Di Singapura, Nazar Mau Ditembak
Saat di Singapura ketika melarikan diri, terdakwa kasus suap Wisma Atlet, Muhammad Nazaruddin mengaku sempat menghadapi upaya penembakan.
"Saya sempat mau ditembak di Singapura," kata Nazaruddin saat menceritakan kondisinya ketika di luar negeri di Pengadilan Tipikor, Jakarta, hari ini.
Mantan Bendahara Umum DPP Partai Demokrat tidak menjelaskan rinci peristiwa penembakan yang dialaminya.
Nazaruddin mengungkapkan dia dilarang kembali ke Indonesia ketika menjalani terapi pengobatan sakit jantung koroner di Singapura. Padahal, dia berniat kembali ke Indonesia.
Nazaruddin mengatakan ke Singapura pada 23 Mei 2011 atas perintah Ketua Umum (Ketum) DPP Partai Demokrat, Anas Urbaningrum. Seharusnya Nazar berangkat pada 24 Mei sebagaimana pemesanan tiket pesawat.
Nazaruddin mengungkapkan di Singapura sejak 23 Mei 2011 untuk terapi penyembuhan sakit jantung koroner selama dua bulan lebih. Kemudian, ke Kamboja untuk bisnis dan kembali ke Singapura. Setelah menetap dua Minggu di Singapura, dia ke Dubai untuk urusan bisnis.
Mulai dari Dubai ke Kolombia kemudian ke Dominika, Bahama, Venezuela dan kembali lagi ke Kolombia itulah Nazaruddin menggunakan jet pribadi yang dibayar oleh perusahaannya.
Nazaruddin mengaku dirinya adalah buronan internasional hingga ditangkap di Cartagena, Kolombia oleh interpol.