Pemilih Lihat Jejak Cagub DKI
Bakal calon gubernur (balongub) DKI Jakarta yang tidak mempunyai rekam jejak (track record) kepemimpinan yang baik pada institusi pemerintahan daerah akan sulit mendapat dukungan.
Artinya, figur seperti Gubernur incumbent DKI Jakarta Fauzi Bowo (Foke), Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin, Wali Kota Solo Joko Widodo (Jokowi) berpeluang untuk dipilih masyarakat Jakarta.
“Pemilih lebih memilih tokoh yang mempunyai jejak rekam yang baik dalam memimpin daerah. Kecil kemungkinan pemilih memilih yang tidak punya track record kepemimpinan," kata Direktur Eksekutif Soegeng Sarjadi Syndicate (SSS), Toto Sugiarto di Jakarta, hari ini.
Menurutnya, kemunculan wajah baru dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI memberikan alternatif yang beragam bagi pemilih.
“Kemunculan calon tersebut berdampak bagi pemilih. Akan ada gairah yang lebih dari pilkada sebelumnya. Angka golput sedikit berkurang,” ujar Toto.
Meskipun berkurang, lanjut Toto, golput berada pada angka 20 persen.
“Saya pikir golput masih tetap ada. Karena masyarakat Jakarta, masyarakat terdidik yang kritis. Banyak yang pada akhirnya skeptis terhadap figur manapun, kecuali mereka yang serius mencermati apa yang dilakukan figur tersebut di daerah. Pada akhirnya golput bisa di angka 20 persen,” tukas Toto.
Ditambahkan, masyarakat Jakarta yang menggunakan hak suara berasal dari kalangan menengah ke bawah.
“Sebenarnya, lahan suara bisa diambil dari kalangan menengah ke bawah. Termasuk, mereka yang tinggal di kawasan rumah padat penduduk. Justru mereka inilah yang kadang diperebutkan dengan money politic (politik uang). Karena itu, perlu pendampingan,” tandas Toto.