Peneliti : Ormas Berperan Penting Tolak Kekerasan
Hal itu dikaakan peneliti Program Studi Agama dan Lintas Budaya Universitas Gadjah Mada Yogyakarta Suhadi Cholil.
"Generasi muda harus diajarkan untuk menolak melakukan kekerasan. Ormas keagamaan memiliki peran yang besar untuk mendidik mereka," katanya pada peluncuran laporan tahunan kehidupan beragama, di Yogyakarta, Rabu (21/3).
Dalam laporan tahunan kehidupan beragama yang dirilis Program Studi Agama dan Lintas Budaya (CRCS) Universitas Gadjah Mada (UGM) itu, ia mengatakan, selama 2011 terjadi 20 aksi kekerasan, tujuh kasus tuduhan penodaan agama, dan 36 kasus terkait keberadaan rumah ibadah.
Menurut dia, berdasarkan lokasi, Jawa bagian barat, yakni Banten, DKI Jakarta, dan Jawa Barat masih menjadi titik konsentrasi masalah, yakni sembilan kasus atau 25%.
Selanjutnya, Jawa Tengah dengan tujuh kasus atau 19% serta Sumatra Utara dan Riau masing-masing empat kasus (11%). Sisanya tersebar di beberapa daerah di seluruh Indonesia.
"Namun, berulangnya kekerasan dengan pola yang mirip di tempat-tempat berbeda selama beberapa tahun terakhir seharusnya sudah cukup menjadi pelajaran untuk perbaikan antisipasi kekerasan," kata Suhadi.
Pengasuh Pondok Pesantren Al-Muayyad, Windan, Solo, Jawa Tengah, KH Dian Nafi mengatakan, perlu ada penguatan pendidikan agama dan meningkatkan rasa kebangsaan di kalangan generasi muda.
Menurut dia, hal itu perlu dilakukan agar generasi muda tidak mudah terprovokasi melakukan tindakan kekerasan yang mengatasnamakan agama.
Sumber:Antara