"Koalisi tapi oposisi, bermental pengkhianat, kupingnya tebal, dan menusuk dari dalam."

Politikus Partai Demokrat, Ruhut Sitompul, mengatakan koalisi tak akan menendang Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dari sekretariat gabungan (Setgab) koalisi karena menentang rencana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBMN) bersubsidi.

Namun jika PKS menilai sudah tak sreg dengan keputusan dalam koalisi, sebaiknya mengundurkan diri.

"Kami enggak mau menendang mereka, kami sudah menyandera di dalam (koalisi) dan dipersilakan keluar," kata Ketua Bidang Informasi Publik, Ruhut Sitompul, di gedung DPR, hari ini.

Setgab tak akan merasa rugi jika partai tersebut keluar. bahkan jatah menteri PKS malah bisa diambil untuk Demokrat.

"Dari dulu maunya keluar tapi enggak keluar. Gertak sambal dia sudah kuno," kata Ruhut.

Ruhut menuding PKS tak pernah konsisten ketika berada dalam koalisi, dan bermental pengkhianat.

"PKS harus masuk rekor Museum Rekor Indonesia (MURI), koalisi tapi oposisi, bermental pengkhianat, kupingnya tebal, dan menusuk dari dalam," kata Ruhut.

Tadi siang, Sekretaris fraksi PKS, Abdul Hakim mengatakan PKS tidak berencana meninggalkan koalisi.

Dalam musyawarah kerja nasional Majelis Syuro partai tersebut sama sekali tak membahas kemungkinan hengkang dari koalisi.