Ngetwit Curhat bukti Anas panik
Jakarta - Pernyataan Ketua Umum Partai Demokrat
Anas Urbaningrumvia situs jejaring sosialTwitter
dan jumpa pers DPP Partai Demokrat, Jumat (9/3),
yang mulai gerah atas tudingan kasus suap Wisma Atlet
dan Hambalang dinilai sebagai bentuk kepanikan.
"Ini bentuk kepanikan dari Anas yang menurut saya blunder,"
kata Direktur Advokasi Pusat Kajian Antikorupsi Universitas Gajah Mada
(UGM) Oce Madril, di Jakarta, Sabtu (10/3).
Menurut Oce, tweet Anas itu menunjukkan Ketua Umum Partai Demokrat
tidak paham hukum. Dijelaskan dia, tutur bahasa Anas itu menyangkal,
lalu cenderung menuding terjadinya fitnah. Seharusnya, sambung Oce,
Anas melaporkan kepada Kepolisian orang-orang yang dianggapnya
memfitnah itu.
"Kalau memang Anas yakin itu fitnah, laporkan saja ke Polisi
atas pencemaran nama baik, fitnah dan perbuatan tidak menyenangkan.
Ambil tindakan hukum jangan kemudian buat statement blunder,
tidak ada dalam sistem hukum kita," ungkapnya.
Selain itu, kata Oce, Anas juga dapat menjawab tudingan-tudingan
tersebut dengan menyampaikan bukti-bukti ke KPK kalau dirinya
tidak terlibat. "Sebaiknya memang Anas menjawab itu secara hukum,
silakan kemudian datangi KPK. Jelaskan persoalan dia terlibat atau tidak,
jelaskan dengan bukti," kata Oce.
Kemarin, Anas mulai geram terus-menerus disudutkan dalam kasus
Wisma Atlet dan Hambalang. Anas yang biasanya memilih bungkam
setiap ditanya soal kedua kasus yang menyeret namanya itu,
malam ini "curhat"melalui akun Twitter-nya, @anasurbaningrum.
Dalam akun mikroblogging itu, Anas menegaskan tidak terlibat
dalam kasus itu. "Saya ingin tegaskan bahwa saya tidak tahu urusan,
apalagi terlibat urusan tuduhan korupsi wisma atlit dan hambalang.
Itu fitnah dan rekayasa," demikian tweet mantan Ketua Umum PB HMI itu.
Bahkan Anas mengatakan siap mati ditembak atau digantung di Monas
bila terbukti terlibat. "Kalau saya korupsi Wisma Atlet dan Hambalang,
satu rupiahpun, saya bersedia ditembak mati atau digantung di Monas.
Bagaimana dengan yang bikin fitnah?" ungkap Anas dalam Twitter-nya.