyib).




Editor: M. Amin
Sumber : 

Transaksi atribut Pilgub Jabar diprediksi capai Rp 150 M

Transaksi atribut Pilgub Jabar diprediksi capai Rp 150 M
Baliho Dukung Rieke maju di Pilgub Jabar. ©2012 Merdeka.com

"Pada Pilgub Jabar lalu ada sekitar tiga pasang dan itu menelan Rp 70 miliar, sekarang (jika) ada lima pasang. Kami memprediksi total nilai transaksi akan mencapai Rp 150 miliar." 

- Marnawi

Transaksi atribut dalam gelaran kampanye Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jabar diprediksi akan menelan biaya ratusan miliaran rupiah. Hal itu berkaca dari Pilgub Jabar 2008 lalu. Saat itu ada tiga pasang yang bertarung dan menelan hingga Rp 70 miliar.

"Pada Pilgub Jabar lalu ada sekitar tiga pasang dan itu menelan Rp 70 miliar, sekarang (jika) ada lima pasang. Kami memprediksi total nilai transaksi akan mencapai Rp 150 miliar," kata Ketua Koperasi Pengrajin Kaos Suci Bandung Marnawi, di Jalan Suci, Bandung, Senin (12/11).

Dari yang sudah-sudah, ujar dia, pemesanan atribut masih didominasi kaos yakni dengan 60 persen. Sedangkan sisanya adalah spanduk, baliho dan aksesoris lainnya. "Biasanya produk paling banyak dipesan adalah kaos," katanya.

Sejauh ini, kebanyakan sentra kaos di Suci sendiri belum menerima pesanan. Biasanya satu pekan jelang kampanye para Cagub dan Cawagub baru berbondong-bondong memesan.

"Pemesanan itu biasanya seminggu jelang kampanye," jelasnya.

Ditanya omzet, dia memprediksi akan naik hingga dua kali lipat. Diakuinya omzet bisa mencapai Rp 2 miliar. "Ini kan lebih banyak dari Pilgub lalu," tandasnya.




Editor: M. Amin
Sumber : 

4 Jenderal polisi yang bertarung di Pilgub


4 Jenderal polisi yang bertarung di Pilgub
I Gede Mangku Pastik

Berpangkat jenderal dengan bintang di pundak tentu menjadi kebanggaan tersendiri bagi anggota Polisi. Namun tidak sedikit Jenderal yang kemudian malah meninggalkan karirnya dan beralih ke dunia politik.

Beberapa Jenderal Polisi di masa senjanya justru melirik jabatan sebagai kepala daerah. Para jenderal tersebut rela melepas pangkatnya kemudian mengikuti pilkada untuk menjadi gubernur.

Dalam Pilgub Jawa Barat, dua jenderal dipastikan akan ikut pemilihan untuk menjadi orang nomor satu di Jawa Barat. Selain di Jawa Barat, dua jenderal polisi juga pernah mengikuti kontestasi di Pilgub, siapa saja mereka.


1. I Made Mangku Pastika

Komjen Pol (purn) I Made Mangku Pastika. Pria kelahiran Buleleng, Bali, 22 Juni 1951 adalah mantan Kepala Pelaksana Harian Badan Narkotika Nasional (BNN).

Peraih Adhi Makayasa (lulusan terbaik) Akabri Kepolisian pada tahun 1974 juga pernah menjabat sebagai Kapolda Bali. Sejak 1 April 2008 Pastika melepaskan jabatan di BNN dan berkonsentrasi dalam kampanye pencalonan dirinya sebagai Gubernur Bali. 

Pastika maju bersama A.A. Puspayoga didukung PDI-Perjuangan. Pastika akhirnya berhasil menjadi gubernur Bali dengan mengantongi 55,04 persen suara.

2. Adang Daradjatun

4 Jenderal polisi yang bertarung di Pilgub
adang darajatun.

Sama seperti halnya Pastika, Adang juga berpangkat terakhir Komjen Polisi sebelum pensiun. Pria kelahiran 13 Mei 1949 adalah Wakil Kepala Polri dengan pangkat Komisaris Jenderal. 

Adang pernah maju di Pilgub DKI pada tahun 2007. Adang yang berpasangan dengan Dani Anwar didukung oleh Partai Keadilan Sejahtera saat itu. Namun pasangan ini akhirnya kalah melawan pasangan Fauzi Bowo dan Prijanto.

