.png)
Istana Bungkam soal Hasil Pertemuan dengan FPI
Sabtu, 31 Maret 2012 | 00:20
Massa Forum Umat Islam (FUI) melakukan takbir dalam aksi mereka di Silang Monas, di seberang Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (30/3). Aksi yang menuntut pembatalan rencana kenaikan harga BBM tersebut berlangsung damai,. FOTO ANTARA/Rosa Panggabean/ed/Spt/12. (sumber: Antara)
Seusai melakukan pertemuan selama kurang lebih satu setengah jam, tidak ada satupun perwakilan yang mau memberikan keterangan.
Sepuluh orang perwakilan FPI dan FUI di antaranya Rizieq Shihab dan Munarman diterima oleh Juru Bicara Kepresidenan Julian Aldrin Pasha, Staf Khusus Presiden bidang Komunikasi Politik Daniel Sparringa dan Staf Khusus Presiden bidang Komunikasi Sosial Ahmad Yani Basuki malam ini, Jumat (30/3) sekitar pukul 19.30.
Selang 15 menit kemudian Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan Djoko Suyanto pun turut hadir untuk menemui perwakilan FPI dan FUI.
"Saya ke sini untuk menemui teman-teman," ujar Djoko menyebut perwakilan dari FPI dan FUI tersebut.
Mereka melakukan pertemuan di halaman belakang Wisma Negara di bawah tenda putih di pojokan halaman. Pertemuan usai sekitar pukul 20.45 WIB dan tanpa ada keterangan dari kedua pihak.
Seusai rapat, Rizieq dan rombongan langsung keluar menuju depan Istana Merdeka di mana massa FPI masih menunggu dan melakukan aksi.
Begitupun dengan perwakilan pihak Istana yang langsung masuk ke dalam Wisma Negara tanpa memberikan keterangan kepada wartawan yang sudah menunggu.
Sebelumnya, ribuan massa yang tergabung dalam Forum Umat Islam (FUI) berunjuk rasa di depan Istana Merdeka, Jalan Medan Merdeka Utara.
Mereka mulai memadati kawasan objek vital tersebut mulai pukul 15.30 WIB setelah melakukan aksi di Bundaran Hotel Indonesia.
Massa yang berpakaian putih-putih berdemonstrasi meminta untuk pemerintah menjalankan Syariah Islam sebagai solusi dari kemelut ekonomi dan masalah bangsa saat ini.
Itu isu utama mereka selain juga menolak penaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.
Entah apa yang membuat FPI dan FUI menjadi spesial sampai perwakilannya diterima masuk ke dalam Istana, suatu hal yang jarang terjadi untuk demonstrasi lainnya.
"Yang di sana (DPR) kan sudah ada demonstrasi. Mereka (FPI) ini berdemonya di depan Istana," ujar Djoko ketika ditanya alasan Istana menerima perwakilan dari FPI dan FUI.
