DPR: Polri Jangan Berlebihan Hadapi Pendemo
Polri diminta menangani para demonstran penolakan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) dengan hati-hati. Kalaupun para demonstran keras menyampaikan aspirasi, para aparat diminta tak tak emosional. Apalagi, wartawan menjadi korban kekerasan aparat.
"Saya melihat ada kekhawatiran berlebihan dari aparat kepolisan misalnya dalam menangani wartawan, yang heboh bukan demonstran tapi petugas Brimob yang merebut kaset," kata Wakil Ketua DPR Pramono Anung di DPR RI, hari ini.
Padahal demonstrasi yang terjadi kemarin di berbagai daerah termasuk di Jakarta dinilai masih proporsional.
"Kalau pendemo dihadapi dingin tidak ada yang luar biasa,"lanjut kader PDI-P ini
Aparat dinilai Pram tak boleh merebut properti pers. Sebab pers memiliki hak peliputan yang dilindungi melalui Undang-Undang Pers. Pram menilai, Kapolri harus membuktikan dia bisa memimpin aparat yang bisa menangani demonstrasi dengan profesional.
"Tidak perlu terpancing emosional, teman-teman mahasiswa menyampaikan aspirasi masyarakat tapi penanganannya jangan seakan-akan ada kejadian berlebihan,"tutup Pram.
Dalam demonstrasi di Gambir kemarin, terjadi kerusuhan antara mahasiswa dan polisi. Aksi pengejaran dan pemukulan mengakibatkan sejumlah korban luka-luka dan puluhan mahasiswa diamankan polisi. Bahkan, adapula aksi polisi mencoba merebut kaset rekaman pekerja media elektronik.