KPK bakal periksa Anas soal Kasus Hambalang
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menjadwalkan pemeriksaan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum terkait kasus penyelidikan dugaan korupsi pembangunan pusat olahraga di Hambalang, Bogor, Jawa Barat.
"Kemungkinan Anas juga akan dimintai keterangan dalam proses penyelidikan Hambalang," kata Juru Bicara KPK Johan Budi SP di kantor KPK, Selasa (28/2).
Johan belum bisa memastikan kapan tepatnya penyelidik KPK akan melayangkan surat panggilan pemeriksaan terhadap orang yang disebut terlibat dalam dugaan korupsi pembangunan pusat olahraga tersebut.
"Tepatnya kapan, saya belum dapat info," kata Johan.
Johan mengatakan hingga kini kasus Hambalang masih dalam proses penyelidikan.
Ia membantah jika KPK disebut mengulur-ulur untuk menaikkan kasus proyek Hambalang ke tingkat penyidikan.
"Jangan dibawa ke ranah politik. Hambalang itu masih dalam penyelidikan dan kita tidak mengejar pengakuan tapi sejauh mana alat bukti dikumpulkan. Siapa pun boleh mengatakan apa saja (terkait kasus Hambalang)," kata mantan jurnalis tersebut.
Terkait proses penyelidikan kasus Hambalang, Johan menjelaskan KPK sudah memanggil sejumlah pihak.
Setidaknya KPK sudah memeriksa dua orang pegawai dari Kementerian Pemuda dan Olahraga dan Badan Pertanahan Nasional (BPN) Jawa Barat.
Johan menjelaskan kasus yang tengah diselidiki KPK ini terkait pengadaan multiyears pada proyek pembangunan pusat olahraga Hambalang sejak tahun 2009 hingga tahun 2013.
"Menurut info ini pengadaan multiyears dari tahun 2009 sampai tahun depan. Di situ bisa jadi ada dugaan mark up dan suap juga," kata Johan.
Proyek yang terletak di daerah Sentul, Gunung Hambalang, Jawa Barat merupakan proyek pembangunan stadion, permukiman, dan pelatihan atlet olahraga nasional untuk semua cabang olah raga. Proyek ini bernilai Rp1,2 triliun.
Dalam proyek ini diduga ada praktik korupsi. Nazaruddin menuduh PT Adhi Karya dimenangkan sebagai rekanan karena dapat memenuhi permintaan Anas Urbaningrum untuk menyediakan Rp100 miliar dalam bursa pencalonan Ketua Umum Partai Demokrat di Bandung tahun 2010.