Petasan dan Kembang Api Tandai Ritual Nyepi
Dentuman petasan dan percikan kembang api yang membumbung tinggi di sudut-sudut kota Denpasar menandai dimulainya ritual Hari Raya Nyepi di Bali, Jumat dini hari.
Suara dentuman petasan susul-menyusul itu diikuti pemadaman lampu penerangan jalan di beberapa lokasi di Denpasar sejak pukul 00.00 Wita.
Sebelum tiba tengah malam, sejumlah wisatawan, baik domestik maupun mancanegara di kawasan objek wisata Pantai Sanur juga tampak kembali ke hotel mereka.
Demikian pula kendaraan bermotor yang biasanya memadati ruas-ruas jalan di Sanur juga sudah mulai "dikandangkan" oleh para pemiliknya, termasuk kendaraan sewa yang biasa mengangkut wisatawan mengunjungi beberapa objek wisata di Pulau Dewata itu.
Dengan dimulainya ritual Nyepi, maka umat Hindu di Bali diwajibkan menjalani "Tapa Berata" dengan menjauhi empat hal, yakni tidak bekerja (amati karya), tidak menyalakan api (amati geni), tidak bepergian (amati lelungan), dan tidak mencari kesenangan atau hiburan (amati lelanguan).
Para petugas keamanan desa adat atau "pecalang" juga mulai berpatroli untuk menertibkan masyarakat yang masih berada di luar rumah.
Bagi umat Islam yang hendak melaksanakan shalat Jumat pun diimbau untuk melaksanakannya di masjid atau musala terdekat. Jika tidak ada masjid atau musala, umat Islam diharapkan menggelar salat Jumat di rumah warga atas seizin pengurus desa adat.
Beberapa jam sebelumnya masyarakat dan wisatawan berbaur bersama menyaksikan pawai ogoh-ogoh di pinggir-pinggir jalan di Kota Denpasar.