Ceritaku: Mengapa Cinta Selalu Menjauh Dariku?

Rabu, Maret 14, 2012 0 Comments


Kisah Vindri. Cinta yang dicari sekaligus dibenci. 

Aku selalu menikmati hidupku. Punya keluarga yang penuh cinta. Bapak ibu, kakak dan teman-temanku tak lekang mengisi hari-hari ceriaku. Keluargaku kecukupan. Senyum mendominasiku hidupku. Air mata tidak pernah ada dalam kamus hidupku.

Panggil saja namaku dengan Vindri. 

Saat lulus hidup yang indah masih melekat. Pekerjaan sebagai guru membuatku selalu ceria. Beberapa kali aku sempat mencicipi kegiatan di luar negeri sebagai delegasi kebudayaan. Hidupku benar-benar menyenangkan. Hingga sampai petaka itu datang. Sayang sekali lubang jebakan itu tak kusadari sedari awal. 

Kesengsem pada pria flamboyan adalah permulaannya. Bak racun, jatuh cinta itu perlahan melumpuhkan kenikmatan hidupku. Aku yang mampu merebut hati pria flamboyan itu seperti terbang ke langit ketujuh. Hingga akhir cerita, aku dinikahinya. Sepertinya pelaminan akan menyempurnakan hidupku. Aku tahu yang menginginkan pria ini sebagai kekasih sudah tak terhingga jumlahnya. Lalu jika pada akhirnya ia jatuh ke pangkuanku, sungguh sebuah keajaiban.

Ia telah memilih memetik satu kembang, di antara ribuan kembang di taman. Aku terlena. Aku sama sekali tak kutahu rekam jejaknya dalam percintaan. Pesonanya membuatku lupa melakukan verifikasi dan cek ricek.

Bukan soal catatannya yang sudah pernah tidur dengan puluhan perempuan, tapi setelah tiga tahun menikah aku baru tahu kalau pria flamboyan ini sama sekali tidak pernah peduli pada pasangannya. Ternyata ia hanya asyik sebagai teman, bukan sebagai pacar apalagi suami.

Keberadaanku sebagai istri hanya diperlakukan bak pembantu yang menyapu rumah, ngepel, mijit setiap malam. Sungguh tak kutemukan kebahagiaan selama ini tahun ini hidup berumah tangga di bawah sebuah hunian mewah nan asri.

Bukan cuma itu, kalau ia pulang dini hari dalam keadaan mabuk tangan kosong beberapa kali melayang ke tubuhku. Lebam di muka, tangan dan paha adalah pemandangan setiap hari. Dia yang dulu royal kepadaku ternyata jadi pelit dan penuh perhitungan setelah menikah.

Semua hanya bisa kurasakan sendiri, tak mungkin kuceritakan ke keluarga, teman apalagi ke rekan kerja. Tangisku adalah pelampiasanku saat ia pergi kerja.

Aku benar-benar seperti burung yang hidup dalam sangkar emas. Seindah-indahnya sangkar berkalah emas dan bertabur intan dan permata, tetaplah sangkar yang mengurung kebebasan. Selama bertahun-tahun rahasia ini tersimpan rapi. Aku mengunci mulutku lalu membuang kunci itu ke dasar laut terdalam. 

Di depan publik, dalam acara perjamuan makan dan di acara-acara publik, aku dan suamiku harus tampil sempurna. Gaun mewah, alas kaki, pernak-pernik di leher, tangan, tas dan gadget terbaru adalah simbol kemewahan dan kemakmuran. Setiap ada kekaguman dan pujian dari kolegaku di depan suamiku, suamiku sangat bangga. 

Sayang kebanggan pada istrinya yang cantik dan mengundang kekaguman pria lain itu hanya sebatas di arena pesta. Sekembali mobil membawa pulang ke rumah, kembalilah aku sebagai budaknya.

Air mata ini serasa kering, tulang ini kian rapuh menopang badanku yang makin ringkih. 

Satu waktu aku jalan-jalan ke mall melepas penat. Mall ramai, tapi hatiku sepi. Dalam situasi seperti di tengah keramaian mall Jakarta yang tak pernah sepi, aku tersangkut pada sosok pria gagah yang sudah tak muda lagi. Bekas teman sekolah di kampung dulu yang sudah sukses sebagai pengusaha di ibukota.

