Mahasiswa Tolak Disweeping Memicu Bentrok Gambir
Sekitar 1.400 personel TNI dan Polri bersiaga. Tidak ada peluru tajam, tidak ada peluru karet, cuma gas air mata.
Aparat kepolisian Polda Metro Jaya terpaksa melakukan sweeping terhadap sejumlah mahasiswa yang unjuk rasa hingga berujung bentrok di depan Stasiun Gambir karena tidak melaporkan rencana aksinya kepada Polda Metro Jaya.
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Rikwanto menyatakan, sejumlah mahasiswa yang menamakan diri mereka Konami tidak melapor aksinya kepada Polda Metro Jaya.
"Dari laporan Intelijen, aparat mencium gelagat buruk dari massa yang diperkirakan bergerak dari Kwitang ini. Tadinya kami berniat lakukan sweeping di Stasiun Gambir karena massa hendak ke Istana Negara," ujar Rikwanto, yang ditemui di depan stasiun Gambir, hari ini.
Menurut dia, penolakan sweeping itulah yang membuat bentrokan terjadi. Sekitar pukul 15.30 massa mulai melempari aparat dengan baru dan botol-botol kaca. Di tengah hujan rintik itu aparat kemudian menarik pasukan yang semula berjaga di sekitar istana ke Gambir.
"Saat ini ada sekitar 1.400 personel gabungan TNI dan Polri bersiaga. Tidak ada peluru tajam, tidak ada peluru karet, cuma gas air mata," ujar Rikwanto.