Gerindra dan Hanura Walkout

Senin, Maret 26, 2012 0 Comments



Menteri Keuangan Agus Martowardojo (kanan) berbincang dengan Ketua Badan Anggaran Melchias Marcus Mekeng (kiri bawah) dan Wakil Ketua Badan Anggaran Nirwan Amir (kiri atas) sebelum Rapat Kerja dengan Badan Anggaran (Banggar) DPR di Komplek Parlemen Senayan, Jakarta, Minggu (25/3) petang. Rapat yang membahas subsidi bbm dan kenaikan listrik tersebut sedianya dimulai pada pukul 16.00 WIB, namun kembali diskors hingga pukul 19.00 WIB. Rapat yang berlangsung sejak Sabtu (24/3) tersebut masih belum mencapai keputusan mengenai besaran subsidi bahan bakar minyak (BBM). FOTO ANTARA/Rosa Panggabean/ed/nz/12.
Menteri Keuangan Agus Martowardojo (kanan) berbincang dengan Ketua Badan Anggaran Melchias Marcus Mekeng (kiri bawah) dan Wakil Ketua Badan Anggaran Nirwan Amir (kiri atas) sebelum Rapat Kerja dengan Badan Anggaran (Banggar) DPR di Komplek Parlemen Senayan, Jakarta, Minggu (25/3) petang. Rapat yang membahas subsidi bbm dan kenaikan listrik tersebut sedianya dimulai pada pukul 16.00 WIB, namun kembali diskors hingga pukul 19.00 WIB. Rapat yang berlangsung sejak Sabtu (24/3) tersebut masih belum mencapai keputusan mengenai besaran subsidi bahan bakar minyak (BBM). FOTO ANTARA/Rosa Panggabean/ed/nz/12. (sumber: Antara)
Aksi dilakukan karena pemerintah tidak mau membahas opsi II.

Dua fraksi, yakni Fraksi Partai Gerindra dan Partai Hanura, meninggalkan rapat badan anggaran (banggar). 

Hal itu dilakukan karena pemerintah bersikukuh tidak membahas opsi kedua yang tidak mengakomodir kenaikan harga BBM.

Anggota Badan Anggaran dari Fraksi Gerindra Fary DJ Francis menuturkan, pihaknya sudah melakukan pembahasan musyawarah yang panjang sejak Sabtu (24/3). Tapi, tidak juga tercapai kesepakatan.

Pemerintah, menurut dia, bahkan tidak mau membahas opsi II yang sudah diperhitungkan oleh Gerindra, Hanura, dan PDIP. Sehingga Gerindra pun memilih untuk keluar dari rapat Banggar.

"Kami menolak jika hanya membahas opsi satu saja. Kami ingin dibahas dua opsi. Kalau hanya satu opsi saja, kami tidak ikut membahasnya," ujar Francis dalam Rapat Banggar di Jakarta, hari ini.

Dengan demikian, menurut dia, pihaknya akan meberikan pandangannya saat rapat paripurna mendatang. Dalam komunikasi dengan Hanura dan PDIP, menurut dia, dua partai tersebut juga masih memilah pasal 7 ayat 6 UU 22/2011 terkait tidak dapat dinaikkannya harga BBM dicabut.

“Dalam komunikasi kita yang menolak pasal 7 diubah ada tapi apakah sikap akan melakukan minosata keputusan masing-masing,t api posisi kita menolak. Kami (Gerindra, PDIP, Hanura) sudah menghitung jika opsi II dilakukan defisit tidak akan mencapai 3%. Jadi akan kita bahas di paripurna, nanti di paripurna meskipun sekarang fraksi mayoritas opsi 1 tetap bisa berubah,” terang dia.

Anggota Badan Anggaran dari Fraksi Hanura Ali Kastella menegaskan, keputusan mereka untuk ikut keluar dari Banggar dilakukan karena pemerintah hanya mau menaikkan BBM. Tapi, tidak mempertimbangkan opsi yang lain. Sehingga pihaknya, menurut dia, tidak mau lagi ikut membahas bersama pemerintah dan akan menunggu keputusan pada Rapat Paripurna.

“Nanti akan diajukan lagi di Paripurna. Jadi nanti kalau Banggar hanya mengajukan 1 opsi, kita tetap akan ajukan opsi II di Paripurna,” ujarnya.

Sementara itu, F-PDIP tetap melakukan pembahasan di ruang rapat dengan memberikan sejumlah catatan pada pembahasan opsi 1. 

DAVINA NEWS

Some say he’s half man half fish, others say he’s more of a seventy/thirty split. Either way he’s a fishy bastard.

Tentang DaVinaNews.com

Davinanews.com Diterbitkan oleh Da Vina Group Davinanews.com adalah situs berita dan opini yang memiliki keunggulan pada kecepatan, ketepatan, kelengkapan, pemilihan isu yang tepat, dan penyajian yang memperhatikan hukum positif dan asas kepatutan Davinanews.com memberikan kesempatan kepada para pembaca untuk berinteraksi. Pada setiap berita, pembaca bisa langsung memberikan tanggapan. Kami juga menyediakan topik-topik aktual bagi Anda untuk saling bertukar pandangan. Davinanews.com menerima opini pembaca dengan panjang maksimal 5.000 karakter. Lengkapi dengan foto dan profil singkat (beserta link blog pribadi Anda). Silakan kirim ke email: news.davina@gmail.com.