Gerindra dan Hanura Walkout
Dua fraksi, yakni Fraksi Partai Gerindra dan Partai Hanura, meninggalkan rapat badan anggaran (banggar).
Hal itu dilakukan karena pemerintah bersikukuh tidak membahas opsi kedua yang tidak mengakomodir kenaikan harga BBM.
Anggota Badan Anggaran dari Fraksi Gerindra Fary DJ Francis menuturkan, pihaknya sudah melakukan pembahasan musyawarah yang panjang sejak Sabtu (24/3). Tapi, tidak juga tercapai kesepakatan.
Pemerintah, menurut dia, bahkan tidak mau membahas opsi II yang sudah diperhitungkan oleh Gerindra, Hanura, dan PDIP. Sehingga Gerindra pun memilih untuk keluar dari rapat Banggar.
"Kami menolak jika hanya membahas opsi satu saja. Kami ingin dibahas dua opsi. Kalau hanya satu opsi saja, kami tidak ikut membahasnya," ujar Francis dalam Rapat Banggar di Jakarta, hari ini.
Dengan demikian, menurut dia, pihaknya akan meberikan pandangannya saat rapat paripurna mendatang. Dalam komunikasi dengan Hanura dan PDIP, menurut dia, dua partai tersebut juga masih memilah pasal 7 ayat 6 UU 22/2011 terkait tidak dapat dinaikkannya harga BBM dicabut.
“Dalam komunikasi kita yang menolak pasal 7 diubah ada tapi apakah sikap akan melakukan minosata keputusan masing-masing,t api posisi kita menolak. Kami (Gerindra, PDIP, Hanura) sudah menghitung jika opsi II dilakukan defisit tidak akan mencapai 3%. Jadi akan kita bahas di paripurna, nanti di paripurna meskipun sekarang fraksi mayoritas opsi 1 tetap bisa berubah,” terang dia.
Anggota Badan Anggaran dari Fraksi Hanura Ali Kastella menegaskan, keputusan mereka untuk ikut keluar dari Banggar dilakukan karena pemerintah hanya mau menaikkan BBM. Tapi, tidak mempertimbangkan opsi yang lain. Sehingga pihaknya, menurut dia, tidak mau lagi ikut membahas bersama pemerintah dan akan menunggu keputusan pada Rapat Paripurna.
“Nanti akan diajukan lagi di Paripurna. Jadi nanti kalau Banggar hanya mengajukan 1 opsi, kita tetap akan ajukan opsi II di Paripurna,” ujarnya.
Sementara itu, F-PDIP tetap melakukan pembahasan di ruang rapat dengan memberikan sejumlah catatan pada pembahasan opsi 1.