Akbar Tandjung: Elektabilitas Ical Rendah, Golkar Bisa Calonkan JK
Ketua Dewan Penasihat Partai Golkar Akbar Tandjung mengatakan Partai Golkar masih berpeluang mencalonkan tokoh selain Aburizal Bakrie dalam pilpres 2014 mendatang, termasuk mantan wakil presiden Jusuf Kalla.
"Bisa saja, terutama kalau dikaitkan dengan survei, kalau ada pendapat di internal bahwa tokoh Golkar ada yang memiliki elektabilitas yang lebih tinggi dari Aburizal Bakrie," kata Akbar usai menghadiri acara penyerahan anugrah Charta Politika Awards di Jakarta, Selasa (28/2) malam.
Namun, politisi senior itu mengatakan saat ini belum ada keputusan untuk mencari tokoh alternatif selain Ketua Umum Partai Golkar itu, karena mekanismenya sudah ditetapkan melalui Rapimnas Golkar beberapa waktu lalu.
"Dari litbang Golkar sendiri sudah ada riset, namun kita akan memunculkan nama-nama tersebut kalau memang sudah ada ketetapan untuk mencari calon alternatif," kata Akbar.
"Bisa saja orang menyebut sejumlah nama tokoh dari Partai Golkar, tetapi secara resmi tentu kita akan mengarah kepada penyebutan nama kalau kita mencapai kesimpulan untuk mencari tokoh alternatif."
Menurut Akbar, hal itu dimungkinkan terjadi bila ternyata tingkat keterpilihan (elektabilitas) Aburizal (Ical) tidak kondusif sebagai calon presiden.
"Momentumnya pada Oktober 2012 nanti, ketika rapimnas akan diumumkan secara resmi capres Partai Golkar, tetapi saat itu kami juga harus yakin bahwa capres kami memiliki tingkat elektabilitas yang tinggi," kata mantan menteri era Orde Baru itu.
Faktor elektabilitas ini, kata Akbar, akan mempengaruhi penyampaian capres secara resmi, sehingga beberapa bulan ke depan Golkar akan terus mencermati mengenai elektabilitas capres partai Golkar.
Hasil survei LSI soal calon presiden ideal 2014 yang dipublikasikan di Jakarta, Kamis (23/2), menunjukkan tingkat popularitas Ical masih rendah yaitu sebesar 10,9 persen, kalah dari Megawati Soekarnoputri yang dipilih oleh 22,2 persen responden dan Prabowo Subianto (16,8 persen).
Sementara hasil survei CSIS yang diumumkan Rabu (15/2), menempatkan Ical di posisi keempat setelah Megawati, Prabowo, dan Jusuf Kalla, dengan popularitas 61,4 persen dan tingkat elektabilitas 5,2 persen.