Petasan dan Kembang Api Tandai Ritual Nyepi

Jumat, Maret 23, 2012 0 Comments



Umat Hindu melaksanakan Upacara Melasti di kawasan Telaga Madirda, lereng Gunung Lawu, Karanganyar, Jateng, upacara penyucian diri jelang Nyepi itu dilaksanakan oleh masyarakat Hindu keturunan Majapahit yang lari ke Gunung Lawu 7 abad silam. FOTO Andika Betha/ANTARA
Umat Hindu melaksanakan Upacara Melasti di kawasan Telaga Madirda, lereng Gunung Lawu, Karanganyar, Jateng, upacara penyucian diri jelang Nyepi itu dilaksanakan oleh masyarakat Hindu keturunan Majapahit yang lari ke Gunung Lawu 7 abad silam. FOTO Andika Betha/ANTARA
Petugas keamanan desa adat atau "pecalang" juga mulai berpatroli untuk menertibkan masyarakat yang masih berada di luar rumah.

Dentuman petasan dan percikan kembang api yang membumbung tinggi di sudut-sudut kota Denpasar menandai dimulainya ritual Hari Raya Nyepi di Bali, Jumat dini hari.

Suara dentuman petasan susul-menyusul itu diikuti pemadaman lampu penerangan jalan di beberapa lokasi di Denpasar sejak pukul 00.00 Wita.

Sebelum tiba tengah malam, sejumlah wisatawan, baik domestik maupun mancanegara di kawasan objek wisata Pantai Sanur juga tampak kembali ke hotel mereka.

Demikian pula kendaraan bermotor yang biasanya memadati ruas-ruas jalan di Sanur juga sudah mulai "dikandangkan" oleh para pemiliknya, termasuk kendaraan sewa yang biasa mengangkut wisatawan mengunjungi beberapa objek wisata di Pulau Dewata itu.

Dengan dimulainya ritual Nyepi, maka umat Hindu di Bali diwajibkan menjalani "Tapa Berata" dengan menjauhi empat hal, yakni tidak bekerja (amati karya), tidak menyalakan api (amati geni), tidak bepergian (amati lelungan), dan tidak mencari kesenangan atau hiburan (amati lelanguan).

Para petugas keamanan desa adat atau "pecalang" juga mulai berpatroli untuk menertibkan masyarakat yang masih berada di luar rumah.

Bagi umat Islam yang hendak melaksanakan shalat Jumat pun diimbau untuk melaksanakannya di masjid atau musala terdekat. Jika tidak ada masjid atau musala, umat Islam diharapkan menggelar salat Jumat di rumah warga atas seizin pengurus desa adat.

Beberapa jam sebelumnya masyarakat dan wisatawan berbaur bersama menyaksikan pawai ogoh-ogoh di pinggir-pinggir jalan di Kota Denpasar.

DAVINA NEWS

Some say he’s half man half fish, others say he’s more of a seventy/thirty split. Either way he’s a fishy bastard.

Tentang DaVinaNews.com

Davinanews.com Diterbitkan oleh Da Vina Group Davinanews.com adalah situs berita dan opini yang memiliki keunggulan pada kecepatan, ketepatan, kelengkapan, pemilihan isu yang tepat, dan penyajian yang memperhatikan hukum positif dan asas kepatutan Davinanews.com memberikan kesempatan kepada para pembaca untuk berinteraksi. Pada setiap berita, pembaca bisa langsung memberikan tanggapan. Kami juga menyediakan topik-topik aktual bagi Anda untuk saling bertukar pandangan. Davinanews.com menerima opini pembaca dengan panjang maksimal 5.000 karakter. Lengkapi dengan foto dan profil singkat (beserta link blog pribadi Anda). Silakan kirim ke email: news.davina@gmail.com.