Larangan Rok Mini di DPR Trik untuk Pengadaan Seragam

Jumat, Maret 09, 2012 0 Comments



Koordinator Koordinator Divisi Advokasi dan Investigasi Fitra Uchok Sky Khadafi (baju hitam)
Koordinator Koordinator Divisi Advokasi dan Investigasi Fitra Uchok Sky Khadafi (baju hitam) (sumber: Antara Foto)
Publik diimbau untuk mengkritisi wacana pelarangan pemakaian rok mini di DPR.

Sebab hal itu berpotensi sebagai trik bagi aparat Setjen DPR mengalokasikan uang negara untuk pengadaan masif pakaian PNS di lingkungan DPR.

Hal itu diungkapkan Uchok Sky Khadafi, Koordinator Divisi Investigasi di Forum Indonesia untuk Transparansi (Fitra), di Jakarta, Jumat (9/3).

Badan Urusan Rumah Tangga (BURT) DPR memang mengajukan usulan aturan baru yang melarang penggunaan rok mini di DPR. Apabila aturan itu terkesan sekadar imbauan untuk anggota DPR perempuan, namun aturan bersifat wajib untuk PNS maupun staf anggota DPR.

"Dilarangnya rok mini akan berimbas kepada asisten pribadi anggota DPR, dan jangan-jangan alasan rok mini hanya untuk trik mengalokasikan anggaran untuk pengadaan pakaian baru buat PNS Sekretariat Jenderal DPR, Tenaga Ahli, dan Asisten Pribadi dalam rancangan APBN Perubahaan 2012," kata Uchok.

Apabila memang benar demikian, lanjutnya, aturan baru itu hanya akan menjadi cara bagi  DPR kembali menghambur-hamburkan uang negara untuk kepentingan yang tidak perlu.

Isu aturan baru pelarangan rok mini di DPR mencuat ke publik setelah BURT DPR resmi umumkan pengusulannya dan Ketua DPR  Marzuki Alie menyatakan dukungannya. 

Pada kesempatan itu, Uchok juga mengkritisi keputusan BURT DPR dan Marzuki, yang dianggapnya diskriminatif terhadap masyarakat Indonesia yang multikultur.

Menurutnya, DPR seharusnya memahami gedung DPR adalah gedung rakyat. Artinya, siapapun berhak untuk datang ke DPR dengan pakaian sesuai dengan selera rakyatnya. 

Ia menambahkan, dengan peraturan larangan rok mini, selain melecehkan hak-hak perempuan, juga melanggar penghormatan terhadap budaya bangsa sendiri. 

"Misalnya budaya orang Papua yang selalu pakai koteka. Masa orang Papua dilarang pakai koteka ketika datang ke DPR? Bagi saya pikiran pimpinan DPR itu yang selalu porno yang harus diluruskan," tukas Uchok.
 

DAVINA NEWS

Some say he’s half man half fish, others say he’s more of a seventy/thirty split. Either way he’s a fishy bastard.

Tentang DaVinaNews.com

Davinanews.com Diterbitkan oleh Da Vina Group Davinanews.com adalah situs berita dan opini yang memiliki keunggulan pada kecepatan, ketepatan, kelengkapan, pemilihan isu yang tepat, dan penyajian yang memperhatikan hukum positif dan asas kepatutan Davinanews.com memberikan kesempatan kepada para pembaca untuk berinteraksi. Pada setiap berita, pembaca bisa langsung memberikan tanggapan. Kami juga menyediakan topik-topik aktual bagi Anda untuk saling bertukar pandangan. Davinanews.com menerima opini pembaca dengan panjang maksimal 5.000 karakter. Lengkapi dengan foto dan profil singkat (beserta link blog pribadi Anda). Silakan kirim ke email: news.davina@gmail.com.