Rapat Paripurna DPR Berkali-kali Ricuh
Sejumlah anggota DPR dari Fraksi PDIP khususnya, sempat terlibat kericuhan dengan sejumlah anggota Fraksi Partai Demokrat (F-PD), saat sidang paripurna DPR berlangsung Jumat (30/3) malam.
Kericuhan ini bermula saat anggota F-PDIP melakukan interupsi dan maju ke depan meja Ketua DPR, Marzuki Alie, yang memimpin rapat. Seketika salah seseorang yang diduga staf anggota F-PD yang menggunakan baju batik berwarna hijau, memukul salah seorang anggota F-PDIP.
Berdasarkan pantauan wartawan Beritasatu, setelah terjadi pemukulan tersebut, anggota F-PDIP yang tidak senang, langsung terlibat baku hantam dengan sejumlah anggota F-PD. Namun insiden ini akhirnya dapat dilerai oleh anggota Pengamanan Dalam (Pamdal) DPR.
Puluhan anggota dewan yang mayoritas anggota DPR dari F-PDIP pun maju ke depan meja pimpinan dan bergerombol. Mereka melakukan aksi tersebut karena Ketua DPR dinilai tidak mendengarkan masukan dari para anggota dewan. Mereka juga menuding Marzuki Alie tidak konsisten dengan pernyataannya.
Rapat paripurna sendiri kemudian masih berlangsung, setelah diperpanjang satu jam sejak pukul 00.00. Hanya saja, ketika kemudian voting akan dilakukan, khususnya menuju proses penghitungan suara, Fraksi Hanura yang menilai forum sidang sudah tidak benar, memutuskan walk out (WO). Tak lama kemudian, giliran F-PDIP pula yang akhirnya memilih WO.
Seperti diketahui, keputusan sidang paripurna sendiri akhirnya dicapai lewat voting terhadap dua opsi akhir yang sudah mengerucut. Mayoritas suara akhirnya memilih opsi ke-2, yang intinya "menunda" kenaikan harga BBM (mengikuti perkembangan harga pasar hingga 6 bulan). Sementara di luar F-Hanura dan F-PDIP yang memilih WO, hanya ada 82 suara yang memilih opsi ke-1 yang intinya menolak (kemungkinan) kenaikan harga BBM.