Saat ini Adang menjadi anggota legislatif (DPR-RI) dari dapil 3 DKI Jakarta periode 2009-2014 dengan raihan suara terbanyak di antara calon-calon legislatif lainnya. Dia beristri Nunun Nurbaeti dan mempunyai empat orang anak.

Pada tahun 2000, Adang pernah menjabat sebagai Kapolda Jawa Barat, lalu setahun kemudian menjadi staf ahli Kapolri. Tahun 2002 Adang mendapat promosi menjadi Kababinkam dan pada tahun 2004 diangkat menjadi Wakapolri.

3. Nanan Sukarna

4 Jenderal polisi yang bertarung di Pilgub
Nanan.

Langkah pastika seperti akan kembali ditiru oleh juniornya, Nanan Sukarna. Wakapolri ini bahkan sudah mengajukan surat pengunduran diri ke institusi Polri demi maju di Pilgub Jawa Barat.

Namun demikian hingga kini langkah Nanan belum konkret untuk maju di Pilgub Jabar. Nanan baru sebatas mendaftarkan diri sebagai calon gubernur Jawa Barat kepada PDIP. Nanan memang sejak lama dikabarkan mengincar posisi Gubernur Jawa Barat. 

Komjen Pol Nanan Sukarna adalah alumni terbaik Akpol 1978 (meraih Adhi Makayasa). Dia merupakan jenderal bercitra bersih dan dianggap mampu membenahi sektor internal kepolisian. Nanan pernah pula menjabat Kadiv Humas Polri (2009-2010) dan Itwasum Polri (pada 2010-2011).

Saat menjabat Kapolda Kalimantan Barat, Nanan membuat gebrakan dengan menginstruksikan setiap polisi di daerahnya saat itu mengenakan pin anti korupsi yang bertajuk Saya Polisi Antikorupsi. Selain langkah fenomenalnya di Kalbar, Nanan merupakan polisi yang pernah dibina FBI di South West, Virginia, Amerika Serikat.

Karirnya sempat tercoreng kala mengampu jabatan Kapolda Sumatera Utara. Kasus meninggalnya mantan Ketua DPRD Sumut Abdul Aziz Angkat akibat demonstrasi yang menuntut pembentukan Provinsi Tapanuli membuat dia terpaksa ditarik ke Mabes Polri.

Lalu mampukah Nanan memimpin Jawa Barat kelak?

4. Dikdik Mulyana Arief Mansur

4 Jenderal polisi yang bertarung di Pilgub
Dikdik Mulyana Arif

Irjen Pol Dikdik Mulyana Arief Mansur adalah Kapolda Sumatera Selatan yang kemudian mengundurkan diri. Dikdik mengundurkan diri karena ingin mengikuti Pilgub Jawa Barat.

Didik yang maju dari jalur independen bahkan telah mendaftarkan diri di kantor Komisi Pemilihan Umum Provinsi Jawa Barat. Dikdik akan maju di Pilgub Jabar bersama Cecep Nana Suryana Toyib, Sekretaris Daerah Kabupaten Indramayu.

Meski maju dari calon perseorangan, Dikdik dan Cecep yakin bisa lolos dan menang dalam Pilgub Jabar. Sejumlah berkas yang diperlukan pun sudah dia bawa saat mendaftar di KPU Jawa Barat.

Dikdik lahir 14 Juni 1955 dan menamatkan Akademi Polisi 1978. Sebelum menjadi Kapolda Sumatera Selatan, Dikdik pernah juga menjabat sebagai Kapolda Kepri.

Dikdik pernah menjadi Kasat Reserse Umum Dit Serse Polda Metro Jaya tahun 1997. Karirnya meningkat dipercaya sebagai Kapolres Metro Jakarta Timur tahun 1998.



Editor: M. Amin
Sumber : 

Tentang DaVinaNews.com

Davinanews.com Diterbitkan oleh Da Vina Group Davinanews.com adalah situs berita dan opini yang memiliki keunggulan pada kecepatan, ketepatan, kelengkapan, pemilihan isu yang tepat, dan penyajian yang memperhatikan hukum positif dan asas kepatutan Davinanews.com memberikan kesempatan kepada para pembaca untuk berinteraksi. Pada setiap berita, pembaca bisa langsung memberikan tanggapan. Kami juga menyediakan topik-topik aktual bagi Anda untuk saling bertukar pandangan. Davinanews.com menerima opini pembaca dengan panjang maksimal 5.000 karakter. Lengkapi dengan foto dan profil singkat (beserta link blog pribadi Anda). Silakan kirim ke email: news.davina@gmail.com.