Pertemuan singkat di lobi mall itu berlanjut dengan cute-cute coffee alias ngopi-ngopi centil. Hubungan pun berlanjut menjadi sepasang kekasih. Aku seperti hidup kembali. Gairahku yang telah lama padam, mendadak nyala kembali. Inilah Vindri yang sesungguhnya. Ya akulah Vindri sejati. Panggil saja pria itu dengan nama Sam.

Sam hanya oase di tengah gurun pasir nan gersang. Hidupku tetaplah bersama suamiku. Aku ingin keluar dari masalahku tidak untuk lari ke pelukan Sam. Sama sekali tidak!  Aku ingin mengakhir perkawinan ini karena benar-benar tak tahan menjadi babunya.

Lama mencari jalan keluar, akhirnya aku memutuskan untuk mengambil sikap keluar dari rumah. Sambil merumuskan gugatan cerai. Tabu, aib, malu adalah tiga kata yang kerap menghantui untuk mengambil langkah ini.

"Apa kamu mau mengalami ini terus menerus," kata nurani melawan keraguanku. Aku sudah tak lagi tinggal bersama suamiku, justru saat jauh ini tiba-tiba sikapnya berubah 180 derajat. Ia jadi penyanyang, super caring. Hal yang tak pernah aku alami saat tinggal satu atap. 

Aku sama sekali tak gundah, pun tak galau dengan perubahan sikapnya itu. "Semua terlambat Vindri. Kemana saja selama ini. Budi baiknya terjadi setelah kehilangan kamu. Ia telah menyia-nyiakan kesempatan selama ini," begitu nuraniku berbisik. 

Saat kami pisah rumah, aku makin intensif berhubungan dengan Sam. Sam sepertinya pria ideal. Ia menemaniku mengarungi hidup yang rumit ini. Sam meski tak selalu hadir di sampingku, di sela-sela kesibukannya selalu singgah. Pria kedua dalam hidupku ini sungguh mengagumkan. Hingga badai menerpa saat Sam tak lagi tinggal di Indonesia. 

Air mata yang lama tak mengalir itu terurai deras bagai dam yang lama membendung air. Aku menangis sejadi-jadinya. Tak ada yang pantas kuberitahu dan menjadi tumpahan derita. Aku merutuk cinta tak pernah berpihak kepadaku. Aku pergi ke mall karaokean sendiri. Temanku hanya: sebatang rokok, segelas bir  dan playlist. Aku hanya ingin sendiri, karaoke itu seperti CD yang memutar lagu sendiri, tak ada vokal di sana. Bait reffrain lagu Naif - Benci untuk Mencinta mengalun dengan lembut menyapa kepedihan ini. 

aku tak tahu apa yg terjadi
antara aku dan kau
yg ku tahu pasti
ku benci untuk mencintaimu

Cintaku telah melayang pergi. Meski ku tahu cinta Sam di negeri seberang tak pernah padam. Ia selalu ada untukku, Dengan bijak nuraniku berkata "Vindri, cinta tak harus memiliki". Semoga cinta ini bisa bersatu kembali.

Ceritaku - kisah nyata seperti diceritakan Vindri kepada penulis

DAVINA NEWS

Some say he’s half man half fish, others say he’s more of a seventy/thirty split. Either way he’s a fishy bastard.

Tentang DaVinaNews.com

Davinanews.com Diterbitkan oleh Da Vina Group Davinanews.com adalah situs berita dan opini yang memiliki keunggulan pada kecepatan, ketepatan, kelengkapan, pemilihan isu yang tepat, dan penyajian yang memperhatikan hukum positif dan asas kepatutan Davinanews.com memberikan kesempatan kepada para pembaca untuk berinteraksi. Pada setiap berita, pembaca bisa langsung memberikan tanggapan. Kami juga menyediakan topik-topik aktual bagi Anda untuk saling bertukar pandangan. Davinanews.com menerima opini pembaca dengan panjang maksimal 5.000 karakter. Lengkapi dengan foto dan profil singkat (beserta link blog pribadi Anda). Silakan kirim ke email: news.davina@gmail.com.